Pages

Showing posts with label Laporan Elektronika Dasar. Show all posts
Showing posts with label Laporan Elektronika Dasar. Show all posts

Laporan Elektronika Merangkai Skema Rangkaian LiveWire dan PCB Wizard

I. ACARA IV        : Merangkai Skema Rangkaian dari LiveWire dan Meng-convert Ke PCB Wizard

II. HARI,TANGGAL : Kamis, 03 Mei 2018

III. TUJUAN

  1. Dapat merangkai skema rangkaian pada LiveWire. 
  2. Dapat mengetahui letak komponen dengan benar. 


IV. DASAR TEORI

     LiveWire merupakan software yang dikembangkan (admin tidak tahu nama perusahaan yang mengembangkannya) dan difungsikan untuk mensimulasikan rangkaian elektronika, merancang dan menganalisa rangkaian yang dibuat dengan beragam fitur yang mendekati keadaan real (sebenarnya). Salah satu keunggulan LiveWire adalah kemampuannya untuk mensimulasikan rangkaian elektronika baik analog maupun digital yang telah kita buat. Dengan LiveWire kita dapat menganalisa apakah rangkaian yang telah kita buat berjalan dengan baik atau tidak. Ada beberapa fitur yang dapat digunakan pada software LiveWire dalam menganalisa, ada Tool Measurement (Voltmetter, Ammeter, Osiloscop, dll), ada fitur simulation (simulasi) dan explosions (untuk mengetahui apakah nilai komponen yang kita gunakan menyebabkan kerusakan atau tidak). Dengan kemampuan dan fitur-fitur yang dimiliki oleh livewire ini memudahkan kita baik engineer, teknisi untuk merancang atau menganalisa Electronic Circuit (rangkaian elektronika) yang ada sehingga kita dapat mengetahui kehandalan dan fungsi rangkaian tersebut. Library LiveWire juga dilengkapi dengan berbagai macam Logic Gate (gerbang logika) dan beberapa IC (Integrated Circuit) yang populer sehingga memudahkan kita untuk membuat rancangan rangkaian elektronika dan mensimulasikannya (Anonim, 2017)

     LiveWire adalah sebuah software yang dirancang untuk mengkonsep suatu rangkaian elektronika. Yang jelas komponen-komponen yang di berikan dalam LiveWire adalah gambar simbol komponen. Kelebihan dari LiveWire adalah rangkaian yang anda buat bisa di simulasikan. Jadi anda bisa mencoba konsep anda sebelum anda coba dalam dunia nyata, sehingga bisa memperkecil kegagalan dalam percobaan elektronika anda. Sementara PCB Wizard adalah sebuah Software yang di rancang untuk membuat suatu rangkaian elektronika. Berbeda dengan LiveWire yang memberikan gambar simbol komponen, tapi PCB Wizard memberikan gambar komponen asli. Kelemahan PCB Wizard adalah tidak bisa men simulasikan rangkaian anda, sehingga anda kurang tahu di mana letak kesalahan anda (Fachriz, Zaka, 2012).

     Simulasi rangkaian elektronika merupakan sebuah tahapan yang harus di lakukan sebelum mengerjakan sebuah proyek elektronika. Dengan mensimulasikan, kita bisa mengetahui kekurangan-kekurangan dan kemungkinan terburuk dari rangkaian yang sudah kita buat. Seperti, berapa besar masukan daya, apakah terjadi malfunction dan lain sebagainya. Aplikasi dalam melakukan simulasi rangkaian elektronika sangat banyak macamnya. Beberapa aplikasi terkenal seperti Proteus, Electronics Workbench, dan masih banyak yang lainnya. Namun saya disini tidak menggunakan aplikasi yang saya tuliskan diatas melainkan menggunakan apliksi LiveWire. Dengan aplikasi LiveWire ini, kamu bisa melakukan simulasi yang beragam, banyak alat komponen yang di sediakan. Seperti Komponen Pasif,  Output Komponen, Power Supply, Input Komponen, IC (Integrated Circuit), Logic Gates, Connector,  Measuring (alat ukur) dan masih banyak yang lainnya (G, Aliyudin, 2015).



V. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

  1. Multimeter digital : 1 Buah
  2. Baterai 9 Volt : 1 Buah

B. Bahan

  1. Resistor 220 Ω : 2 Buah
  2. Resistor 330 Ω : 1 Buah


VI. CARA KERJA

  1. Memasukkan bahan-bahan yang diperlukan pada LiveWire. 
  2. Menyambungkan komponen sesuai skema yang telah ditentukan. 
  3. Membuka aplikasi PCB Wizard. 
  4. Klik Tools pada Toolbar LiveWire, lalu klik convert. 
  5. Klik Design to Printed Circuit Board. 
  6. Klik Yes. 
  7. Next, lalu klik convert. 


Baca juga : Laporan Elektronika Dasar Hukum Kirchhoff, lengkap dengan pembahasannya


VII. HASIL PENGAMATAN 

Gambar dibawah ini merupakan hasil dari praktikum yang telah kita laksanakan.

Rangkaian Transistor

Baca juga : Laporan Praktikum Motor Bakar (Sistem Pelumasan), Lengkap dengan penjelasannya !!!


VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

     Pada praktikum kali ini kita membahas tentang aplikasi LiveWire dan PCB Wizard yaitu merangkai skema rangkaian dari LiveWire dan meng-convert ke PCB Wizard. Cara menyatukan antar komponen dalam LiveWire yaitu pertama-tama klik dua kali pada icon LiveWire, lalu akan muncul jendela LiveWire, disertai jendela start, lalu pilih create a circuit dengan di klik. Setelah itu muncul jendela gallery. Pilihlah komponen yang ada pada gallery sesuai dengan yang kita rencanakan. Klik komponen tersebut lalu geser ke lembar desain. Untuk menyambungkan komponen satu dengan lainnya, cukup dengan meletakkan kursor pada salah satu ujung komponen hingga membentuk tanda lalu tinggal dihubungkan ke ujung komponen lain yang diinginkan. Cara mengganti nilai suatu komponen pada LiveWire yaitu dengan cara mengubah nilai dan model komponen. Untuk mengubah nilai dari komponen cukup klik dua kali pada komponen yang diinginkan atau pilih komponen lalu klik kanan dan pilih properties. Misalkan suatu resistor ingin diubah nilainya maka cukup klik dua kali resistor yang diubah atau klik resistor lalu klik kanan dan pilih properties. Pada bagian value terdapat dua kolom sebelah kiri adalah nilai resistor sedangkan sebelah kanan adalah multiplier (faktor pengali).

     Kemudian cara meng-convert LiveWire ke PCB Wizard yaitu dengan langkah langkah sebagai berikut. Langkah pertama yaitu, klik tombol "Tool" pada menu bar, pilih convert, klik "Design To PCB" langkah kedua akan muncul jendela baru klik "convert". Langkah ketiga setelah itu akan muncul langkah selanjutnya. Pilih "No" jika langsung meng-convert. Pilih "Yes" jika ingin custom convert. Langkah ke empat jika pilih "Yes" maka akan keluar berikut. Shape sama dengan bentuk PCB yang dinginkan Width sama dengan panjang PCB Height sama dengan lebar PCB. Langkah ke lima setelah itu klik "Next". Maka akan muncul langkah selanjutnya. Animate Component Placement sama dengan saat meletakkan komponen akan dianimasikan. yang lain itu diabaikan saja. Langkah ke enam klik "Next". Langkah ke tujuh klik Next. Langkah ke delapan  klik convert. Dan yang terakhir setelah klik "convert", PCB Wizard akan terbuka sendiri Itu langkah cara convert dari LiveWire ke PCB Wizard. Hal ini akan memudahkan mahasiswa elektro untuk menggambar jalur PCB karena hanya dengan convert jalur sudah siap cetak. LiveWire dengan PCB Wizard yaitu LiveWire adalah sebuah Software yang dirancang untuk mengkonsep suatu rangkaian elektronika. Yang jelas komponen-komponen yang di berikan dalam LiveWire adalah gambar, simbol, komponen. Kelebihan dari LiveWire adalah rangkaian yang anda buat bisa di simulasikan sedangkan PCB Wizard memberikan gambar komponen asli. Kelemahan PCB Wizard adalah tidak bisa mensimulasikan rangkaian, sehingga kurang tahu di mana letak kesalahan. Dalam praktikum ini kendala-kendala yang kita hadapi pada saat praktikum yaitu cara merangkai dan dalam jalanya praktikum sudah sangat jelas hanya saja menurut kurang nyamadalam praktikum karena pengap tidak adanya pendingin ruangan. 


Baca juga : Laporan Elektronika Dasar Transistor Sebagai Saklar Elektronik


IX. KESIMPULAN

     Dari praktikum yang kita telah laksanakan dan berdasrkan hasil praktik yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:

  1. LiveWire aplikasi yang sangat membantu para praktikan saat melakukan rangkaian elektronika.
  2. LiveWire dalam menganalisa, ada tool measurement (Voltmetter, Amperemeter, Osiloscop, dll), ada fitur simulation (simulasi) dan explosions (untuk mengetahui apakah nilai komponen yang kita gunakan menyebabkan kerusakan atau tidak).
  3. LiveWire dapat menyelidiki konsep-konsep yang tidak kasat mata seperti tegangan, arus, dan hambatan.
  4. Dengan adanya aplikasi tambahan PCB Wizard kita bisa mengetahui gambar secara detail atau asli.
  5. Pada saat praktikum jika kita salah merangkai simulasi menggunakan aplikasi LiveWire akan terlihat dan apabila tegangan terlalu tinggi LED akan kebakar sedangkan PCB Wizard jika sudah di convert sebelumnya dari LiveWire kurang tahu letak kesalahan. antara kedua aplikasi tersebut saling melengkapi fitur masing masing.
  6. Dalam praktikum ini kendala-kendala yang kita hadapi pada saat praktikum yaitu cara merangkai dan dalam jalanya praktikum sudah sangat jelas hanya saja menurut kurang nyaman dalam praktikum karena pengap tidak adanya pendingin ruangan.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. “Belajar Elektronika dengan Simulasi Menggunakan Livewire“. http://belajarlistrik.com/belajar-elektronika-dengan-simulasi-menggunakan-livewire/.html. Diakses pada 10 Mei 2018, pukul 19.11 WIB.

Zaka, Fachriz. 2012. “Elektronika”. http://fachrizzaka23.weebly.com/elektronika.html Diakses pada 10 Mei 2018, pukul 19.17 WIB.

Aliyudin, G. 2015. “Membuat Rangkaian Elektronika Dengan Aplikasi Livewire“. http://projectgreat.blogspot.co.id/2015/01/membuat-rangkaian-elektronika-dengan.html. Diakses pada 10 Mei 2018, pukul  19.25 WIB.

Laporan Elektronika Transistor Sebagai Saklar Elektronik

 I. ACARA III : Transistor Sebagai Saklar Elektronik.

II. HARI,TANGGAL : Rabu, 02 Mei 2018

III. TUJUAN

  1. Mengetahui cara menggunakan transistor sebagai sakar elektronik.
  2. Mampu merancang rangkaian.
  3. Menganalisa rangkaian.
  4. Mengaplikasikan transistor.

IV. DASAR TEORI

     Transistor adalah suatu komponen aktif dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua macam transistor, yaitu transisitor dwikutub (Bipolar) dan transistor efek medan (Field Effect Transistor-FET). Transistor digunakan didalam rangkaian untuk memperkuat isyarat, artinya isyarat lemah pada masukan diubah menjadi isyarat yang kuat pada keluaran. Transistor dwi kutub dibuat dengan menggunakan semi-konduktor ekstrinsik jenis p dan jenis n, yang disusun seperti gambar. 

Mengatur transistor daya
Gambar 1. Transistor daya

     Ketiga bagian transistor ini disebut Emitter, Basis, dan Kolektor. Emitor berasal dari kata bahasa Inggris ‘Emitter’ yang berarti pengeluaran. Basis berasal dari kata bahasa Inggris ‘Base’ yang berarti tumpuan atau landasan, dan kolektor berasal dari kata ‘Collector’ yang berarti pengumpul. Sakelar adalah suatu alat dengan dua sambungan dan bisa memiliki dua keadaan, yaitu keadaan On dan keadaan Off. Keadaan Off/tutup merupakan suatu keadaan dimana tidak ada arus yang megalir. Keadaan On/buka merupakan satu keadaan yang mana arus bisa mengalir dengan bebas atau dengan kata lain (secara ideal) tidak ada resistivitas dan besar voltase pada sakelar sama dengan nol. Dalam keadaan saturasi dan over saturation, voltase kolektor-kolektor emitor kecil (itu berarti dalam situasi ini transistor merupakan (sedikitnya) mendekati sakelar tertutup. Kalau transistor dipakai hanya pada dua titik tersebut (titik putus dan titik saturasi atau saturasi berlebihan), berarti transistor dipakai sebagai sakelar (Sumaryanti, Shm,  2016).  

     Selain sebagai penguat sinyal, transistor dapat juga digunakan sebagai saklar dengan jalan memberi tegangan dengan tingkat tertentu lewat basis. Bila dilihat dari daerah kerjanya, transistor dalam hal ini berada pada daerah  jenuh bila menyala dan pada daerah sumbat bila mati. Sedangkan pada keadaan transisi, yaitu dari mati ke hidup atau sebaliknya, transistor memasuki daerah aktif sesaat. Karena sebagian besar daerah kerjanya jenuh dan sumbat, maka disipasi dayanya kecil. Bila transistor dipakai pada aplikasi switching kecepatan tinggi, maka keadaan transisi patut diperhitungkan, karena disipasi daya yang terbesar terjadi pada daerah aktif. Pada percobaan kali ini akan dilihat keadaan transistor pada keadaan hidup dan mati, yang akan menjadi dasar bagi percobaan ini. Beban yang digunakan adalah sebuah lampu LED (Lyla, Susanti, 2013).

     Daerah jenuh transistor adalah daerah keadaan dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor ke emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantarkan arus maksimum. Daerah Cut-Off merupakan daerah kerja dimana transistor dalam keadaan menyumbat pada hubungan kolektor dan emitor. Daerah ini sering dikatakan daerah mati karena arus dari kolektor ke emitor tidak mengalir. Pada daerah ini dapat juga dianalogikan sebagai saklar terbuka Untuk Membuat transistor BJT menghantarkan arus diperlukan tegangan pada basis. Tegangan pada basis harus lebih besar daripada Vbenya, dalam percobaan ini digunakan silicon sehingga besar tegangannya harus 0.7V. Dengan mengatur hambatan yang ada pada sebelum Vbasis maka dapat diatur pula arus yang akan melewati basis. Dan disasat tegangan basis lebih besar dari pada arus kolektor dibagi dengan β konstanta pada transistor), maka kondisi transistor akan menjadi saturasi dan arus akan mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor adalah Vcc (Sumber Tegangan DC yang disambungkan ke kolektor) dibagi dengan Hambatan yang terhubung dengan kolektornya. Keadaan ini disebut dengan keadaan saturasi dan keadaan ini juga menyerupai keadaan saklar dalam posisi tertutup atau saklar dalam kondisi On (Hessel, Juliust, 2015).


Baca juga : Laporan Elektronika Dasar Berbasis LiveWire dan PCB Wizard 


V. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

  1. Multimeter digital : 1 Unit

B. Bahan

  1. Transistor BC 177 / BD 140 : 1 Buah
  2. Transistor BD 140 : 1 Buah
  3. LED : 1 Buah
  4. Catudaya ( Baterai 9 VDC ) : 1 Buah
  5. Resistor 330 Ω : 1 Buah
  6. Resistor 1 K : 1 Buah
  7. Projectboard : 1 Unit
  8. Kabel :  Secukupnya


VI. CARA KERJA

A. Rangkaian Transistor PNP Sebagai Saklar. 

  1. Menguji transistor PNP dengan Multimeter dengan selektor pada posisi skala x 1 KΩ.
  2. Menguji LED dengan multimeter dengan penunjuk pada skala x 10 Ω.
  3. Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini dengan ketentuan sebagai berikut.

  4. Menghubungkan rangkaian ke saklar A dengan sumber tegangan 9 VDC.
  5. Mengukur VCE, VBE, Ic, Ib. (pengukuran dilakukkan saat lampu LED menyala).
  6. Memindahkan Saklar A ke saklar B, lalu lakukan langah 5. 


Baca juga : Laporan Praktikum Pengenalan AutoCAD (Draw), Lengkap dengan penjelasannya !!!


B. Rangkaian Transistor NPN Sebagai Saklar. 

  1. Menguji transistor NPN dengan Multimeter dengan selektor pada    posisi skala x 1 KΩ.
  2. Membuat rangkaian seperti gambar pertama, kondisi transistor NPN.
  3. Menghubungkan rangkaian ke saklar A dengan tegangan sumber 9 VDC.

  4. Mengukur VCE, VBE, Ic, Ib. (pengukuran dilakukkan saat lampu LED menyala).
  5. Memindahkan saklar A ke saklar B, lalu lakukan langkah 5. 


VII. HASIL PENGAMATAN 

Dari serangkaian percobaan yang telah dilakukan maka didapat hasil dari percobaan tersebut sebagai berikut ini :

Baca juga : Laporan Elektronika Dasar Hukum Kirchhoff


VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Pada praktikum ini kita membahas tentang transistor sebagai saklar elektronik. Transistor adalah suatu komponen aktif dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua macam transistor, yaitu transisitor dwikutub (Bipolar) dan transistor efek medan (Field Effect Transistor-FET). Transistor digunakan didalam rangkaian untuk memperkuat isyarat, artinya isyarat lemah pada masukan diubah menjadi isyarat yang kuat pada keluaran.Pada titik kerja transistor pada Daerah jenuh transistor daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum (sambungan CE terhubung maksimum). 

    Hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapakan alat dan bahan praktikum yaitu antara lain : Multimeter, Transistor BC 177 / BD 140, Transistor BD 140, LED, Catudaya ( Baterai 9 VDC ), Resistor 330 Ω, Resistor 1 K, Projectboard dan Kabel. Kemudian menentukan daerah aktif transistor pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (Cut Off). Daerah mati transistor daerah Cut Off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat pada hubungan kolektor – emitor. Daerah Cut Off sering dinamakan sebagai daerah mati karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada daerah cut off  transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor – emitor.

    Transistor daya adalah perangkat yang terdiri dari tiga lapis N-P-N atau P-N-P seperti ditunjukkan pada ganbar Transistor Daya. Prinsip kerjanya arus kolektor IC  yang merupakan fungsi dan arus basis IB, perubahan pada arus basis akan mengakibatkan perubahan yang telah dikuatkan pada arus kolektor pada tegangan kolektor-emitor yang dikenakan padanya. Tegangan balik kolektor-emitor yang dapat menyebabkan tegangan pada gandengan basis-emitor pada level rendah misalnya 10 volt, disini transistor tidak dapat bekerja pada mode reverse. Dapat ditambahkan dioda secara seri untuk memperbesar kemampuan menahan tegangan balik (Reverse). Pada praktikum ini ditunjukkan transistor P-N-P yang mempunyai karakteristik yang menyerupai transistor N-P-N, tapi arus dan tegangannya dalam arah kebalikannya.

    Kelebihan komponen ini jika kita menggunakannya sebagai saklar, yaitu dapat difungsikan menjadi saklar dengan sangat cepat dan tidak adanya bouncing sebagaimana biasanya terjadi pada pensaklaran mekanik yang memakai relay. Lebih khusus lagi transistor ini sesuai buat pensaklaran pada rangkaian digital yg membutuhkan supply tegangan yang kecil, keakuratan dan kecepatan karena tidak memakai alat-alat mekanik seperti pada saklar umumnya dengan menggunakan cara ini sangat menjadi alternatif dan tanpa resiko yang besar saat perancanganya. 


Baca juga : Laporan Praktikum Web Design, Lengkap dengan penjelasannya !!!


IX. KESIMPULAN

    Dari praktikum yang kita telah laksanakan dan berdasrkan hasil praktik yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:

  1. Saklar transistor bisa di gunakan untuk saklar dan untuk mengontrol lampu, relay atau bahkan motor.
  2. Jika menggunakan transistor sebagai saklar maka harus benar-benar mangatur sampai transistor Full Off atau Full On.
  3. Bila menggunakan transistor sebagai saklar, arus kecil pada basis mengontrol hambatan atau beban yang lebih besar pada kolektor.
  4. Ketika perlu mengatur arus dan tegangan yang besar maka transistor darlingtona bisa di gunakan karena terdiri dari sepasang transistor bipolar (dua kutub) yang tersambung secara tandem (seri).
  5. Pada pengukuran rangkaian transistor PNP posisi saklar A yaitu VCE 8,71V, VBE  3,60 V, IC 8,70 mA, dan IB 8,71 mA serta lampu LED nyala. Kemudian saklar B VCE 8,71 V, VBE 1,70 V, IC 3,60 mA, dan IB 8,71 mA serta lampu LED nyala.
  6. Pada pengukuran rangkaian transistor NPN posisi saklar A yaitu VCE 8,00 V, VBE 7,71 V, IC 8,49 mA dan IB 7,70 mA dan lampu LED nyala. Kemudian saklar B VCE 8,89 V, VBE 4,78 V, 8,47 mA, dan IB 7,50 mA serta lampu LED nyala.


DAFTAR PUSTAKA

Juliust, Hessel. 2015. “Laporan Modul 04 Transistor Sebagai Saklar“. http://www. academia.edu/16955900/LAPORAN-MODUL-04-TRANSISTOR-SEBAGAISAKLAR. html. Diakses pada 08 Mei 2018, pukul 19.27 WIB.

Shm, Sumaryanti. 2016. “Laporan Eldas Transistor sebagai Sakelar”. http:// fis15jsumaryantishm.blogspot.co.id/2016/11/laporan-eldas-transistor-sebagai-sakelar.html. Diakses pada 10 Mei 2018, pukul 13.32 WIB.

Susanti, Lyla. 2013. “Laporan Praktikum Dasar Elektronika Transistor Sebagai Saklar“. http://www.academia.edu/8108048/Laporan-Praktikum-Dasar-Elektronika-Transistor-Sebagai-Saklar.html Diakses pada 10 Mei 2018. pukul  13.24 WIB.

Laporan Elektronika Hukum Kirchhoff

 I. ACARA II         : Hukum Kirchhoff

II. HARI/TANGGAL : Selasa, 01 Mei 2018

III. TUJUAN

  1. Memahami tentang hukum Kirchhoff.
  2. Mampu menerapkan hukum Kirchhoff pada rangkaian Resistor seri maupun paralel.


IV. DASAR TEORI

     Gustav Robert Kirchhoff (lahir di Königsberg, Prusia, 12 Maret 1824 - meninggal di Berlin, Jerman, 17 Oktober 1887 pada umur 63 tahun) dia adalah seorang fisikawan Jerman yang berkontribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan. Dia menciptakan istilah radiasi “benda hitam” pada tahun 1862. Gustav robert pernah menggambarkan komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar. Kirchhoff merupakan ilmu fisika yang berfungsi untuk mengukur rangkaian arus dan tegangan listrik. Bedasarkan hukum Kirchhoff dibagi menjadi dua pertama hukum Kirchhoff I dan hukum Kirchhoff II. Hukum Kirchhoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa  jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu  percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Hukum Kirchhoff II adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah sumber tegangan dan tegangan  jatuh dalam sebuah rangkaian tertutup (Loop) sama dengan nol (Fajri, Dwitha. 2016).

    Hukum I Kirchhoff berbunyi “jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol “ Hukum I Kirchhoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchhoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini: 

Hukum Kirchhoff I

     Hukum II Kirchhoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (Loop) sma dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchhoff ini dirumuskan dengan persamaan Untuk Kirchhoff II sendiri lebih fokus terhadap tegangan, dengan bunyi teorinya adalah "Jumlah dari tegangan yang terdapat dalam suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan 0". Berarti yang kita perhatikan disana adalah sumber tegangan yang berada pada rangkaian tersebut, dengan melihat polaritas inputannya dapat kita tulis didalam rumus E(IR) dengan jumlah n = 0. Intinya adalah baik itu Kirchoff I maupun II penjumlahan di dalam satu rangkaian tersebut adalah sama dengan 0, tetapi yang membedakan adalah parameter yang kita lihat didalamnya. Hukum Kirchhoff  II dipakai untuk menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam keadaan tertutup). Perhatikan gambar berikut:

Hukum Kirchhoff II

    Hukum Kirchhoff II berbunyi: "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol". Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap. Untuk Kirchhoff II sendiri lebih fokus terhadap tegangan, dengan bunyi teorinya adalah "Jumlah dari tegangan yang terdapat dalam suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan 0 (Dina, Sawijiing. 2014). 

    Hukum ini berlaku pada rangkaian yang tidak bercabang yang digunakan untuk menganalisis beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup. Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltge Law (KVL). Bunyi Hukum II Kirchhoff: Total beda potensial (tegangan) pada suatu rangaian tertutup adalah nol. Versi lain Hukum II Kirchhoff yaitu pada rangkaian tertutup jumlah aljabar GGL (ε) dan jumlah penurunan potensial (IR) sama dengan nol.

    Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi listri yang hilang dalam rangkaian atau semua energi listrik diserap dan digunakan (Adistiana, Dwi, Karina. 2018).


Baca juga : Laporan Praktikum Elektronika LiveWire dan PCB Wizard


V. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Multimeter : 1 Unit

B. Bahan

1. Catudaya (baterai 9 VDC) : 1 Buah

2. Jumper         : 2 Buah

3. Projectboard : 1 Unit

4. Resistor 220 Ω         : 2 Buah

5. Resistor 330 Ω         : 1 Buah


VI. CARA KERJA

A. Percobaan Hukum Kirchhoff Pada Rangkaian Seri.

1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini, dengan ketentuan nilai seperti berikut. 

2. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian (Rtotal)

3. Beri tengangan sebesar 9 VDC, kemudian ukur basar tegangan pada masing-masing Resistor (VR1, VR2, VR3) dan jumlahkan kemudian dan bandingkan dengan Vsumber.

4. Ukur besar arus yang mengalir pada rangkaian (I)

5. Buktikan hukum Kirchhoff pada rangkainan di atas


B. Percobaan Hukum Kirchhoff Pada Rangkaian Paralel.

1. Susun rangkaian seperti gambar di bawah ini, dengan ketentuan nilai seperti berikut. 

2. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian (RPengganti).

3. Beri tengangan sebesar 9 VDC, kemudian ukur basar arus pada masing-masing Resistor (IR1, IR2, IR3) dan jumlahkan kemudian dan bandingkan dengan Itotal.

4. Ukur besar tegangan pada rangkaian (V).

5. Buktikan hukum Kirchhoff pada rangkainan di atas.


Baca juga : Laporan Praktikum Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB), Lengkap dengan gambarnya !!!


VII. HASIL PENGAMATAN 

A. Tabel Pengamatan

B. Perhitungan


Baca juga : Laporan Praktikum Peneraan Termometer, Lengkap dengan penjelasannya 


VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

     Pada praktikum kali ini kita akan membahas hukum Kirchhoff, hukum Kirchhoff merupakan dua persamaan yang berhubungan dengan arus dan beda potensial (umumnya dikenal dengan tegangan) dalam rangkaian listrik. Hukum Kirchhoff ada 2 yaitu, Hukum Kirchhoff I berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabagan”. Hukum Kirchhoff I dikenal sebagai hukum percabangan (Junction Rule), karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal yang mengandung titik-titik percabangan ketika arus mulai terbagi. Pada keadaan tunak, tidak ada akumulasi muatan listrik pada setiap titik dalam rangkaian. Dengan demikian, jumlah muatan yang masuk di dalam setiap titik akan meninggalkan titik tersebut dengan jumlah yang sama. sedangkan Hukum Kircchoff II berbunyi “Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama dengan nol”. Hukum Kirchhoff II juga sering disebut sebagai hukum simpal (Loop Rule), karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan dalam satu rangkaian pada keadaan tunak adalah konstan. Hukum ini merupakan bukti dari adanya hukum konservasi energi. Jika kita memiliki suatu muatan Q pada sembarang titik dengan potensial V, dengan demikian energi yang dimiliki oleh muatan tersebut adalah QV. Selanjutnya, jika muatan mulai bergerak melintasi simpal tersebut, maka muatan yang kita miliki akan mendapatkan tambahan energi atau kehilangan sebagian energinya saat melalu Resistor baterai atau elemen lainnya. Namun saat kebali ke titik awalnya, energinya akan kembali menjadi QV.

     Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah satu unit Multimeter digital dan bahan yang digunakan adalah  1 buah Catudaya ( baterai 9 VDC ), 2 buah Jumper, 1 unit Projectboard, 2 buah Resistor 220 ohm dan 1 buah Resistor 330 Ohm. Percobaan hukum Kirchhoff pada rangkaian seri dilakukan dengan menyusun rangkaian dengan ketentuan nilai yang ditentukan kemudian mengukur besar resistansi total kemudian  memberi tegangan sebesar 10 VDC kemudian ukur besar tegangan pada masing – masing resistor (VR1, VR2, VR3) dan jumlahkan kemudian bandingkan dengan VSumber kemudian mengukur arus yang mengalir pada rangkaian (I) kemudian menuliskan data pada atas tabel dan yang terakhir adalah menghitung nilai resistansi total (Rtotal) tegangan pada masing – masing resistor (VR1, VR2, VR3) dan arus yang mengalir pada rangkaian (I) dengan menggunakan rumus pada hukum ohm dan buktikan hukum Kirchhoff pada rangkaian diatas. 

    Percobaan hukum Kirchhoff pada rangkaian paralel adalah dilakukan dengan cara menyusun rangkaian seperti pada buku petunjuk kemudian mengukur besar referensi pengganti pada rangkaian (pengganti) kemudian memberi tegangan sebesar 10 VDC kemudian ukur besar arus pada masing – masing Resistor (IR1, IR2, IR3) dan tegangan pada rangkaian (V) dengan menggunakan rumus pada hukum ohm dan buktikan hukum Kirchoff pada rangkaian tersebut. 

     Perhitungan pada rangkaian seri adalah (Rtotal) = 770 Ω  5%, VR1 = 2,64 V, VR2 = 2,64 V dan VR3 = 3,96 V, besar arus (I) = 0,012 A dan hukum Kirchhoff = 0. Pada rangkaian paralel yaitu Rpeng = 82,5 Ω, besar arus IR1= 0,042 A, IR2 = 0,042 A dan IR3 = 0,028 A, VBatrai =  9,31 V dan hukum Kirchhoff = 0. Tegangan pada rangkaian tersebut sama dengan nol, dimana tegangan sumber adalah potensial yang baik dan tegangan beban adalah tegangan yang turun. 

     Perbedaan rangkaian seri dan paralel adalah rangkaian paralel komponen listriknya dipasang secara bersusun atau berjajar sehingga tiap bagian memiliki cabang masing-masing. Cabang-cabang tersebut terhubung dengan catu daya sebagai sumber energi listrik. Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir ke tiap-tiap cabang berbeda besarnya. Karena masing-masing cabang terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif pada Catudaya, maka tegangan untuk tiap bagian-bagiannya adalah sama besar. Sedangkan dengan rangkaian seri, kabel penghubung semua komponen tidak bercabang sepanjang rangkaian itu sehingga arus listrik hanya melewati satu jalan atau satu arah saja. Arus listrik yang mengalir disini akan sama besar tetapi tegangan atau beda potensialnya berbeda. Tegangan pada rangkaian seri merupakan hasil jumlah dari tegangan masing-masing hambatan dimana nilai hambatannya diperoleh dengan membagi tegangan dengan kuat arus. Dalam praktikum ini Kendala-Kendala yang dialami selama praktikum adalah dari segi fasilitas kurangnya pendingin ruangan karena ruangan yang agak sempit sehingga pengap dengan adanya praktikan maupun co-ass di ruangan tersebut. 


Baca juga : Laporan Praktikum Microsoft Office Excel, Lengkap dengan gambarnya !!!


IX. KESIMPULAN

     Dari praktikum yang kita telah laksanakan dan berdasrkan hasil praktik yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:

  1. Jumlah tegangan yang masuk sama dengan tegangan yang keluar. Jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar.
  2. Pada rangkaian paralel jumlah arus yang masuk pada satu percabangan berbanding terbalik dengan besarnya nilai Resistor.
  3. Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.
  4. Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.
  5. Hasil yang didapat pada saat melakukan perhitungan kuat arus pada rangkaian paralel adalah I1, I2, I3 yaitu nilainya 0,042 A, 0,042 A, 0,028 A. Arus pada Itot  nilainya 0,112 A.
  6. Tegangan pada rangkaian seri pada setiap masing-masing Resistor yaitu VR1= 2,64 V, VR2= 2,64 V, dan VR3= 3,96 V. arus pada ITot nilainya 0,012 A dan hambatan total yaitu Rtot nilainya 770 Ω ± 5 %.  


DAFTAR PUSTAKA

Fajri, Dwitha. 2016. “Laporan Praktikum 2 Elektronika-Hukum Kirchoff “. http://www. academia.edu/29162508/laporan_praktikum_2_elektronika-hukum_kirchoff.docx.html. Diakses pada 08 Mei 2018, Pukul 19.27 WIB.

Dina, Sawijiing. 2014. “Livewire dan Cara Menggunakannya”. http://sawijiningdina. wordpress.com/2014/10/11/livewire-dan-cara-menggunakannya.html. Diakses pada 08 Mei 2018, Pukul 00.25 WIB.

Adistiana, Dwi, Karina. 2018. “Penjelasan Hukum I dan II Kirchoff“. http://blog. ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-ii-kirchoff.html. Diakses pada 09 Mei 2018. Pukul  00.25 WIB.

Laporan Praktikum Elektronika Berbasis LiveWire dan PCB Wizard

I. ACARA I         : Elektronika Dasar Berbasis LiveWire dan PCB Wizard.

II. HARI/TANGGAL : Senin, 30 April 2018

III. TUJUAN         : 

  1. Mengetahui komponen elektronika.
  2. Memahami sifat komponen elektronika.
  3. Mampu merangkai komponen elektronika.
  4. Mampu mengoperasikan aplikasi LiveWire dan PCB Wizard. 
  5. Mengetahui fitur-fitur di dalam aplikasi LiveWire dan PCB Wizard.


IV. DASAR TEORI

      Secara teori LiveWire dan PCB Wizard ini adalah 1 Software yang digunakan untuk para penggemar elektronika. LiveWire adalah sebuah Software yang dirancang untuk mengkonsep suatu rangkaian elektronika. Yang jelas komponen-komponen yang di berikan dalam LiveWire adalah gambar simbol komponen. Kelebihan dari LiveWire adalah rangkaian yang anda buat bisa di simulasikan. Jadi, anda bisa mencoba konsep anda sebelum anda coba dalam dunia nyata, sehingga bisa memperkecil kegagalan dalam percobaan elektronika. Software PCB Wizard adalah sebuah Software yang di rancang untuk membuat suatu rangkaian elektronika. Berbeda dengan LiveWire yang memberikan gambar simbol komponen, tapi PCB Wizard memberikan gambar komponen asli. Kelemahan PCB Wizard adalah tidak bisa men simulasikan rangkaian anda, sehingga anda kurang tahu di mana letak kesalahan anda (Anonim, 2013).

     LiveWire merupakan sebuah Software simulasi rangkaian elektronik yang menggunakan gambar dan animasi untuk mendemonstrasikan prinsip-prinsip dari sebuah rangkaian elektronika. LiveWire memberikan kemudahan untuk merancang dan mensimulasikan rangkaian dengan menggunakan bantuan komputer. Selain itu LiveWire dapat menyelidiki konsep-konsep yang tidak kasat mata seperti tegangan, arus, dan hambatan.  Bagian-bagian LiveWire anntara lain : Menu bar, yang digunakan untuk mengakses Tool dan fitur dari LiveWire. Beberapa pengaturan menu dapat diakses dengan meng-klik pada Tool bar atau menggunakan Shortcut keyboard. Toolbar yang memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan berbagai tugas di LiveWire. Banyak dari tombol Toolbar yang menghubungkan ke perintah pada Menu bar. Lembar desain merupakan tempat objek/komponen diletakkan. Galery yang memberikan kemudahan untuk mengakses komponen-komponen yang ingin digunakan, tinggal mengklik komponen tersebut lalu menggesernya ke lembar desain. Status bar yang memberikan informasi perintah/ menu yang sekarang digunakan. (Dina, Sawijiing, 2014).

     PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board, yang jika dalam bahasa Indonesia banyak disebut dengan istilah Papan Sirkuit Cetak atau Papan Rangkaian Cetak. PCB ini secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan komponen elektronik dalam komputer dengan lapisan jalur konduktornya. PCB sendiri sudah berkembang semenjak puluhan tahun yang lalu. PCB yang banyak digunakan baik di dalam perangkat komputer maupun peralatan elektronik lainnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: tempat menyusun komponen-komponen elektronik sehingga terpasang lebih rapi dan terorganisir, menghubungkan kaki komponen satu sama lain baik kaki komponen aktif maupun pasif, penggganti kabel untuk menyambung berbagai komponen, sehingga membutuhkan tempat yang lebih efisien, serta membuat tampilan suatu rangkaian elektronik menjadi lebih rapi dan tertata. secara umum PCB dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan jumlah layernya, yaitu PCB Single Layer (Single Sided) dan PCB Double Layer (Double Sided), dan Multilayer. Dari ketiga jenis PCB tersebut, kemudian terbagi lagi menjadi beberapa macam. Single Sided PCB merupakan jenis PCB yang hanya memiliki satu lapisan komponen tembaga di salah satu sisi substratnya. PCB jenis Single Sided banyak digunakan untuk berbagai rangkaian elektronik sederhana dengan biaya produksi yang relatif murah. Double Sided PCB di lain sisi, Double Sided PCB merupakan jenis PCB dengan dua lapisan tembaga di masing-masing sisi substratnya. Biasanya, terdapat lubang-lubang yang berfungsi sebagai penghubung kedua lapisan tembaga tersebut. Multilayer PCB memiliki beberapa lapis tembaga (yang jumlahnya lebih dari 2 lapis. Antar lapisan tembaga pada PCB Multilayer dipisahkan dengan lapisan insulator. Biasanya digunakan untuk rangkaian elektronik kompleks yang membutuhkan cukup banyak konduktor. Terdapat beberapa jenis Multilayer PCB, ada yang 4 , 6, 10, hingga 16 lapis tergantung kerumitan rangkaian. Selain berdasarkan layer yang dimiliki, PCB juga bisa dikelompokkan berdasarkan fleksibilitasnya, artinya kaku atau tidaknya PCB tersebut untuk sebuah rangkaian. Berdasarkan fleksibilitasnya, PCB dibagi menjadi 3 macam antara lain Rigid PCB (Kaku) Artinya, papan rangkaian kaku dan tidak dapat dilenturkan atau dilipat. Berguna untuk bahan substrat yang kaku layaknya Fiberglass. Flex PCB (Fleksibel) substratnya terbuat dari bahan plastik yang cukup mudah dibengkokkan, dilenturkan, dan diatur. Dengan menggunakan Flex PCB, rangkaian mudah dibengkokkan tanpa merusaknya. Rigid-Flex PCB merupakan gabungan dari PCB kaku dan fleksibel. Biasanya, beberapa Rigid PCB saling terhubung dengan menggunakan Flex PCB (Media, Nesaba, 2013).


Baca juga : Laporan Elektronika Dasar Hukum Kirchhoff


V. ALAT DAN BAHAN

A. Alat

1. Komputer         : 1 Buah

B. Bahan

1. Software LiveWire : 1 Buah

2. Software PCB Wizard         : 1 Buah


VI. CARA KERJA

1. Menginstal aplikasi LiveWire dan PCB Wizard.

2. Membuka aplikasi LiveWire dan PCB Wizard.

3. Klik Create a Circuit.

4. Meng-input komponen-komponen yang diperlukan pada hasil pengamatan

5. Memasukkan hasil pencarian dari LiveWire ke tabel hasil pengamatan.

6. Memfoto gambar komponen asli.




VII. HASIL PENGAMATAN 

Gambar dibawah ini merupakan hasil yang dilakukan pada acara I.



VIII.  ANALISIS DAN PEMBAHASAN

     Pada praktikum kali ini kita akan membahas tentang aplikasi LiveWire dan PCB Wizard. LiveWire merupakan Software yang dikembangkan dan difungsikan untuk mensimulasikan rangkaian elektronika, merancang dan menganalisa rangkaian yang dibuat dengan beragam fitur yang hampir mirip dengan keadaan real (sebenarnya). Salah satu keunggulan LiveWire adalah kemampuannya untuk mensimulasikan rangkaian elektronika baik analog maupun digital yang telah kita buat. Yang pertama kita akan membahas tentang Resistor, Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Selain itu juga rangkaian Resistor bisa difungsikan untuk menurunkan tegangan sesuai yang diinginkan atau membagi tegangan sesuai yang diperlukan dalam sebuah rangkain. Nilai resistansi atau hambatan yang terdapat dalam resistor memiliki satuan Ohm atau sering ditulis dengan omega (Ω). Dan dalam sebuah rangkaian, Resistor ini bisanya diberi lambang seperti mata gergaji atau zigzag atau dilambangkan dengan gambar bentuk pesegi panjang yang mempunyai kaki pada tiap ujungnya. Namun untuk sebagian besar tunjukan atau ditulis dalam sebuah kode berupa gelang-gelang berwarna. Jumlah gelangnya pun beragam mulai dari 4 warna, 5 warna dan 6 warna. Konsep penggunaan warna tersebut pada dasarnya sama aja, hanya untuk jenis Resistor yang memiliki gelang 6 warna saja yang ditambahkan lagi dengan koefisien suhu. 

     Contoh pembacaan Resistor dengan lima gelang warna yaitu Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-1 (pertama) masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2 Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-3 masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n) Merupakan toleransi dari nilai Resistor tersebut contoh gelang ke 1 coklat yaitu 1 gelang ke 2 hitam yaitu 0 gelang ke 3  hijau yaitu 5 gelang ke 4 hijau yaitu 5 nol dibelakang angka gelang ke-2 atau kalikan 105 gelang ke 5 Perak yaitu toleransi 10% Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 Ohm dengan toleransi 10%.

    Kemudian kaitan LiveWire dengan PCB Wizard yaitu LiveWire adalah sebuah Software yang dirancang untuk mengkonsep suatu rangkaian elektronika. Yang jelas komponen-komponen yang di berikan dalam LiveWire adalah gambar, simbol, komponen. Kelebihan dari LiveWire adalah rangkaian yang anda buat bisa di simulasikan. Jadi bisa mencoba konsep anda sebelum anda coba dalam dunia nyata, sehingga bisa memperkecil kegagalan dalam percobaan elektronika. Sementara PCB Wizard adalah sebuah Software yang di rancang untuk membuat suatu rangkaian elektronika. Berbeda dengan LiveWire yang memberikan gambar simbol komponen, tapi PCB Wizard memberikan gambar komponen asli. Kelemahan PCB Wizard adalah tidak bisa men simulasikan rangkaian, sehingga kurang tahu di mana letak kesalahan.

     Lalu cara menggunakan Multimeter merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai jika Anda ingin belajar elektronika. Multimeter merupakan peralatan yang paling penting dengan kata lain Multimeter itu tangan kanan bagi seorang teknisi elektronika. Bagaimana tidak dengan sebuah alat bisa membantu banyak pekerjaan dari menguji komponen yang akan dirakit, mengukur hambatan, mengukur tegangan sampai mengukur arus listrik. Perlu di ketahui pada prinsipnya sebuah multimeter memiliki 3 fungsi pokok yaitu Ohmmeter untuk mengukur besaran hambatan listrik, Voltmeter untuk mengukur besaran tegangan listrik dan Amperemeter untuk mengukur arus listrik tinggal kita arahkan sesuai antara tegangan AC atau DC pada arah Multimeter tersebut.

    Sedangkan cara membaca Kapasitor ada berbagai variasi kode untuk menggambarkan karakteristiknya. Kapasitor berukuran fisik kecil sangat sulit dibaca karena keterbatasan ruang untuk mencetak tulisan. Pertama, menggunakan metode Kapasitor pembacaan besar dengan urutan langkah secara ringkas dan umumnya adalah pertama kita harus mengetahui unit pengukuran Kapasitor. Kedua baca nilai kapasitans, sebagian besar Kapasitor memiliki nilai kapasitans yang tercantum di sisinya. Ketiga carilah nilai toleransi, sebagian Kapasitor mencantumkan toleransi, atau rentang perkiraan kapasitans maksimum dibandingkan dengan nilai yang tercantum. Keempat periksa rating voltase. Jika memungkinkan, produsen akan mencantumkan angka di Kapasitor. Dan yang terakhir cari lambang + atau -. Jika Anda melihat salah satunya di sebelah terminal, artinya Kapasitor tersebut terpolarisasi. Pastikan Anda menyambungkan kutub + Kapasitor dengan sisi positif rangkaian listrik. Kalau tidak, Kapasitor dapat menyebabkan korslet atau bahkan meledak. Apabila Anda tidak menemukan tanda + atau - artinya Kapasitor berorientasi dua arah. Cara membaca Transistor yaitu dengan menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital untuk mengukur ataupun menguji apakah sebuah Transistor masih dalam kondisi yang baik. Perlu diingatkan bahwa terdapat perbedaan tata letak Polaritas (Merah dan Hitam) Probe Multimeter Analog dan Multimeter Digital dalam mengukur/menguji sebuah Transistor.

     Untuk mengetahui apakah sebuah Dioda dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap Dioda tersebut dengan menggunakan Multimeter (AVO Meter). Perbedaan Arus bolak balik AC dan arus searah DC cukup terkenal karena penggunaan mereka dalam keseharian kita. AC dan DC adalah berbagai jenis tegangan atau arus yang digunakan untuk konduksi dan transmisi energi listrik. Listrik mengalir dalam dua cara, baik dalam arus bolak-balik AC atau arus searah DC. Listrik atau ‘Current’ tidak lebih dari elektron yang bergerak sepanjang konduktor, seperti kawat, yang telah dimanfaatkan sebagai energi. Oleh karena itu, perbedaan antara AC dan DC harus dilakukan dengan memperhatikan arah di mana aliran elektron. Pada DC, elektron mengalir dengan lancar dalam satu arah, atau “maju.” Sedangkan pada AC, elektron tetap bergantian arah, kadang-kadang berjalan “depan” dan kemudian akan “mundur”.  


Baca juga : Laporan Elektronika Merangkai Skema Rangkaian LiveWire dan PCB Wizard, Lengkap dengan penjelasannya !!!


IX. KESIMPULAN

     Dari praktikum yang kita telah laksanakan dan berdasrkan hasil praktik yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:

  1. Multimeter atau Multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah Display, Saklar Selekcor, Probe.
  2. Nilai resistansi atau hambatan yang terdapat dalam resistor memiliki satuan Ohm atau sering ditulis dengan omega (Ω)
  3. Cara membaca Transistor dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital.
  4. Cara mengetahui apakah sebuah Dioda dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, maka diperlukan pengukuran terhadap Dioda tersebut dengan menggunakan Multimeter (AVO Meter).
  5. Cara membaca kapasitor dapat menggunakan berbagai variasi kode untuk menggambarkan karakteristiknya.
  6. Perbedaan arus AC dan DC, perbedaan yang pertama AC dengan arus bolak balik dan arus searah DC.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. “Panel Tools Autocad dan Fungsinya“. http://macansoftware. blogspot.co.id /2013/11/software-elektronika-live-wire-pcb.html. Diakses pada 07 Mei 2018, pukul 15.08 WIB.

Dina, Sawijiing. 2014. “Livewire dan Cara Menggunakannya”. http://sawijiningdina. wordpress.com/2014/10/11/livewire-dan-cara-menggunakannya.html. Diakses pada 08 Mei 2018, pukul 00.25 WIB.

Media, Nesaba. 2013. “Pengertian PCB Beserta Fungsi dan Jenis-jenis PCB yang Perlu Anda Ketahui“. http://www.nesabamedia.com/pengertian-fungsi-dan-jenis-jenis-pcb.html. Diakses pada 08 Mei 2018, pukul  00.40 WIB.