Pages

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Lemak

I. Judul Acara I             : Penentuan Kadar Lemak
II. Waktu dan Tempat : Senin, 22 Oktober 2018 di Laboratorium Kimia 
III. Tujuan                     : Untuk Menentukan kandungan minyak dalam bahan.

IV. Dasar Teori
     Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H dan O. Lemak atau lipid merupakan salah satu nutrisi diperlukan tubuh karena berfungsi menyediakan energi sebesar 9 kilokalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K dan dapat menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan, lemak dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan unit penyimpanan yang baik untuk energi. Berdasarkan struktur kimianya, lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair biasanya cair pda suhu kamar, minyak nabati dan lemak yang ditemukan dalam biji merupakan contoh dari lemak tak jenuh sedangkan lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar dan ditemukan dalam daging, susu,keju, miyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Lipid atau lemak berasal dari kata yunani yang berarti Lipos yang merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang diberikan oleh sifat kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air tetapi larut dalam larutan non polar seperti eter (Hart, 2003). Minyak/ lemak merupakan lipida yang banyak terdapat di alam, minyak merupakan senyawa turunan ester dari gliserol dan asam lemak. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan (Ika, 2016).
     Struktur umum lemak adalah : R1, R2, R3 adalah gugus alkilmungkin saja sama atau juga beda. Gugus alkil tersebut dibedakan sebagai gugus alkil jenuh (tidak terdapat ikatan rangkap) dan tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap). Adapun struktur lemak kimia yaitu komponen penyusun lemak menggambungkan karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan sekali dalam fosfor sementara (P) dan nitrogen (N). Partikel lemak terdiri dari empat bagian, khususnya satu atom gliserol dan tiga partikel lemak tak jenuh. Asam terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan karboksil mengumpulkan (-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga hidroksil banyak (-OH) dan masing-masing interface dengan hidroksil yang pertemuan sekelompok karboksil dari lemak tak jenuh. Dengan mempertimbangkan potongan senyawa lemak dipisahkan menjadi tiga antara lain: lemak sederhana, lemak campuran dan lemak awal (Ika, 2016).
     Berdasarkan senyawa penyusunnya, lipid dibedakan atas lipid sederhana, lipid kompleks/majemuk dan lipid derivat. 1. Lipid sederhana (netral) merupakan ester asam lemak dengan alkohol Contohnya adalah lilin (ester asam lemak dengan gliserol) dan lilin (ester asam lemak dengan alkohol selain gliserol) 2. Lipid majemuk/kompleks merupakan ester asam lemak dengan alkohol dan gugus lain/komponen non lipid lain seperti fosfat, protein,dan gula Contohnya adalah fosfolipid (punya gugus fosfat), proteolipid (punya gugus protein), glikolipid (punya gugus gula) 3. Lipid derivat merupakan senyawa turunan lipid. Contohnya adalah asam lemak, alkohol, sterol, hidrokarbon Selain itu juga ada beberapa golongan senyawa yang memiliki sifat kimia seperti lipid dan biasanya seringkali dijumpai larut bersama lipid seperti senyawa steroid dan vitamin terutama karoten serta klorofil. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya (Darmasih, 1997).
     Penetapan kadar lipid dengan ektraksi menggunakan pelarut pada bahan merupakan analisa kadar lemak kasar karena tidak hanya lemak saja yang ikut terekstraksi, tetapi juga fosfolipid, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen larut lemak lainnya. Untuk menentukan kadar lipid dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penetapan kadar lipid bahan padat dan bahan cairan. Prinsip penetapan lipid bahan padat adalah penggunaan pelarut organik yang memiliki polaritas sama dengan polaritas lipid untuk mengekstraksi lipid.  Pelarut organik dipanaskan pada titik didihnya sehingga pelarut akan menguap dan membawa minyak atau lemak pada bahan hasil pertanian. Lalu hasilnya akan ditampung. Residu pelarut akan diuapkan hingga diperoleh minyak bahan hasil pertanian atau berat sampel menurun. Sedangkan prinsip penetapan lipid bahan cairan dilakukan dengan merusak lipid yang berupa emulsi dalam cairan menggunakan asam sulfat pekat, garam yang bersifat anion atau hidrofilik yang mengakibatkan salting out dari protein yang berfungsi sebagai emulsifier sehingga akan didapatkan minyak yang mengapung di permukaan cairan yang dapat diukur jumlahnya (Darmasih, 1997).




V. Alat dan Bahan
A. Alat
  1. Labu alas bulat : 1 buah
  2. Timbang analit : 1 unit
  3. Tabung ekstraksi soxlet : 1 buah
  4. Crus porselin : 1 buah
  5. Destilasi Soxlet : 1 buah
  6. Oven : 1 unit
  7. Kertas saring : 1 buah
  8. Water batch : 1 unit
B. Bahan
  1. Mesocarp : 2,10 gram
  2. Kernel : 1 buah
  3. Petrollium ether : 25 ml
VI. Cara Kerja
A. Teoritis
  1. Menimbang 2,10 gram bahan yang telah dihaluskan.
  2. Memasukkan kertas saring digulung dan demasukkan dalam ekstraksi soxlet dengan timble
  3. Mengalirkan air pendingin melalui kondensor.
  4. Memasang tabung ekstraksi pada alat distilasi soxhlet dengan pelarut petrolium ether secukupnya selama 4 jam.
  5. Menimbang terlebih dahulu crus porselin.
  6. Memasukkan residu sampel kedalam crus porselin
  7. Menguapkan residu pada waterbath, 
  8. Meneruskan pengeringan di dalam oven 100 OC.
  9. Menimbang berat residu didalam botol dinyatakan dalam berat lemak dan minyak.
B. Skematis
Berdasarkan praktikum yang di lakukan maka didapatkan gambar pada masing- masing cara kerja antara lain :

Baca juga : Laporan Praktikum Pengenalan AutoCAD (Draw), Lengkap dengan penjelasannya !!!


VII. Hasil Pengamatan
A. Tabel hasil pengamatan

                 Tabel 1.2 Hasil pengamatan penentuan kadar lemak

B. Perhitungan


DAFTAR PUSTAKA
Darmasih, 1997. Analisis Kadar Lemak Pada Tepung Ampas Kelapa. Angelia, I.O Prinsip Soxhlet. Jurnal Jtech : Peternakan. 4 : 1-19.

Oktahara, Ika. 2016. Analisis Kadar Lemak Pada Tepung Ampas Kelapa.  JTech Angelia, I.O. 4 : 19-23. Gorontalo : THP, Politeknik Gorontalo. 

No comments: