Pages

Showing posts with label Laporan Teknologi Mekanik. Show all posts
Showing posts with label Laporan Teknologi Mekanik. Show all posts

Laporan Praktikum Las Listrik Dasar dan Kampuh “T”

I. ACARA IV         : Las Listrik Dasar dan Kampuh “T”
II. HARI, TANGGAL : Senin, 15 Oktober 2018
III. TUJUAN         :
  1. Mahasiswa  mampu  melakukan  pekerjaan  dengan  baik  sesuai  dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
  2. Mempelajari bagaimana cara pengelasan las listrik.
  3. Mengenal cara menggunakan alat las listrik.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Palu-Palu : 1 Buah
  2. Mistar : 1 Unit
  3. Ragum : 1 Buah
  4. Kikir         : 1 Buah
  5. Sikat Kawat : 1 Buah
  6. Topeng Las : 1 buah
  7. Tang : 1 Unit
  8. Meja : 1 Buah
  9. Mesin Las : 1 Unit

B. Bahan
  1. Sumber Api : secukupnya
  2. Gas Asetelyne : secukupnya
  3. Gas Oksigen : secukupnya




V. CARA KERJA
  1. Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan diameter elektroda.
  2. Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T.
  3. Meletakkan  kampuh  T  pada  alat  bantu  dalam  posisi  datar  dibawah tangan.
  4. Mengelas kampuh T.
  5. Bersihkan terak las hasil pengelasan.
  6. Lanjutkan latihan mengelas (kampuh T) sampai menghasilkan alur las yang baik, rata dan simetris.



VI. HASIL PENGAMATAN
1. Siapkan alat dan bahan

2. Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan diameter elektroda.




3. Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T.

4. Meletakkan kampuh T pada alat bantu dalam posisi datar dibawah tangan.




5. Mengelas kampuh T.

6. Bersihkan terak las hasil pengelasan.




7. Lanjutkan latihan mengelas (kampuh T) sampai menghasilkan alur las yang baik, rata dan simetris.


Laporan Praktikum Pengenalan Mesin Bubut

I. ACARA III         : Pengenalan Mesin Bubut
II. HARI, TANGGAL : Kamis, 18 Oktober 2018
III. TUJUAN         :
  1. Mahasiswa  mampu  melakukan  pekerjaan  dengan  baik  sesuai  dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
  2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang mesin bubut.
  3. Mahasiswa mampu mengetahui teknik penggunaan mesin bubut.
  4. Mahasiswa mampu membaca gambar-gambar sederhana.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Mesin Bubut : 1 Buah

B. Bahan
  1. Besi AS 1 in : Secukupnya



V. CARA KERJA
  1. Pada proses pengoperasian mesin bubut, hal pertama yang dilakukan yaitu pemasangan benda kerja pada spindle dan pemasangan pahat pada toolpost. Pemasangan pahat pada toolpost menggunakan alat bantu yaitu kunci toolpost. Berikut adalah gambar proses pemasangan pahat pada toolpost.
  2. Setelah memasang pahat pada toolpost, kemudian dilakukan pengaturan posisi pahat sesuai dengan center pahat sampai posisi pahat sejajar.
  3. Setelah semua proses diatas dilakukan, kemudian atur pahat agar tegak lurus dengan benda kerja. Setelah pahat lurus dengan benda kerja, kemudian mengatur pahat agar didekatkan dengan benda kerja.
  4. Pahat yang telah mendekati benda kerja, kemudian menyalakan spindle pada mesin.
  5. Saat benda kerja pada spindle berputar, kemudian putar handle sampai pahat dekat ke permukaan benda kerja dan sampai menggores benda kerja.
  6. Setelah proses cutting pada benda kerja selesai, pahat dijauhkan dari benda kerja dengan memutar cross slide dan kemudian mematikan mesin.


 
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Pada proses pengoperasian mesin bubut, hal pertama yang dilakukan yaitu pemasangan benda kerja pada spindle dan pemasangan pahat pada toolpost. Pemasangan pahat pada toolpost menggunakan alat bantu yaitu kunci toolpost. Berikut adalah gambar proses pemasangan pahat pada toolpost.

2. Setelah memasang pahat pada toolpost, kemudian dilakukan pengaturan posisi pahat sesuai dengan center pahat sampai posisi pahat sejajar.




3. Setelah semua proses diatas dilakukan, kemudian atur pahat agar tegak lurus dengan benda kerja. Setelah pahat lurus dengan benda kerja, kemudian mengatur pahat agar didekatkan dengan benda kerja.

4. Pahat yang telah mendekati benda kerja, kemudian menyalakan spindle pada mesin.

5. Saat benda kerja pada spindle berputar, kemudian putar handle sampai pahat dekat ke permukaan benda kerja dan sampai menggores benda kerja.





6. Setelah proses cutting pada benda kerja selesai, pahat dijauhkan dari benda kerja dengan memutar cross slide dan kemudian mematikan mesin.


Laporan Praktikum Pembuatan Baut dan Mur

I. ACARA II         : Pembuatan Baut dan Mur
II. HARI, TANGGAL : Kamis, 18 Oktober 2018
III. TUJUAN         :
  1. Mahasiswa  mampu  melakukan  pekerjaan  dengan  baik  sesuai  dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
  2. Mempelajari bagaimana cara membuat mur dan baut.
  3. Mengenal cara menggunakan alat pembuatan mur dan baut.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Kikir Tangan : 1 buah
  2. Siku-Siku         : 1 unit
  3. Jangka Sorong : 1 buah
  4. Alat Gores : 1 buah
  5. Snai/Sney : 1 buah
  6. Ragum : 1 unit
  7. Tap         : 1 unit
  8. Holder Tap : 1 buah

B. Bahan
  1. Oli Kotor         : Secukupnya
  2. Besi AS 1 in : Secukupnya



V. CARA KERJA
  1. Siapkan besi batangan yang memiliki diameter 15 mm. Di sini kita menggunakan tap diameter 10 mm, serta bor ukuran 5 mm dan 8 mm.
  2. Jepitkan besi batangan tersebut pada ragam. Gunakan kikir untuk membentuk penampang batangan besi ini menjadi segi enam. Lakukan secara perlahan dan hati-hati di mulai dari bagian muka besi. Kemudian bentuklah benda kerja ini pada bagian samping hingga memiliki bentuk segi enam yang sempurna.
  3. Setelah penampang besi batangan memiliki bentuk segi enam, selanjutnya Anda bisa melanjutkan proses pembuatan mur ini. Ambil penitik, lalu buatlah tanda tepat di tengah-tengah penampang besi tersebut.
  4. Lakukan pengeboran pada penampang besi yang telah diberikan tanda. Mulailah dengan membuat lubang menggunakan mata bor ukuran 5 mm. Kemudian lanjutkan proses pembuatan lubang tersebut memakai mata bor yang berukuran 8 mm.
  5. Kini Anda sudah mempunyai besi yang memiliki lubang di tengah- tengahnya. Tetapi permukaan bagian dalam besi tersebut tidak berulir sehingga belum bisa digunakan sebagai mur. Untuk membuat ulir, Anda membutuhkan alat yang disebut tap. Pada praktek kali ini, kami menggunakan tap yang berdiameter 10 mm.




VI. HASIL PENGAMATAN
1. Kepala tetap pada mesin bubut.

2. Kepala lepas pada mesin bubut.

3. Eretan melintang pada mesin bubut.

4. Eretan atas pada mesin bubut.

5. Rumah pahat pada mesin bubut.

6. Alas mesin pada mesin bubut.

7. Poros pembawa pada mesin bubut.

8. Poros transporter pada mesin bubut.

9. Tuas roda gigi pada mesin bubut.

10. Tuas motor pada mesin bubut.

11. Cekam atau penjepit pada mesin bubut.

12. Eretan memanjang pada mesin bubut.

13. Besi AS 1 In 10 cm yang akan hendak di bubut sebelum di jadikan baut.

14. Proses pembubutan AS 1 In dengan panjang 10 cm yang di jepit pada kepala tetap mesin bubut dan diameter di ubah 12 mm untuk di buat baut dan secara pembubutan 0,2 mm supaya mesin tidak keberatan.

15. Setelah dibubut usahakan sebelum dibubut kembali di ukur menggunakan jangka sorong supaya ukuran akurat tidak salah.

16. Hasil akhir setelah selesai membubut dengan ukuran 12 mm pada baut. 




Laporan Praktikum Pengenalan Mesin Las Karbit

I. ACARA I         : Pengenalan Mesin Las Karbit
II. HARI, TANGGAL : Senin, 15 Oktober 2018
III. TUJUAN         :
  1. Mahasiswa mampu melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku.
  2. Mempelajari bagaimana cara pengelasan las karbit.
  3. Mengenal cara menggunakan alat las karbit.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Brander Listrik : 1 buah
  2. Regulator : 1 buah
  3. Katup Pengaman : 1 buah
  4. Kaca Mata Las : 1 buah
  5. Tang Penjepit : 1 buah
  6. Sarung Tangan : sepasang
  7. Palu Besi         : 1 buah
  8. Pembersih Brander : 1 buah
  9. Kunci Tabung` : 1 buah
  10. Sikat Baja : 1 buah
  11. Kawat Tembaga : 1 buah

B. Bahan
  1. Sumber Api : secukupnya
  2. Gas Asetelyne : secukupnya
  3. Gas Oksigen : secukupnya



V. CARA KERJA
  1. Buka keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. Pada regulator terdapat 2 buah gauge atau jarum penunjuk tekanan gas. Jarum disebelah kanan menunjukan jumlah tekanan didalam tabung sedangankan jarum disebelah kiri adalah besar tekanan gas yang keluar dari regulator. Cara untuk mengatur tekanan output regulator adalah dengan memutar knob pada regulator. Putar knob searah jarum jam untuk menaikan tekanan dan sebaliknya untuk menurunkan tekanan.
  2. Tekanan output regulator yang dibutuhkan bervariasi tergantung kebutuhan,ketebalan material yang akan dilas. Jika digunakan untuk pengelasan plat-plat tipis (0,5-2mm), atur tekanan oksigen pada 10kg/cm² dan 5kg/cm² pada acetylene.
  3. Setelah tekanan oksigen dan asitelin diatur langkah selanjutnya adalah mengatur campuran oksigen dan asitelin pada blender las.
  4. Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan korek api/pemantik.
  5. Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat asap berwarna hitam.
  6. Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga asap hitam menghilang.
  7. Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga mendapatkan nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih)



VI. HASIL PENGAMATAN
1. Buka keran pada tabung oksigen dan tabung asitelin. Pada regulator terdapat 2 buah gauge atau jarum penunjuk tekanan gas. Jarum disebelah kanan menunjukan jumlah tekanan didalam tabung sedangankan jarum disebelah kiri adalah besar tekanan gas yang keluar dari regulator. Cara untuk mengatur tekanan output regulator adalah dengan memutar knob pada regulator. Putar knob searah jarum jam untuk menaikan tekanan dan sebaliknya untuk menurunkan tekanan.


2. Tekanan output regulator yang dibutuhkan bervariasi tergantung kebutuhan,ketebalan material yang akan dilas. Selanjutnya, Jika digunakan untuk pengelasan plat-plat tipis (0,5-2mm), atur tekanan oksigen pada 10kg/cm² dan  5kg/cm²  pada acetylene.


3. Setelah tekanan oksigen dan asitelin diatur langkah selanjutnya adalah mengatur campuran oksigen dan asitelin pada blender las.


4. Putar sedikit keran asitelin pada blender, lalu nyalakan api menggunakan korek api/pemantik. Setelah api menyala, buka perlahan-lahan keran asitelin hingga terlihat asap berwarna hitam.


5. Setelah itu putar sedikit lagi keran asitelin hingga  asap hitam menghilang.


6. Setelah itu buka keran oksigen pada blender perlahan-lahan hingga mendapatkan nyala api netral (api kecil berwarna biru bersih).