Pages

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Kotoran

I. Judul Acara IV         : Penentuan Kadar Kotoran
II. Waktu dan Tempat : Senin, 22 Oktober 2018 di Laboratorium Kimia 
III. Tujuan                 : Untuk mengetahui cara penentuan kadar kotoran.

IV. Dasar Teori
     Kerusakan minyak akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng. Minyak yang rusak akibat proses oksidasi dan polimerisasi akan menghasilkan bahan dengan cita rasa yang tidak enak (Budiarso,2004) serta kerusakan sebagian vitamin dan asam lemak esensial yang terdapat dalam minyak. Kerusakan minyak atau lemak akibat pemanasan suhu tinggi (200-250oC) akan mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit. Namun, kerusakan minyak juga dapat terjadi selama penyimpanan. Penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan pecahnya ikatan trigliserida pada minyak yang pada akhirnya membentuk gliserol dan asam lemak bebas (Ketaren, 1986). Oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan minyak goreng. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui proses peremajaan minyak jelantah (minyak bekas penggorengan). Oleh karena itu perlu secara terus menerus diupayakan berbagai alternatif adsorben yang dapat meremajakan minyak jelantah dari bahan yang murah dan aman (La Ode, 2015).
     Salah satu yang dapat diupayakan adalah penggunaan tanah diatomit sebagai adsorben. Tanah diatomit ini keberadaannya di Indonesia yang melimpah dan murah. Potensi endapan tanah diatomit yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di daerah Jawa Barat endapan diatomit ditemukan di daerah Sukabumi, Kuningan, Garut, Bogor dan Tasikmalaya. Pada umumnya diatomit digunakan sebagai bahan pembersih minyak bakar, pelumas, minyak goreng, farmasi, kimia, kertas, keramik dan lainnya. Untuk itu dalam penelitian ini akan dibandingkan tanah diatomit alami dan tanah diatomit yang telah dikalsinasi oleh pemanasan suhu 8000C. Minyak jelantah yang digunakan adalah minyak bekas penggorengan tahu Sumedang. Parameter yang akan dilihat adalah parameter syarat mutu minyak goreng diantaranya Kadar air, Kadar kotoran, Bilangan peroksida, dan Bilangan asam. Diharapkan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi sampai sejauh mana efektifitas meremajaan minyak jelantah dengan menggunakan adsorben tanah diatomit alami dan tanah diatomit kalsinasi (La Ode, 2015).
     Asam Lemak Bebas (ALB) adalah asam yang dibebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat (berat molekul 256). Kadar air adalah banyaknya kandungan air yang terdapat di dalam sampel. Kadar air dapat mempengaruhi mutu CPO, semakin tinggi kadar air, maka semakin rendah mutu CPO. Kadar zat Pengotor adalah bahan yang tak larut dalam minyak, yang dapat disaring setelah minyak dilarutkan dalam suatu pelarut. Kadar Asam lemak bebas (ALB), kadar air dan kadar kotoran pada minyak kelapa sawit dalam storage tank atau tangki timbun sebelum dipasarkan dianalisa untuk mengetahui mutu minyak sawit. Dalam hal ini kebersihan tangki timbun perlu dijaga, dengan melakukan pencucian 2 kali dalam 1 tahun untuk mengurangi meningkatnya kadar asam lemak bebas, kadar air dan kadar zat pengotor (Nina, 2010).




V. Alat dan Bahan
A. Alat
  1. Timbangan analit : 1 unit 
  2. Gelas elenmeyer : 1 unit
  3. Corong : 1 buah
  4. Kertas saring : 1 buah
  5. Oven : 1 unit
  6. Desikator         : 1 unit

B. Bahan
  1. CPO         : 10 gram
  2. Minyak goreng bekas : 10 gram 
  3. Air                 : secukupnya
  4. Larutan n-hexane         : secukupnya


VI. Cara Kerja
A. Teoritis
  1. Menimbang minyak goreng bekas sebanyak 10 gram.
  2. Menambahkan larutan n-hexane secukupnya, lalu melarutkannya dengan mengaduk campuran kedua larutan tersebut.
  3. Menimbang kertas saring.
  4. Menempatkan kertas saring pada corong, lalu menyaring minyak goreng bekas dengan kertas saring tersebut ke gelas elenmeyer.
  5. Menambahkan lautan n-hexane ke kertas saring jika masih ada kotoran. 
  6. Memasukkan kertas saring ke oven pada suhu 105°C selama ± 30 menit.
  7. Mendinginkan kertas saring dari oven ke desikator.
  8. Menimbang kembali kertas saring yang sudah diinginkan.

B. Skematis

VII. Hasil Pengamatan
A. Tabel hasil pengamatan


B. Perhitungan





Daftar Pustaka
La Ode Sumarlin, et al. 2015. Analisis Mutu Minyak Jelantah Hasil Peremajaan Menggunakan Tanah Diatomit Alami dan Terkalsinasi. Jakarta : FMIPA, Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Nina, Y. 2010. Analisa Mutu Crude Palm Oil (Cpo) Dengan Parameter Kadar Asam Lemak Bebas (ALB), Kadar Air Dan Kadar Zat Pengotor Di Pabrik Kelapa Sawit. Riau : Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

No comments: