I. JUDUL ACARA IV : Pengukuran Daya
II. HARI, TANGGAL : Senin, 13 Januari 2020
III. TUJUAN :
- Mengenal berbagai metode pengukuran daya listrik dan mengetahui beberapa perbedaannya.
- Mengetahui prinsip kerja pengukur daya.
- Mengetahui pengaruh perubahan tegangan terhadap daya.
- Mengetahui pengaruh perubahan hambatan terhadap daya.
- Mengetahui pengaruh perubahan hambatan yang dipadukan dengan kapasitor dan induktor.
IV. DASAR TEORI
Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggap sebagai standart. Dalam pengukuran listrik terjadi juga pembandingan, dalam pembandingan ini digunakan suatu alat bantu (alat ukur). Alat ukur ini sudah dikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrik pun telah terjadi pembandingan. Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam hal ini tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dari voltmeter. Dalam melakukan pengukuran, pertama harus ditentukan cara pengukurannya. Cara dan pelaksanaan pengukuran itu dipilih sedemikian rupa sehingga alat ukur yang ada dapat digunakan dan diperoleh hasil dengan ketelitian seperti yang dikehendaki. Juga cara itu harus semudah mungkin, sehingga diperoleh efisiensi setinggi-tingginya. Jika cara pengukuran dan alatnya sudah ditentukan, penggunaannya harus dengan baik pula. Setiap alat harus diketahui dan diyakini cara kerjanya. Dan harus diketahui pula apakah alat-alat yang akan digunakan dalam keadaan baik dan mempunyai klas ketelitian sesuai dengan keperluannya (Anonim, 2016).
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain (Malinda, 2013).
Kegunaan instrumen pengukur listrik sangat luas meliputi bidang penyelidikan, produksi, pemeliharaan, pengawasan dan sebagainya. Oleh sebab itu instrumen pengukur dibuat dengan kepekaan dan ketelitian penunjukan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Misalnya instrumen untuk kebutuhan laboratorium diperlukan ketelitian dan kepekaan yang tinggi sedangkan yang dipakai untuk keperluan industri lebih diutamakan kepraktisannya (Faizal, 2013).
Baca juga : Laporan Praktikum Motor Listrik (Rangkaian Motor 1 Phase dan 3 Phase), Lengkap dengan penjelasannya !!!
V. ALAT DAN BAHAN
- Multimeter Digital : 1 Unit
- Clamp Meter : 1 Unit
VI. CARA KERJA
A. Tang Ampere (Clamp Meter)
- Putar atau setting Saklar Clamp Meter ke posisi Ampere Meter (biasanya tertulis huruf A dengan gelombang sinus diatasnya).
- Tekan Trigger untuk membuka rahang Penjepit Clamp Meter atau Tang Ampere.
- Jepitkan Rahang penjepit ke kabel Konduktor yang dialiri arus listrik AC (Kabel Listrik berada di tengah-tengah rahang penjepit) kemudian lepaskan Trigger Clamp Meter. (Catatan : Jika kabel listrik tersebut belum dialiri listrik, hubungkan kabel tersebut atau on kan perangkat yang ingin diukur arus listriknya.)
- Baca Nilai Ampere yang tertera di layar Clamp Meter (Tang Ampere).
B. Multimeter Digital
- Pasang kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang kabel merah ke lubang paling kanan (V/Ohm).
- Tentukan object pengukuran.
- Lihat skala pada multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
- DC volt - (Tegangan searah) : Tegangan Baterai, Teg. Output IC Power, dsb (terdapat Polaritas + dan -) .
- AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.
Baca juga : Laporan Praktikum Kualitas Air (Pengukuran Kadar Kalsium dan Magenesium), Lengkap dengan penjelasannya !!!
VII. HASIL PENGAMATAN
(a)
(b)
Gambar 2.1 a. Clamp Meter b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google
(a)
(b)
Gambar 2.1 a. Multimeter Digital b. Bagiannya
Sumber : Dokumen Pribadi & Google
Baca juga : Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah (Tekstur Tanah), Lengkap dengan penjelasannya !!!
VIII. PEMBAHASAN
Dengan semakin tingginya tarif listrik, maka tuntutan efisiensi dalam pemakaian daya listrik adalah menjadi pertimbangan utama. Efisiensi penggunaan daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya listrik. Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi. Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi, kumparan, ballast, lampu TL. Demikian juga beban-beban non linier seperti; konverter dan inverter untuk drive motor, mesin las, furnace, komputer, ac, tv, lampu TL dan lain-lain.
Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya. Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar. Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif.
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, ”bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu”. Pada kesempatan kali ini kita akan mengetahui tentang pengukuran daya. Sumber energi seperti tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh lampu pijar dan heater (Pemanas), Lampu pijar menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya menjadi cahaya. Sedangkan heater mengubah serapan daya listrik tersebut menjadi panas. Semakin tinggi nilai watt-nya semakin tinggi pula daya listrik yang dikonsumsinya.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
- Kualitas daya listrik sangat dipengaruhi oleh penggunaan jenis-jenis beban tertentu yang mengakibatkan turunnya efisiensi.
- Jenis-jenis beban yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah beban-beban induktif, seperti; motor induksi.
- Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas.
- Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya.
- Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi.
- Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Pengukuran Listrik. http://makalah-beta.blogspot.com/2016/02/ pengukuran-listrik.html. Diakses pada 31 Januari 2020, pukul 21.09 WIB.
Faizal, Nizbah. 2013. Pengukuran Besaran Listrik. https://faizalnizbah.blogspot. com/2013/08/pengukuran-besaran-listrik.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 18.35 WIB.
Malinda. 2013. Makalah Pengukuran Daya. http://malinda24.blogspot. com/2013/ 02/makalah-pengukuran-daya.html. Diakses pada 26 Januari 2020, pukul 18.30 WIB.
No comments:
Post a Comment