Pages

Showing posts with label Laporan Praktikum Motor Listrik. Show all posts
Showing posts with label Laporan Praktikum Motor Listrik. Show all posts

Laporan Praktikum Motor Listrik (Pengukuran RPM)

I. JUDUL ACARA V : Pengukuran RPM
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN         : 
  1. Menghitung kecepatan putaran rotation per minute.
  2. Mengetahui sistem kerja RPM.

IV. DASAR TEORI
     Sistem konvensional yang sudah dari dahulu dianut manusia lambat laun mulai tergantikan dengan sesuatu yang lebih praktis. Misalnya seperti Jam dinding atau jam tangan yang dahulunya masih memakai jarum kini sudah menjadi digital. Manusia tidak perlu lagi untuk susah-susah membaca jarum jam yang keakuratan dalam penunjukannya tergantung juga oleh penglihatan mata manusia. Hal yang serba digital ini sekarang ini sudah banyak diterapkan dikehidupan sehari-hari. Manusia sebagai mahkluk hidup yang aktif bergerak tentu tidak lepas dari segala macam aktivitas. Aktivitas tersebut tentu tidak lepas dari sarana transportasi. Kendaraan bermotor contohnya: merupakan salah satu sarana transportasi favorit yang banyak digunakan sebagian besar orang terutama yang berada di kota-kota besar yang sering terjadi kemacetan (Abdul, 2019).
     Sensor kecepatan atau velocity sensor merupakan suatu sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak benda untuk selanjutnya diubah kedalam bentuk sinyal elektrik. Dalam prakteknya ada beberapa sensor yang digunakan untuk berbagai keperluan ini, salah satu sensor tersebut adalah Tachometer. Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk mengukur kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang terdapat pada sebuah motor atau mesin lainnya. Alat ini biasanya menampilkan rotation per minute (RPM) pada sebuah pengukur skala analog, namun yang versi tampilan digital juga. (Alangmafu, 2015).
     Fungsi speedometer mobil yaitu untuk mengukur kecepatan (Speed) kendaraan pada saat kendaraan berjalan. Speedometer memiliki cara kerja, Jarum speedometer akan bergerak jika kendaraan anda berjalan. Dan sebaliknya, jika kendaraan diam maka jarum tidak akan bergerak. Di Indonesia, satuan yang digunakan pada speedometer adalah Km/J. Kilometer per Jam (Hour). Untuk speedometer memiliki beberapa jenis yaitu, Speedometer Analog, Speedometer Digital dan Speedometer GPS. Pada speedometer ini terdapat kabel baja yang berputar saat kendaraan berjalan, kabel baja ini salah satu ujungnya dihubungkan dengan roda atau transmisi dimana terdapat gearbox mobil yang akan terus berputar selama roda atau transmisi berputar, sehingga putaran kabel sebanding dengan putaran roda atau transmisi (Anonim, 2018).




V. ALAT DAN BAHAN
  1. Tachometer : 1 Set
  2. Switch tachometer : 1 Unit
  3. Tachometer Optik : 1 Unit

VI. CARA KERJA
  1. Diukur langsung pada potensi ometer. 
  2. Menggunakan penurunan waktu yang diambil untuk setiap pilihan celah yang dilewati cahaya laser.
  3. Apabila kecepatannya terlalu lambat counter dapat mengalami overflow atau penghitungan yang dimulai dari nol lagi. 
  4. Untuk mengatasinya perlu ditambahi rangkaian tambahan yang memiliki one-shot (pemacu) tambahan.

VII. HASIL PENGAMATAN


Gamabr 5.1 Tecklo Hando Tachometer
Sumber : Dokumen Pribadi




VIII. PEMBAHASAN
     Tachometer adalah sebuah alat pengujian yang dirancang untuk mengukur kecepatan rotasi dari sebuah objek, seperti alat pengukur dalam sebuah mobil yang mengukur putaran per menit (RPM) dari poros engkol mesin. Kata tachometer berasal dari kata yunani tachos yang berarti kecepatan dan metron yang berarti untuk mengukur. Perangkat ini pada masa sebelumnya dibuat dengan dial, jarum yang menunjukkan pembacaan saat ini dan tanda-tanda yang menunjukkan tingkat yang aman dan berbahaya. Pada masa kini telah diproduksi tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik tepat dan akurat dibandingkan menggunakan dial dan jarum.
     Penggunaan pada mobil yaitu dalam bentuk yang paling banyak digunakan, tachometer mengukur kecepatan di mana perangkat mekanik berputar, yang biasanya ditunjukkan dalam RPM. Tachometer digunakan untuk memantau RPM dalam mobil karena menjalankan mesin dengan harga RPM terlalu tinggi dapat secara drastis mengurangi umur mesin menjadi lebih pendek. Ada beberapa cara di mana tachometer yang harus digunakan dapat dibangun. Dalam beberapa kasus, generator kecil melekat pada poros penggerak mesin, dan pengukuran RPM didasarkan pada arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat. Mungkin juga hanya mengukur tingkat di mana sistem pengapian mengirimkan bunga api ke mesin.
     Penggunaan pada pesawat yaitu biasanya memiliki satu tachometer untuk setiap mesin. Dalam pesawat yang menggunakan baling-baling, tachometer juga dibutuhkan untuk setiap baling-baling. Sebuah mesin pesawat biasanya beroperasi pada RPM lebih tinggi dari baling-balingnya. Dengan menggunakan tachometer terpisah untuk bagian-bagian yang berbeda, pilot pesawat atau awak dapat mengetahui apakah ada masalah dengan bagian tertentu.
     Penggunaan pada dunia medis yaitu dapat digunakan dalam dunia medis, dengan ukuran yang lebih kecil, tachometer dimasukan kedalam arteri atau vena, sehingga seorang dokter dapat menyimpulkan laju aliran darah. Ini dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah peredaran darah seperti penyumbatan arteri.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Pada masa kini telah diproduksi tachometer digital yang memberikan pembacaan numerik tepat dan akurat dibandingkan menggunakan dial dan jarum.
  2. Tachometer digunakan untuk memantau RPM dalam mobil karena menjalankan mesin dengan harga RPM terlalu tinggi dapat secara drastis mengurangi umur mesin menjadi lebih pendek.
  3. Dalam beberapa kasus, generator kecil melekat pada poros penggerak mesin, dan pengukuran RPM didasarkan pada arus listrik yang dihasilkan oleh perangkat. Mungkin juga hanya mengukur tingkat di mana sistem pengapian mengirimkan bunga api ke mesin.
  4. Dalam bentuk yang paling banyak digunakan, tachometer mengukur kecepatan di mana perangkat mekanik berputar, yang biasanya ditunjukkan dalam RPM.
  5. Dengan menggunakan tachometer terpisah untuk bagian-bagian yang berbeda, pilot pesawat atau awak dapat mengetahui apakah ada masalah dengan bagian tertentu.







DAFTAR PUSTAKA
Abdul. 2019. Pengertian dan Fungsi Tachometer. https://abdul.blogspot.com/ 2019/ 05/ pengertian-dan-fungsi-tachometer.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 17.24 WIB.

Alangmafu. 2015. Sensor Kecepatan Tachometer. https://alangmafu.wordpress. com/2015/04/07/sensor-kecepatan-tachometer/.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 17.45 WIB.

Anonim. 2018. Perbedaan Speedometer Odometer dan Rpm pada Mobil. https:// showroommobil.co.id/2018/06/info-mobil/perbedaan-speedometer-odometer-dan-rpm-pada-mobil/1.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 17.50 WIB.

Laporan Praktikum Motor Listrik (Pengukuran Daya)

I. JUDUL ACARA IV : Pengukuran Daya
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN         : 
  1. Mengenal berbagai metode pengukuran daya listrik dan mengetahui beberapa perbedaannya.
  2. Mengetahui prinsip kerja pengukur daya.
  3. Mengetahui pengaruh perubahan tegangan terhadap daya.
  4. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan terhadap daya.
  5. Mengetahui pengaruh perubahan hambatan yang dipadukan dengan kapasitor dan induktor.

IV. DASAR TEORI
     Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart. Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini digunakan suatu alat bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrik pun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari voltmeter. Dalam melakukan pengukuran, pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemikian rupa sehingga alat ukur yang ada dapat digunakan dan diperoleh hasil dengan ketelitian seperti yang dikehendaki. Juga cara itu harus semudah mungkin, sehingga diperoleh efisiensi setinggi-tingginya. Jika cara pengukuran dan alatnya sudah ditentukan, penggunaannya harus dengan baik pula. Setiap alat harus diketahui dan diyakini cara kerjanya. Dan harus diketahui pula apakah alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai klas ketelitian sesuai dengan keperluannya (Anonim, 2016).
     Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain (Malinda, 2013).
     Kegunaan instrumen pengukur listrik sangat luas meliputi bidang penyelidikan, produksi, pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya. Oleh sebab itu instrumen pengukur dibuat dengan kepekaan dan ketelitian penunjukan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Misalnya instrumen untuk kebutuhan laboratorium diperlukan ketelitian dan kepekaan yang tinggi sedangkan yang dipakai untuk keperluan industri lebih diutamakan kepraktisannya (Faizal, 2013).




V. ALAT DAN BAHAN
  1. Multimeter Digital : 1 Unit
  2. Clamp Meter : 1 Unit

VI. CARA KERJA
A. Tang Ampere (Clamp Meter)
  1. Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
  2. Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
  3. Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter. (Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau on kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.)
  4. Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).

B. Multimeter Digital
  1. Pasang kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang kabel merah ke lubang paling kanan (V/Ohm).
  2. Tentukan object pengukuran.
  3. Lihat skala pada multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu: 
  • DC volt - (Tegangan searah) : Tegangan Baterai, Teg. Output IC Power, dsb (terdapat Polaritas + dan -) .
  • AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.



VII. HASIL PENGAMATAN

(a)

(b)  
Gambar 2.1 a. Clamp Meter b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google


(a)

(b)  
Gambar 2.1 a. Multimeter Digital b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google




VIII. PEMBAHASAN
     Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain. 
     Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya. Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar. Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif.
     Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang pengukuran daya. Sumber energi seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh lampu pijar dan heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi.
  2. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi.
  3. Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas.
  4. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
  5. Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi.
  6. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Pengukuran Listrik. http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/ pengukuran-listrik.html. Diakses pada 31 Januari 2020, pukul 21.09 WIB.

Faizal, Nizbah. 2013. Pengukuran Besaran Listrik. https://faizalnizbah.blogspot. com/2013/08/pengukuran-besaran-listrik.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 18.35 WIB.

Malinda. 2013. Makalah Pengukuran Daya. http://malinda24.blogspot. com/2013/ 02/makalah-pengukuran-daya.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 18.30 WIB.

Laporan Praktikum Motor Listrik (Rangkaian Motor 1 Phase dan 3 Phase)

I. JUDUL ACARA III : Pengamatan Rangkaian Motor 1 Phase dan 3 Phase
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN         : 
  1. Mengetahui penggunaan motor 1 phase dan 3 phase.
  2. Mengetahui daya yang dibutuhkan pada motor 1 phase dan 3 phase.

IV. DASAR TEORI
     Pengendalian motor listrik adalah salah satu bagian penting dari sistem otomasi industri. Karena motor listrik mengisi hampir di semua sistem penggerak pada peralatan atau mesin di industri. Sebelum anda terlalu jauh belajar tentang otomasi industri, terutama pengendalian motor listrik dengan perangkat kendali yang berteknologi tinggi, pastikan anda mempelajari terlebih dahulu teknik – teknik dasarnya. Metode yang akan dibahas kali ini adalah dengan memanfaatkan sifat kelistrikan dari kumparan yang ada di dalamnya untuk kendali  motor listrik, yaitu hubungan star delta. Motor listrik 3 phasa memiliki 2 bagian utama rotor dan stator (Eka, 2017).
     Perbedaan dinamo listrik 1 Phase dan 3 Phase, cara kerja dan sistemnya. Dinamo listrik merupakan mesin yang mengubah arus listrik menjadi gerakan mekanik untuk menggerakkan peralatan ataupun mesin industri. Seringkali kita dengan jenis dinamo 1 phase dan 3 phase, dinamo 1 phase biasanya terdapat pada mesin-mesin rumah tangga dan mampu untuk memutar hingga daya 3 HP (horse power). Sementara dinamo listrik 3 phase mempunyai daya mulai 1/2 HP (horse power) hingga ratusan HP (horse power). Secara singkat dinamo Listrik 1 phase didefinisikan sebagai motor yang menggunakan sumber listrik 1 fasa. Sedangkan motor listrik 3 fasa adalah motor listrik yang menggunakan sumber listrik 3 fasa. Jadi pada motor 1 fasa terdapat 2 penghantar (kabel) yang masuk yaitu fasa dan Nol. Sedangkan pada motor 3 fasa terdapat 4 penghantar atau kabel yang masuk, yaitu fasa R, S, T, dan Nol (Anonim, 2018).
     Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor) karena mesin ini beroperasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah kecepatan sinkron karena medan magnet yang dibangkitkan stator akan menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut dapat berputar. Namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor mengalami lagging dibandingkan fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan rotor tidak akan secepat kecepatan putaran medan magnet. Berdasarkan suplai input yang digunakan, motor induksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu motor: induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Dalam artikel ini hanya akan dijelaskan mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip kerjanya sendiri kedua jenis motor induksi tersebut memiliki prinsip kerja yang sama. Yang membedakan dari kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan gaya dari luar (Muhammad, 2015).




V. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
  1. Tang pemotong dan pengupas : 1 Unit
  2. Obeng min plest                         : 1 Unit
  3. Avometer                         : 1 Unit
  4. Cutter                 : 1 Unit
B. BAHAN
  1. Kabel listrik : Secukupnya
  2. Push Botton : Secukupnya
  3. Circuit Breaker : 1 Unit

VI. CARA KERJA
  1. Menggunakan motor listrik dalam skala rumah dan usaha kecil.
  2. Memasok banyak tenaga kerja untuk sebagian besar pelanggan yang lebih kecil, termasuk rumah dan usaha kecil non-industri.
  3. Memeliki daya litrik yang besar sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik ditempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar seperti industry dan hotel.
  4. Menjalankan motor 3 phase tidak lagi menggunakan kapasitor.



VII. PEMBAHASAN
     Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N).  Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 volt. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.
     Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground. Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik. Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat. Menyediakan daya listrik yang besar (biasanya pada industri menengah dan besar). Industri atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan jaringan yang banyak. Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu phase (memilih salah satu dari 3 phase yang ada). Listrik 3 phase biasanya diperlukan untuk menggerakkan motor industri yang memerlukan daya besar.
     Karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil. Sistem listrik 3 phase (fasa) merupakan sistem listrik dimana dalam proses penghantaran energinya menggunakan 3 buah kabel. Hal ini berbeda dengan listrik 1 phase yang sering sobat gunakan dalam rumah tangga Sistem 3 phase lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 1 phase karna dengan ukuran penghantar yang sama sistem listrik 3 phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Adapun kendala yang kita hadapi pada praktikum ini yaitu kita tidak mempraktekkan langsung pembuatan rangkaian, hanya dijelaskan saja oleh pembimbing praktikum.




VIII. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai kawat neutral (N).
  2. Biasanya listrik 1 phase digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phase, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phase karena kita tidak memerlukan daya besar dan untuk peralatan dirumah kita hanya menggunakan listik 1 phase dengan 220-240 volt. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.
  3. Listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan Industri atau pabrik. Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan 3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.
  4. Sistem 3 phase lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 1 phase karena dengan ukuran penghantar yang sama sistem listrik 3 phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar.
  5. Adapun kendala yang kita hadapi pada praktikum ini yaitu kita tidak mempraktekkan langsung pembuatan rangkaian, hanya dijelaskan saja oleh pembimbing praktikum.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Perbedaan Dynamo Listrik 1 Phase dan 3 Phase. https://www. builder.id/ perbedaan- dinamo- listrik-1-phase-dan-3-phase/.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 20.20 WIB.

Eka, Samsul. 2017. Pengendalian Motor Lisrik 3 Phasa Dengan Star Delta Pada Otomasi Industry. http://ekasamsulcom/pengendalian-motor-listrik-3-phasa-dengan-star-delta-pada-otomasi-industri/.html Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 20.16 WIB.

Muhammad, Morobith. 2015. Prinsip Kerja Motor Induksi 1 Fasa. http://www. muhammadrobith.com/2015/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 20.25 WIB.

Laporan Praktikum Perbedaan Motor 1 Phase dan 3 Phase

I. JUDUL ACARA II : Perbedaan Motor 1 Phase dan 3 Phase
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN         : 
  1. Mengetahui motor 1 phase biasanya terdapat pada mesin rumah tangga dan mampu memutar hingga daya 3 HP.
  2. Mengetahui motor 3 phase mempunyai daya mulai ½ HP hingga ratusan HP.

IV. DASAR TEORI
     Perbedaan dinamo listrik 1 phase dan 3 phase, cara kerja dan sistemnya. Dinamo listrik merupakan mesin yang mengubah arus listrik menjadi gerakan mekanik untuk menggerakkan peralatan ataupun mesin industri. Seringkali kita dengan jenis dinamo 1 phase dan 3 phase, dinamo 1 phase biasanya terdapat pada mesin-mesin rumah tangga dan mampu untuk memutar hingga daya 3 HP (horse power). Sementara dinamo listrik 3 phase mempunyai daya mulai 1/2 HP (horse power) hingga ratusan HP (horse power). Secara singkat dinamo listrik 1 phase didefinisikan sebagai motor yang menggunakan sumber listrik 1 fasa. Sedangkan motor listrik 3 fasa adalah motor listrik yang menggunakan sumber listrik 3 fasa. Jadi pada motor 1 fasa terdapat 2 penghantar (kabel) yang masuk yaitu fasa dan Nol. Sedangkan pada motor 3 fasa terdapat 4 penghantar atau kabel yang masuk, yaitu fasa R, S, T, dan Nol (Anonim, 2018).
     Konstruksi motor induksi 1 fasa terdiri atas dua komponen yaitu rotor dan stator. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak pada bantalan poros. Rotor berfungsi membangkitkan gaya listrik akibat adanya gaya aliran srus listrik bolak balik 1 fasa. Motor induksi 1 fasa jika di aliri arus bolak balik satu fasa maka akan dibangkitkan medan yang berputar dengan kecepatan putaran. Medan magnet bergerak memotong lilitan motor sehingga menginduksi tegangan listrik pada kumparan. Interaksi medan stator dan rotor akan membangkitakan torsi yang menggerakkan rotor berputar searah dengan arah putar nedan magnet. Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan dalam dunia industri. Motor induksi memiliki parameter yang bersifat non-linier, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda. Motor listrik 3 fasa memiliki komponen dasar yaitu stator dan rotor. Motor tersusun oleh beberapa batngan logam yang dimasukkan melalui slot-slot yang ada pada motor-motor induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain (Algazali, 2014). 
     Rotor dari motor induksi 3 fasa sering juga tersirat sebagai angker. Tujuan di belakang nama ini adalah bentuk angker rotor yang digunakan dalam perangkat listrik yang cukup awal. Dalam peralatan listrik, belitan angker akan diinduksi oleh medan magnet, meskipun rotor mengambil bagian ini dalam motor induksi 3 fasa. Motor induksi memiliki stator fisik yang sama dengan mesin sinkron dengan pengembangan rotor alternatif. Motor induksi dapat bekerja sebagai motor atau generator. Disisi lain, mereka secara fundamental digunakan sebagai motor induksi (Abdul, 2019).




V. ALAT DAN BAHAN
  1. Motor 1 Phase : 1 Unit
  2. Motor 3 Phase : 1 Unit

VI. CARA KERJA
  1. Menggunakan motor listrik disebagian rumah dan usaha kecil.
  2. Memasok banyak tenaga kerja untuk sebagian besar pelanggan yang lebih kecil, termasuk rumah dan usaha kecil non-industri.
  3. Memiliki daya litrik yang besar sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik ditempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar seperti industri dan hotel.
  4. Menjalankan motor 3 phase tidak lagi menggunakan kapasitor.



VII. HASIL PENGAMATAN

(a)


(b) 
Gambar 2.1 a. Motor listrik 1 Phase b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google




(a)
 
       
(b)  
Gambar 2.2 a. Motor listrik 3 Phase b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google




VIII. PEMBAHASAN
     Listrik 1 phase adalah listrik yang menggunakan dua buah penghantar, yakni penghantar fasa dan penghantar netral (0). Jadi secara sederhana, listrik 1 phase dapat diartikan sebagai listrik yang terdiri dari 1 kabel bertegangan dan 1 kabel netral. Dengan tegangan 220 Volt, listrik 1 phase banyak digunakan pada perumahan. Meskipun kabel yang ada di jalan pada jaringan PLN menggunakan 3 phase, namun kabel yang masuk ke rumah anda hanya 2 buah, yaitu kabel 1 phasa dan 1 kabel netral. Hal itu dikarenakan pada perumahan tidak memerlukan daya listrik yang terlalu besar sehingga 1 phase sudah dianggap cukup untuk mengakomodasi kebutuhan listrik sehari-hari.
     Digunakan di sebagian besar rumah dan usaha kecil. Mampu memasok banyak tenaga untuk sebagian besar pelanggan yang lebih kecil, termasuk rumah dan usaha kecil non-industri. Cukup untuk menjalankan motor hingga sekitar 5 horse power. Sebuah motor fase tunggal menarik arus yang jauh lebih besar daripada motor 3 fase yang setara, membuat daya 3 fase menjadi pilihan yang lebih efisien untuk aplikasi industri. Listrik 3 phase menggunakan 3 buah penghantar fasa dan 1 buah penghantar netral (0). Jadi total ada 4 kabel yang masuk ke instalasi listriknya. Itulah sebabnya kenapa MCB 1 fasa dan MCB 3 fasa berbeda jumlah lubangnya. Listrik 3 phase memiliki tegangan listrik sebesar 380 Volt dan banyak digunakan pada industri, pabrik, hotel, dan tempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar lainnya.
     Memiliki daya listrik yang besar sehingga mampu memenuhi kebutuhan listrik pada tempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar seperti industri dan hotel. Kabel yang digunakan bisa lebih kecil sehingga lebih hemat biaya. Hal ini dikarenakan listrik 3 phase menggunakan tegangan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan arus listrik yang mengalir menjadi lebih rendah. Karena dayanya yang sudah besar, maka auntuk menjalankan motor 3 fasa tidak lagi memerlukan kapasitor. Sebagai ilustrasi listrik 1 phase ibarat 1 orang yang menadayung perahu, ketika dayung diangkat maka tenaga menjadi nol, ketika dayung diayunkan barulah terjadi tambahan tenaga. Sedangkan listrik 3 phase ibarat perahu berisi 3 orang yang saling simultan menggerakkan dayung sehingga powernya stabil dan bertenaga.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Listrik 1 phase adalah listrik yang menggunakan dua buah penghantar, yakni penghantar fasa dan penghantar netral (0).
  2. Hal itu dikarenakan pada perumahan tidak memerlukan daya listrik yang terlalu besar sehingga 1 phase sudah dianggap cukup untuk mengakomodasi kebutuhan listrik sehari-hari.
  3. listrik 3 phase menggunakan 3 buah penghantar fasa dan 1 buah penghantar netral (0). Jadi total ada 4 kabel yang masuk ke instalasi listriknya.
  4. Listrik 3 phase memiliki tegangan listrik sebesar 380 Volt dan banyak digunakan pada industri, pabrik, hotel, dan tempat-tempat yang membutuhkan daya listrik besar lainnya.
  5. Sebagai ilustrasi listrik 1 phase ibarat 1 orang yang menadayung perahu, ketika dayung diangkat maka tenaga menjadi nol, ketika dayung diayunkan barulah terjadi tambahan tenaga. Sedangkan listrik 3 phase ibarat perahu berisi 3 orang yang saling simultan menggerakkan dayung sehingga powernya stabil dan bertenaga.






DAFTAR PUSTAKA
Abdul. 2019. Perbedaan Motor Induksi 1 Fasa Dan 3 Fasa. https://abdulelektro. blogspot.com/2019/09/perbedaan-motor-induksi-1fasa-dan-3fasa.html. Diakses pada 31 Januari 2020, pukul 19.30 WIB.

Algazali. 2014. Motor Listrik 1 Fase 3 Fasa Motor. http://allgazali.blogspot.com/ 2014/12/motor-listrik-1-fasa-3-fasa-motor.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 11. 45 WIB.

Anonim. 2018. Perbedaan Dinamo Listrik 1 Phase dan 3 Phase, Cara Kerja dan Sistemnya. https://www.builder.id/perbedaan-dinamo-listrik-1-phase-dan-3-phase/. html. Diakses pada 31 Januari 2020, pukul 20.39 WIB.

Laporan Praktikum Motor Listrik (Gulung/Spull)

I. JUDUL ACARA I : Gulung/Spull 
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN         : 
  1. Mengetahui apakah spull menghasilkan arus listrik berupa tegangan AC (Alternating Current) atau bolak balik. 
  2. Mengamati tegangan dari spul berupa AC (bolak balik) sehingga perlu diubah terlebih dahulu menjadi DC (searah) menggunakan kiprok. 
IV. DASAR TEORI
     Generator atau yang sering dikenal oleh masyarakat awam dengan istilah spull ialah sebuah komponen atau perangkat yang berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik dari hasil mengubah energi gerak / mekanik menjadi energi listrik melalui induksi kumparan coil dan magnet. Energi listrik yang dihasilkan oleh spull ini adalah arus bolak balik atau AC yang harus di ubah menjadi arus DC atau searah yang selanjutnya digunakan untuk mengisi aki motor dan juga menyalakan perangkat elektronik motor lainnya seperti lampu lampu, CDI, pengapian busi dan lain sebagainya. Untuk mengubah arus AC spull menjadi DC ini dibutuhkan sebuah komponen regulator yang biasa disebut dengan istilah kiprok oleh para pengguna motor (Anonim(a), 2016).
     Berikutnya, ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak juga tak lepas dari terbakar atau terputusnya spull pengapian. Karena fungsinya sebagai sumber tegangan AC maka komponen yang satu ini khusus untuk memberikan tegangan pengapian pada CDI AC. Jika pengapian bermasalah ketika distarter maka hal tersebut merupakan pertanda dari adanya masalah pada spul dimana kemungkinan terputus atau pun terbakar yang ciri-cirinya bisa dilihat secara fisik akan tampak gosong sehingga tak bisa lagi memproduksi tegangan. Nah, untuk penyebabnya sendiri, kerusakan pada spul pengapian ini sudah tak habis masa pakai sehingga harus segera diganti mengingat penggantian spull pengapian memang harus diganti secara rutin dan berkala (Anonim(b), 2015).
     Spull merupakan salah satu komponen yang terpenting pada kelistrikan motor. Spull tergolong bagian terpenting dalam kelistrikan motor yang berfungsi sebagai sumber listrik untuk kebutuhan elektrikal. Jika spull sampai rusak, suplay daya listrik buat motor akan terhenti. Pada spull ini menyediakan sumber tegangan bolak-balik AC. Setiap kendaraan motor harus diketahui apa saja kondisi didalamnya oleh seorang pemilik, pengetahuan dalam ciri-ciri, penyebab, pengecekan, dan cara merawat motor tampaknya menjadi hal wajib yang harus dipahami. Apalagi dalam kelistrikan kendaraan seperti lampu dan komponen listrik lainnya tidak dapat menyala padahal lampu sudah diganti. Terdapat masalah di pengisian aki dan akan mengalami cepat tekor. Hal ini bisa jadi penyebabnya bisa dari bagian spulnya (Anonim(c), 2019).




V. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
  1. Mesin Gulung Spull : 1 Unit
  2. Kertas Biasa : 1 Lembar

B. BAHAN
  1. Spul/Tembaga


VI. CARA KERJA
  1. Buat gulungan tiga rangkap sebanyak 6 buah, 1 rangkap dapat mengisi 6 hole/lobang jadi 6x6 = 36 hole. 
  2. Pasang secara berhadapan dan jangan sampai terbalik setelah selesai semuanya dipasang akan terdapat ujung kawat.
  3. Setelah dilakukan penyambungan spul, selanjutnya gabungkan ujung B, D, dan F, sehingga tersisa ujung kawat.
  4. Setiap sambungan disolder dengan baik dan tutup dengan selongsong, dan diikat dengan rapi.



VII. HASIL PENGAMATAN

Gambar 1.1 Spull atau Altenator



Gambar 1.2 Mesin Gulung Spull 




VIII. PEMBAHASAN
     Sistem pengisian pada dasarnya bekerja dengan mengubah gerakan putar dari mesin menjadi energi listrik. Komponen yang mengubah energi tersebut disebut altenator atau pada motor lebih dikenal dengan sebutan spull. Selengkapnya bisa baca cara kerja sistem pengisian motor. Spull atau stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi sebagai penghantar. Penghantar ini akan dialiri arus listrik saat perpotongan gaya magnet terjadi. Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik, dilakukan dengan menggerakan gaya magnet disekitar penghantar. Gerakan tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya magnet yang dapat memicu aliran listrik. Ada dua komponen utama yakni penyedia medan magnet dan penghantar, stator coil berperan sebagai penghantar. Bentuk spull pada motor bada didalam magnetic rotor (seperti pada gambar). Desain seperti ini memungkinkan pemakaian ruang lebih minimalis sehingga cocok untuk motor yang memiliki ruang terbatas.
     Apabila stator berfungsi sebagai penghantar, maka rotor berfungsi sebagai penyedia medan magnet.  Medan magnet pada rotor, akan memotong (menyentuh) bagian stator coil. Ketika mesin diengkol, otomatis poros engkol akan berputar dan karena rotor ini terletak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan berputar. Putaran rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan garis gaya magnet. Tapi ada perbedaan pada rotor mobil dan motor, rotor pada pengapian mobil terbuat dari kumparan listrik yang akan menghasilkan medan magnet saat dialiri listrik pemicu. Namun pada motor, bentuk rotor nampak seperti tromol yang dilengkapi magnet permanent. Sehingga rotor pada pengisian motor tidak lagi memerlukan arus pemicu, hal ini pula yang menyebabkan tanpa aki pun motor masih bisa dihidupkan.
     Kiprok adalah komponen yang berfungsi untuk meregulasi arus pengisian yang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti pengisian mobil, ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar. Kalau tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan, resikonya terbakar karena diluar dari kapasitas tegangan yang disiapkan. Oleh karena itu regulator atau kiprok dipakai agar tidak terjadi overcharge. Pada sepeda motor, regulator ini juga dilengkapi dengan satu set rectifier. Rectifier adalah serangkaian dioda yang disusun sedemikian rupa untuk menyearahkan arus listrik dari spul. Adapun kendala yang kami hadapi dalam praktikum ini yaitu tidak melakukan langsung membuat gulungan spull.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Spull atau stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi sebagai penghantar.
  2. Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik, dilakukan dengan menggerakan gaya magnet disekitar penghantar.
  3. Putaran rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan garis gaya magnet.
  4. Kiprok adalah komponen yang berfungsi untuk meregulasi arus pengisian yang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti pengisian mobil, ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar.
  5. Rectifier adalah serangkaian dioda yang disusun sedemikian rupa untuk menyearahkan arus listrik dari spull.
  6. Adapun kendala yang kami hadapi dalam praktikum ini yaitu tidak melakukan langsung membuat gulungan spull.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim(a). 2016. Mengenal Sistem Kelistrikkan Pada Motor. https://automotivexist. blogspot.com/2016/10/mengenal-sistem-kelistrikan-sepeda-motor.html. Diakses pada 31 Januari 2020, pukul 11.01 WIB.

Anonim(b). 2015. Ciri-Ciri Penyebab Mengecek Cara Merwat Pengapian Motor Yang Rusak. https://www.semisena.com/2015/03/ciri-ciri-penyebab-mengecek-cara-merawat-pengapian-motor-yang-rusak.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 15.20 WIB.

Anonim(c). 2019. Pengertian Spull Motor. http://www.mesinmotor.com/2019/05/ pengertian-spul.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 15. 30 WIB.