Pages

Laporan Praktikum Pembuatan Larutan Standar dan Penjernihan Air

I. JUDUL ACARA V  : Pembuatan Larutan Standar dan Penjernihan Air 
                    dengan Perlakuan Alum Metode Pengendapan 
II. HARI,TANGGAL   : Kamis, 11 April 2019
III. TUJUAN           :
  1. Membuat larutan standar alum dan soda ash.
  2. Mengukur konsentrasi optimal dari alum untuk menjernihkan sempel air. 
  3. Mengukur kualitas air setelah jar test.
IV. DASAR TEORI
     Larutan adalah campuran homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat diubah-ubah, dan disebut homogen karena komponen-komponen penyusunnya telah kehilangan sifat fisiknya dan susunannya sangat seragam sehingga tidak dapat diamati bagian-bagian penyusunnya dengan mikroskop sekalipun. Didalam suatu campuran terdapat molekul-molekul, atom-atom atau ion-ion dari dua zat atau lebih. Larutan baku (Larutan standar) adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan dalam buret, yang sekaligus berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. Adapun larutan baku dibagi menjadi : larutan Baku Primer Larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasinya diketahui secara cepat melalui metode Gravimetri (Perhitungan Massa). Dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan dalam volume tertentu. Syarat–syarat larutan baku primer : zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110 - 120 ̊C) dan disimpan dalam keadaan murni. Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan diudara : kondisi ini menunnjukkan bahwa zat tidak boleh higroskopik. Tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida (Yoga, 2016).
     Yang dimaksud adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasaldari udara dan hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan olehsemua mahluk yang hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnyatermasuk mikroorganisme seperti bakteri.Agar ikan dapat hidup, air harusmengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ literatau 5 ppm (part per million). Apabila kadaroksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigenterlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang. Apabila sungai menjadi tempatpembuangan limbah yang mengandung bahanorganik, sebagian besar oksigen terlarutdigunakan bakteri aerob untuk mengoksidasikarbon dan nitrogen dalam bahan organik menjadi karbondioksida dan air. Sehingga kadar oksigen terlarut akan berkurang dengan cepat dan akibatnya hewan-hewanseperti ikan, udang dan kerang akan mati (Maulida, 2012).
     Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin dan kelarutan dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalam industri kimia di kenal dengan “soda ash”. Dinegara eropa dan beberapa kota distrik di USA istilah soda mengacu pada decahidrat (Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O) yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, tapi komoditi decahidrat (Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O) jumlahnya relatif kecil di bandingkan dengan bentuk anhidrat (Nunulasa, 2011).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Pipet ukur : 1  unit
  2. Gelas beker 100 ml : 3 unit
  3. PH meter         : 1 unit 
  4. TDS + EC meter : 1 unit
B. Bahan
  1. Sample air selokan mataram : 50 ml
  2. Sample air sungai         : 50 ml
  3. Sample air mandiri         : 50 ml
  4. H2O (Aquadesh) : 500 ml
  5. Aluminium sulfat(AL2SO4) : 0,5 gr
  6. Soda ash                 : 0,5 gr
VI. CARA KERJA
A. Teoritis
  1. Melakukan pengukuran parameter kualitas air sebelum penambahan alum dan soda ash pada sampel.
  2. Menyiapkan sampel di gelas beker beri nomor sampai 1 – 3 masing – masing sampel sebanyak 100 ml. 
  3. Menambahkan larutan standar alum dan soda ash sesuai dengan yang sudah ditentukan untuk masing – masing gelas.
  4. Memberikan alum kesemua sampel sedangkan soda ash hanya untuk sampel 2 dan 3. 
  5. Mengendapkan sampel selama 1 hari. 
  6. Mengukur kembali parameter kualitas air setelah diendapkan. 
  7. Mencatat hasil yang di peroleh dari pengamatan.



B. Skematis
  1. Dilakukan parameter kualitas air sebelum di berikan alum dan soda ash. 

  2. Disiapkan sample masing – masing sebanyak 100 ml dan di berikan nomor. 

  3. Ditambahkan larutan alum dan soda ash pada  sample. 

  4. Diendapkan sample yang telah di beri alum dan soda ash selama 1 hari atau 1 minggu, kemuidan di ukur lagi parameter kualitas airnya dan catat hasil yang di peroleh. 

  5. Diukur kembali parameter kualitas air setelah diendapkan dan mencatat hasil yang di peroleh dari pengamatan. 



VII. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN










DAFTAR PUSTAKA
Maulida.  2012. Makalah Penjernihan Air. https://www.scribd.com/doc/1170 83332/Makalah-Penjernihan-Air.html. Diakses 14 April 2019, pukul 21.35 WIB.

Nunulasa. 2011. Pembuatan Soda Ash. https://nunulasa.wordpress.com/2011/ 04/01/164/.html. Diakses 14 April 2019, pukul 20.58WIB.

Wananda, Yoga.  2016. Laporan Kualitas Air Pembuatan Larutan. http://yoga wananda.blogspot.com/2016/04/laporan-kualitas-air-pembuatan-larutan.html. Diakses 14 April 2019,  pukul 21.28 WIB.

No comments: