Pages

Laporan Praktikum Pengenalan dan Pengolahan Data AWS

I. ACARA I         : Pengenalan dan Pengolahan Data Automatic 
                    Weather Station (AWS)
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 23 Agustus 2019
III. TUJUAN         :
  1. Dapat mengetahui cara kerja peralatan ukur unsur iklim/cuaca Automatic Weather Station (AWS).
  2. Dapat mengetahui cara pengamatan unsur iklim/cuaca Automatic Weather Station (AWS).
  3. Dapat mengetahui tata letak dan pemasangan peralatan unsur iklim/cuaca Automatic Weather Station (AWS).

IV. DASAR TEORI
     Meteorologi ilmiah (scientific meteorology) telah berkembang sejak ditemukannya termometer oleh Galileo (1593), barometer oleh Toricelli (1643) sistem penghubung yang cepat. Ini adalah tonggak pertama dalam perkembangan pertanian meteorologi. Masih banyak lagi yang harus di lakukan untuk menyempurnakan peralatan baik dalam prinsip dan mekanismenya maupun dalam ketelitian alat-alat pengamatan masing-masing komponen cuaca. Manusia  tidak bisa  lepas dari kesalahan. Operator bisa saja salah dalam mengamati data  atau  tidak  disiplin  dalam  jadwal  pencatatan.  Perilaku  ini  menyebabkan  data  yang dikumpulkan menjadi keliru sehingga dapat merugikan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tersebut. Untuk  mengatasi  semua  itu  kini  telah  banyak  diciptakan  stasiun  cuaca  otomatis (Automatic Weather  Station)  yang  dijual  di  pasaran.  Hal  ini  tentunya memudahkan  bagi lembaga masyarakat,  instansi pemerintah maupun swasta  terkait dalam melakukan kegiatan pengamatan cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi  sulit  untuk memperolehnya. Oleh  karena  itu  stasiun  cuaca  otomatis  yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini (Musdar, 2016).
     AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi  dengan sensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya. Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer. RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas data logger dan backup power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer. Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu present weather dengan mudah. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang penggunaan alat ini sehingga dapat mempermudah pengamatan cuaca dan iklim (Andriyani, 2016).
     BMKG telah memasang beberapa peralatan AWS  baik yang terpasang secara terintegrasi (AWS wilayah Jabodetabek) maupun yang berdiri sendiri (tidak terintegrasi). Saat ini AWS yang terpasang di stasiun pengamatan BMKG telah lebih dari 70 peralatan dengan berbagai merk (Cimel, Vaisala, Jinyang, RM Joung dsb), sehingga hal ini relatif cukup sulit jika kita akan melakukan pemeliharaan karena memerlukan beberapa orang yang menguasai peralatan masing-masing merk. Kondisi ini diharapkan tidak mejadi penghalang bagi teknisi BMKG untuk menguasai teknologi AWS tersebut justru diharapkan menjadi tantangan untuk dihadapi (Nurhashifah, 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Pulpen : 1 Buah
  2. Buku : 1 Buah
  3. Laptop : 1 Buah
  4. Terminal         : 1 Buah

B. Bahan
  1. Modul : 1 Bundel
  2. Data iklim AWS INSTIPER Yogyakarta
  3. Software ECH2O
  4. Software Ms. Excel
  5. Software Cropwat


VI. CARA KERJA






VII. HASIL PENGAMATAN 





VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
     Pada praktikum hidroklimatologi ini kita membahas tentang pengenalan dan pengolahan data Automatic Weater Station (AWS). Dimasa yang lalu pengamatan meteorologi pada umumnya dilakukan menggunakan instrument analog (non digital), dengan adanya perkembangan microprocessor atau komputer , maka output dari sensor atau instrument analog dirubah kedalam bentuk digital agar dapat diproses secara otomatis dengan menggunakan komputer. Perangkat ini dikenal dengan nama Automatic Weather Station (AWS). Sistem kerja AWS mampu merekam suhu udara, radiasi sinar matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, arah angin dan curah hujan. Secara otomatis data-data dari semua hal tersebut akan dapat terekam dalam berbagai satuan waktu. 
     AWS  merupakan alat pemantau sekaligus pengukur cuaca yang mampu bekerja secara otomatis, hanya dengan daya dua buah baterai carger kecil masing-masing berkapasita 1,5 volt yang telah dirancang khusus dengan memanfaatkan energi sinar matahari sebagai suplai utama energi baterai AWS mampu bekerja 24 jam full. AWS mampu mendeteksi sampai radius 20 km.  AWS ini memilki kelebihan kepraktisan dalam  penggunaannya dan juga menghemat biaya maupun tenagsa. Data yang masuk atau tercatat pada AWS secara langsung dapat tercatat dan terkirim ke pusat data, serta perawatan alatnya jauh lebih ringan daripada alat manual pengukur unsur-unsur cuaca yang lain, masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED display sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu dengan mudah. 
     AWS ini memiliki tingkat ketelitian antara hasil suatu pengukuran dan suatu nilai sebenarnya mutlak diperlukan. AWS dapat mempermudah manusia dalam pengamatan terhadap cuaca. Akan tetapi harganya yang masih relatif mahal membuat kalangan tertentu manjadi  sulit  untuk memperolehnya. Oleh  karena  itu  stasiun  cuaca  otomatis  yang murah, akurat dan mudah dioperasikan menjadi pilihan dimasa-masa sekarang ini. Maka untuk memenuhi kebutuhan akan  sistim pengukuran elemen  iklim dan cuaca yang otomatis, murah dan akurat serta dari pertimbangan kemampuan mikrokontroler seperti yang telah diuraikan diatas, dalam penelitian ini penulis ingin mengimplementasikan sebuah stasiun  cuaca  otomatis  yang  dikendalikan  oleh  mikrokontroler  AVR  ATmega16, datanya ditransmisikan menuju pusat pengamatan dengan sistem nirkabel dan komputer sebagai media penampil dan perekam informasi cuaca.
     Pada AWS terdapat port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan komponen eksternal komputer. Biasanya dengan menggunakan kabel, sehingga perangkat bisa saling terhubung dengan komputer. Port tersebut memiliki sensor masing-masing antara lain port 1 Pyrometer, port 2 Rain Gauge, port 3 Anemometer, port T 2 RH Meter, dan port 5 5-TE. Kemudian cara mendownload data pada data logger tersebut yaitu dengan menghubungkan komputer terlebih dahulu ke port 5 menggunakan kabel yang sudah disedikakan, setelah itu buka software ECH2O dan secara otomatis ketika sudah tersambung maka data cuaca yang sudah tersimpan di data logger akan terdownload.
     Kemudian setelah data yang kita butuhkan telah terdownload selanjutnya dilakukan pengolahan data terlebih dahulu, data yang akan kita olah masih berbentuk data harian sehingga harus kitajadikan data bulanan. Data suhu minimum (℃) , suhu maksimum (℃), suhu rata-rata (℃), kelembaban rata-rata  (%) , lama penyinaran (jam) kecepatan angin rata-rata (knot) curah hujan (mm) harus kita cari rata-ratanya terlebih dahulu menggunakan funggsi AVERAGE. Sedangkan data curah hujan (mm) harus kita cari jumlahnya menggunakan fungsi SUM. Setelah semua data telah selesai kita olah, langkah selanjutnya yaitu memasukkan kedalam software Cropwat. Maka secara otomatis kita akan mengetahui ETo dan Rain dari data yang sudah kita masukkan tersebut. Langkah terahir yaitu membuat grafik data cuaca yang sudah kita buat.



IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang kita telah dilaksanakan dan berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan maka dapat disimpulkan :
  1. Automatic Weather Station merupakan stasiun cuaca otomatis yang mengamati keadaan cuaca suatu wilayah seperti temperatur, kelembaban udara, curah hujan, radiasi matahari, kecepatan dan arah angin, temperatur tanah dan kadar air tanah secara otomatis dan akurat. 
  2. Bagian-bagian utama yaitu: sensor, data logger, komputer (sistem perekam dan sistem monitor), display (optional), tiang untuk dudukan sensor dan data logger, penangkal petir. 
  3. AWS sangat berperan dalam bidang pertanian untuk pencatatan cuaca dan iklim secara otomatis. 
  4. AWS memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, sehingga perlu adanya pertimbangan untuk memakai alat ini. 
  5. Port pada AWS memiliki sensor masing-masing antara lain port 1 Pyrometer, port 2 Rain Gauge, port 3 Anemometer, port T 2 RH Meter, dan port 5 5-TE.








DAFTAR PUSTAKA
Agriani, N. 2016. Laporan Praktikum Klimatologi. http://nurhashifah-agriani. blog spot.com/2016/02/laporan-praktikum-klimatologi-kunjungan.html. Diakses pada 01 September 2019, Pukul  22.20 WIB.

Andruyani. 2016. Praktikum Agroklimatologi http://andriyanirizki123.blogspot.com/ 2016/09/praktikum-agroklimatologi_7.html. Diakses pada 01 September 2019, Pukul 22.12 WIB.

Musdar, M. 2016. Laporan Praktikum Klimatologihttp://petanimajunews.blogspot. com/2016/11/laporan-praktikum-klimatologi.html. Diakses pada 01 September 2019, Pukul 22.05 WIB.

No comments: