I. ACARA I : Pengenalan Soil Moisture Sensor
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 23 Agustus 2019
III. TUJUAN :
- Dapat mengetahui cara kerja Soil Moisture Sensor.
- Dapat mengetahui cara pengamatan Soil Moisture Sensor.
- Dapat mengetahui tata letak dan pemasangan Soil Moisture Sensor.
IV. DASAR TEORI
Sensor kelembaban tanah mengukur kadar air volumetrik dalam tanah karena pengukuran gravimetri langsung dari kelembaban tanah bebas membutuhkan pemindahan, pengeringan, dan penimbangan sampel, sensor kelembaban tanah mengukur kadar air volumetrik secara tidak langsung dengan menggunakan beberapa properti lain dari tanah, seperti hambatan listrik, konstanta dielektrik, atau interaksi dengan neutron, sebagai proksi untuk kadar air. Hubungan antara sifat yang diukur dan kelembaban tanah harus dikalibrasi dan dapat bervariasi tergantung pada faktor lingkungan seperti jenis tanah, suhu, atau konduktivitas listrik. Radiasi gelombang mikro yang dipantulkan dipengaruhi oleh kelembaban tanah dan digunakan untuk penginderaan jauh dalam hidrologi dan pertanian. Instrumen probe portabel dapat digunakan oleh petani atau tukang kebun. Sensor kelembaban tanah biasanya mengacu pada sensor yang memperkirakan kadar air volumetrik. Kelas lain dari sensor mengukur properti lain dari kelembaban di tanah yang disebut potensi air, sensor-sensor ini biasanya disebut sebagai sensor potensial air tanah dan termasuk tensiometer dan blok gypsum (Anonim, 2019).
Kelembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air tanah dikurangi melalui evaporasi, transpirasi dan transpor air bawah tanah. Untuk mengetahui kadar kelembaban tanah dapat digunakan banyak macam teknik, diantaranya dapat dilakukan secara langsung melalui pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gravimetri) dan secara tidak langsung melalui pengukuran sifat-sifat lain yang berhubungan erat dengan air tanah. Metode langsung secara gravimetri memiliki akurasi yang sangat tinggi namun membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar. Kebutuhan akan metode yang cepat dalam memonitor fluktuasi kadar air tanah menjadi sangat mendesak sebagai jawaban atas tingginya waktu dan tenaga yang dibutuhkan oleh metode gravimetri (Ukfa, 2014).
Kelembaban adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Semua uap air dalam udara itu berasal dari penguapan sedangkan penguapan itu sendiri adalah perubahan pase cair menjadi fase uap air yang ringan dan akan naik ke atmosfir . Dalam atmosfir senantiasa terdapat uap air dan kadar uap air ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Meskipun uap air hanya merupakan sebagian kecil saja dari semua atmosfir kira-kira 2% dari masa seluruhnya tetapi merupakan komponen udara yang penting dari segi cuaca dan iklim. Data klimatologi untuk kelembaban udara yang umum dilaporkan adalah kelembaban relative (RH). Suhu dan kelembaban udara sangat erat hubungannya, karena jika kelembaban udara berubah, maka suhu juga akan berubah. Pada musim penghujan suhu udara rendah, kelembaban tinggi, memungkinkan tumbuhnya jamur pada kertas, atau kertas menjadi bergelombang karena naik turunnya suhu udara (Meida, 2016).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
- Pulpen : 1 Buah
- Buku : 1 Buah
- Laptop : 1 Buah
- Terminal : 1 Buah
- Soil Moisture Sensor : 2 Buah
B. Bahan
- Modul : 1 Bundel
- Air : 2 Gayung
- Software ECH2O
VI. CARA KERJA
VII. HASIL PENGAMATAN
VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum hidroklimatologi ini kita membahas tentang Soil Moisture Sensor. Prinsip kerja sensor ini yaitu dengan mengalirkan arus pada dua probe maka resistansi yang terbaca berbanding lurus dengan jumlah kelembaban yang terdeteksi. Makin banyak cairan maka lebih mudah mengalirkan listrik dengan kata lain resistansinya kecil. Sebaliknya jika resistansinya besar maka listrik yang mengalir akan kecil yang kita asumsikan tanah tersebut makin kering. Pengukuran kelembaban tanah dilakukan pada lokasi serta kedalaman tanah yang berbeda. Pengukuran suhu tanah menggunakan alat yang dinamakan Soil Moisture Sensor, denagn cara memasukkan Soil Moisture Sensor kedalam tanah, sesuai dengan beberaa kedalaman yang ingin di ukur. Terjadinya perbedaan kelembaban tanah pada dua lokasi disebabkan karena adaya faktor lingkungan yang mempengaruhi kelembaban. Pada tempat terbuka suhu tanah sangat tinggi karena di pengaruhi oleh sinar radiasi matahari sedangkan pada tempat/lahan tertutup radiasi yang masuk ke permukaan tanah sangat kurang sekali karena ditutupi oleh daun yang merambat sehingga suhu tanah sangat lambat dan karena permukaan tanah menerima radiasi secara langsung dan energinya paling besar. Lalu radiasi matahari tersebut ada yang dipantulkan/direfleksikan dan ada yang diserap/diteruskan kedalam tanah yang jumlah energinya semakin kedalam semakin kecil, sehingga suhu dipermukaan tanah yang paling tinggi baik ditempat terbuka maupun di tempat yang ternaungi.
Dalam melakukan praktikum hal pertama yang kita lakukan adalah menyiapakan perlatan praktikum yatiu pulpen, buku, laptop, terminal, Soil Moisture Sensor. Sedangkan bahan praktikum terdiri atas modul, air, serta software ECH2O. Proses yang pertama yaitu co.ass menjelaskan tentang Soil Moisture Sensor menegenai spesifikasi dan kegunanaannya. Setelah itu dilakukan kalibrasi untuk menyamakan pembacaan pada sensornya. Pada saat pertama kali ditancapkan ketanah pembacaan sensornya belum sama, hal ini dikarenakan kondisi tanah baik suhu, kelembaban dan tutupannya serta posisi pemasangannya yang mungkin berbeda. Setalah dilakuakan kalibrasi alat akhirnya pembacaannya sama, kemudian ditambahkan air untuk meningkatkan kelembaban tanah yang kering. Dilakukan satu perlakuan yang sama dikedua sensor. Soil Moisture Sensor akan secara otomatis membaca tingkat kelembaban tanahnya. Kemudian sambungkan sensor dengan laptop menggunakan kabel yang sudah terhubung ke sensor. Lalu kita buka software ECH2O, software tersebut akan membaca kondisi kelembaban tanah dari kedua sensor. Pada praktikum ini ada beberapa kendala yang kita hadapi yaitu terminal ang kurang panjang sehingga kita tidak bisa melakukan panjang perlakuan untuk kalibrasi alat.
Selain perbedaan lokasi kelembaban juga dipengaruhi oleh waktu yaitu antara pagi hari dan sore hari. Biasaya dipagi hari kelembapan tanah masih basah karena sinar matahari yang sampai kebumi tidak begitu panas. Sedangkan pada sore hari suhu tanah meningkat karena sinar matahari yang disampaikan kebumi sangat tinggi sekali pada waktu jam 2 siang dan tidak ada lagi kelembapan tanah karena semua sudah kering diserap oleh panas matahari menjadi partikel-partikel kecil yang akan membentuk awan.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang kita telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan maka dapat disimpulkan :
- Soil Moisture Sensor adalah alat untuk mengukur kadar air volumetrik guna mengetahui besarnya kelembaban didalam tanah.
- Prinsip kerja sensor ini yaitu dengan mengalirkan arus pada dua probe maka resistansi yang terbaca berbanding lurus dengan jumlah kelembaban yang terdeteksi.
- Semakin banyak cairan maka lebih mudah mengalirkan listrik dengan kata lain resistansinya kecil. Semakin besar resistannya maka listrik yang mengalir akan kecil yang kita asumsikan tanah tersebut makin kering.
- Tingkat kedalaman, intensistas matahari, naungan pohon mempengaruhi tingkat kelembaban tanah.
- Pada saat ditancapkan ketanah pembacaan sensornya belum sama, hal ini dikarenakan kondisi tanah baik suhu, kelembaban dan tutupannya serta posisi pemasangannya yang mungkin berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Sensor Kelembaban Tanah. https://en.wikipedia.org/wiki/Soil-moisture_sensor.html. Diakses pada 02 September 2019, Pukul 09.28 WIB.
Pane, Meida. 2016. Laporan Praktikum Agroklimatologi. http://meidapane05.blog spot.com/2016/02/laporan-praktikumagroklimatologi13.html. Diakses pada 02 September 2019, Pukul 09.45 WIB.
Udin, Nur, Ukfa. 2014. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. https://www. academia.edu/13437840/Pengukuran_Suhu_Kelembaban_Udara_Tanah_dan_pH_Tanah_Serta_Kadar_Air_dan_C_Organik_Tanah.html. Diakses pada 02 September 2019, Pukul 10.13 WIB.
No comments:
Post a Comment