Pages

Laporan Praktikum Ilmu Tanah Kadar Lengas Maksimum

I. Acara IB         : Kadar Lengas Maksimum
II. Tanggal Praktikum : Senin, 01 April 2019
III. Tujuan         : Untuk mengetahui kadar lengas maksimum tanah.
IV. Metode         : Gravimetri

V. Dasar Teori
     Kadar lengas tanah adalah persen berat lengas yang terbanding oleh tanah kering mutlak, yaitu tanah yang sudah dioven pada suhu tertentu dan dilakukan selama 24 jam. Dalam keadaan ini tanh selalu megalami kadar lengas walaupun sedikit. Lengas tanah menempati ruang pori – pori makro mendesak keluar dari tanah. Penting dalam urus genesa tanah, kelengasan hidup tanaman dan jasad renik tanah serta siklus hara. Setiap reaksi fisika dan kimia dalam tanah hamper selalu melibatkan air sebagai media pelarut garam – garam, mineral, senyawa asam dan basah, ion – ion, gugus organik maupun anorganik. Lengas dapat tetap berada dalam ruang pori tanah karena memiliki tegangan potensial.
     Dalam keadaan tidak jenuh, lengas tanah berupa selaput tanah yang menyelimuti zara tanah. Semakin tipis selaput lengas tanah tersebut, maka gaya ikat tanah yang bekerja padanya semakin kuat. Keadaan ini meyebabkan lengas tanah semakin sulit bagi tanaman. Pada pemberian air yang berebihan sehingga gaya berat air melebihi ikat zara tanah. Kelebihan lengas tanah tersebut akan teratur bebas melalui pori makro, dan lengas yang teratur ini disebut sebagai lengas gravitasi. Apabila tidak ada kelebihan lengas yang teratur lagi, maka tanah dikatakan dalam keadaan kapasitas lapang. Kandungan lengas terus berkurang sehingga tidak mampu mengimbangi kehilangan air akibat evapotranspirasi, maka tanah dikatakan dalam keadaan titik layu tetap atau layu permanen. Lengas tanah merupakan air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas (matrik,osmosis, dan kapiler). Kakas ini meningkat sejalan dengan peningkatan permukaan jenis zarah dan kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Tegangan lengas tanah juga menentuka beberapa banyak air yang dapat diserap tumbuhan. Bagian lengas tanah yang tumbuhan mampu menyerap dinamakan air ketersediaan. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air. Status energi bebas (tekanan) lengas tanah dipengaruhi oleh perilaku dan keberadaannya oleh tanaman. Lengas tanah dipengaruhi oleh keberadaan gravitasi dan tekanan osmosis apabila tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi (Sutanto,2005).
     Didalam tanah, air berada di dalam ruang pori diantara padatan tanah. Jika tanah dalam keadaan jenuh air, semua ruang pori tanah terisi air. Dalam keadaan ini jumlah tanah yang disimpan didalam tanah merupakan jumlah air maksimum disebut kapasitas penyimpanan air maksimum. Selanjutnya jika tanah dibiarkan mengalami pengeringan, sebagian ruang pori akan terisi udara dan sebagian lainnya terisi air. Dalam keadaan ini tanah dikatakan tidak jenuh (Arsyad,1989).
    Didalam tanah air dapat bertahan tetap berada di dalam ruang pori karena adanya berbagai gaya yang yang bekerja pada air tersebut. Untuk dapat mengambil air dari rongga pori tanah diperlukan gaya atau energy yang diperlukan untuk melawan energi yang menahan air. Gaya – gaya yang menahan air hingga bertahan dalam rongga pori berasal dari absorbsi molekul air oleh padatan tanah, gaya tarik menarik antara molekul air, adanya larutan garam dan gaya kapiler. Jumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas – bata tertentu. Seperti pada kekurangan air, kelebihan air dapat merupakan kesukaran. Air yang kelebihan itu tidaklah beracun, akan tetapi kekurangan udara pada tanah – tanah yang tergenanglah yang menyebabkan kerusakan. Tanaman dapat ditanam dengan memuaskan dalam larutan air bila aerasi diberikan dengan baik (Hardjowigeno, 2003).




VI. Alat dan Bahan
A. Alat
  1. Botol Timbang
  2. Timbangan Analitis
  3. Oven
  4. Eksikator
  5. Gelas Arloji

B. Bahan
  1. Contoh tanah kering angin berdiameter 2 mm  dan aquadest.



VII. Cara Kerja
  1. Timbang botol kosong bertutup (misal a gram).
  2. Masukkan contoh tanah ke dalam botol timbang sekitar 1/3 – ½ tinggi botol timbang.
  3. Timbang botol timbang + tanah dengan tutupnya (misal b gram).
  4. Masukkan botol timbang berisi tanah kedalam oven dengan tutup terbuka,tutup dan botol timbang diberi label yang sama agar tidak  tertukar dengan yang lain.
  5. Oven contoh tanah tersebut pada suhu 105 – 110 0C selama minimal 24 jam atau sampai berat tanah dalam botol timbang konstan.
  6. Keluarkan botol timbang dari oven,tutup rapat-rapat dan biarkan dingin di dalam eksikator selama kurang lebih 15 menit.
  7. Timbang botol timbang + tanah beserta tutupnya setelah dingin (misal c gram).
  8. Ulangi langkah 1 – 7 untuk contoh tanah yang lain(diameter 0,5 mm dan gumpalan).



VIII. Hasil Analisis dan Perhitungan






DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, S.1979. Konservasi Tanah.Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor. Hardjowigeno, Sarwono.1987. Ilmu Tanah. Mediyatama. Sarana Perkasa. Jakarta.
Sutanto, R.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

No comments: