Pages

Laporan Praktikum Motor Bakar (Sistem Pendinginan)

I. ACARA II         : Sistem Pendinginan 
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 08 November 2019
III. TUJUAN         :
  1. Mempelajari mekanisme kerja sistem pendinginan pada motor bakar.
  2. Mengetahui komponen – komponen yang ada di sistem pendinginan.

IV. DASAR TEORI
     Pendinginan adalah proses pengambilan panas dari suatu benda sehingga suhunya lebih rendah dari sekelilingnya. Bila medium pendingin mengadakan kontak dengan benda lain, misalnya bahan makanan, maka akan terjadi perpindahan panas (energi) dari bahan makanan tersebut ke medium pendingin tadi sampai keduanya akan mempunyai suhu yang sama atau hampir sama, sedangkan pembekuan adalah perpindahan panas dari pusat bahan menuju permukaan bahan secara konduksi dan terjadinya perpindahan panas dari permukaan bahan menuju ke lingkungan luar hingga tercapainya kesetimbangan suhu antara bahan dan lingkungan luar (Hendri, 2015).
     Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu engine agar selalu berada pada suhu operasi. Hal itu di perlukan karena engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya. Sistem pendingin mensirkulasikan cairan pendingin ke seluruh engine untuk membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan gesekan ia menggunakan dasar pemindahan panas. Panas selalu pindah dari sumber panas yang satu ke sumber panas yang lebih. Sumber panas dan sasaran panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka akan berpindah.  Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu (Ravi, 2015).
     Mobil dan motor termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas dari proses pembakarannya. Disamping menghasilkan panas, komponen yang bergerak umumnya juga akan menimbulkan panas. Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada temperatur kerja. Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, pendinginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan (Husni, 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Satu set mesin diesel : 1 Unit
B. Bahan
  1. Bahan bakar                 : Secukupnya

VI. CARA KERJA
  1. Catat bagian – bagian sistem pendingin.
    Gambar 1. Alat mesin diesel
    Sumber : Dokumen pribadi

  2. Amati cara kerja sistem pendingin.
    Motor Bakar
    Gambar 2. Sistem pendingin
    Sumber : Dokumen pribadi



VII. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pendinginan
              Tabel 1. Sistem pendinginan dan bagian-bagiannya

B. Prinsip Kerja
    Sistem pendinginan diperlukan dalam mesin bensin dan diesel dengan alasan panas pembakaran dari ruang bakar harus dikeluarkan sebesar 32 persen. Bila tidak ada sistem pendinginan yang baik akan menimbulkan dampak, bahan logam akan kehilangan kekuatan bahkan dapat mencair, ruang bebas antara komponen yang bergerak akan terhalang, timbul tegangan termal, dan kemampuan pelumas akan turun.
    Bila mesin tidak didinginkan maka akan terjadi pemanasan yang lebih atau yang sering disebut dengan over heating dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
  1. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
  2. Ruang bebas antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) dari pada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
  3. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut. 
  4. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas. 
  5. Pembakaran tidak normal motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).



VIII. PEMBAHASAN
    Pada praktikum kali ini kita membahas tentang sistem pendinginan. Sistem pendinginan merupakan suatu rangkaian kerja yang digunakan untuk mengurangi ataupun membuang panas, baik dari dalam mesin maupun alat yang lain. Sistem pendingin terbagi atas sistem pendingin liquid dan sistem pendingin udara. Sistem pendingin liquid  menggunakan air sebagai komponen pendingin sedangkan sistem pendingin udara memanfaatkan sentuhan antara sirip-sirip dan udara untuk mendinginkan mesin. Pada sistem pendinginan liquid umumnya memiliki komponen yaitu radiator, selang radiator, air radiator dsb. Radiator yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pendinginan cairan pendingin. Radiator terdiri dari sirip – sirip yang memperluas cairan pendinginan, tutup radiator yang berfungsi untuk mencegah tekanan perlebih di dalam radiator. Prinsip kerja dari tutup radiator ini dengan memanfaatkan pegas atau spring yang ada pada tutup radiator. Tekanan yang tinggi di dalam radiator mendesak keluar dan kemudian mendorong pegas pada tutup radiator terbuka  sehingga cairan radiator keluar dan masuk ke reservoir untuk didinginkan. Di dalam radiator terjadi  kevakuman sehingga menghisap kembali cairan yang didinginkan  di dalam reservoir yang tekanannya menyatu dengan tekanan luar.
    Dalam sistem pendingin liquid, terdapat juga water pump yang berfungsi untuk memompakan cairan pendingin ke sistem pendingin. Air yang telah dingin akan dipompakan ke water jaket Kemudian kipas yang berfungsi untuk mempercepat pendinginan cairan pendingin di radiator. Selanjutnya thermostat yang berfungsi untuk mempercepat mesin mencapai duhu operasinya. Thermostat ini akan bekerja apabila mesin sudah mencapai suhu operasinya dan cairan pendingin akan mengalir ke radiator. Sebelum mesin mencapai suhu operasinya maka cairan pendingin hanya bersirkulasi di dalam water jaket. Water jaket berfungsi untuk mengalirkan cairan pendingin ke dalam mesin dan di water jaket ini terjadi perpindahan panas dari mesin ke cairan pendingin atau mudahnya bisa dibilang panas terserap ke cairan pendingin. Sedangkan dalam pendingin udara, dalam blok mesin terdapat plat-plat tipis yang menjorok ke luar mesin. Fungsi dari plat ini untuk menyebarkan panas ke udara sekitar, sehingga suhu mesin akan berkurang. Namun sistem pendinginan udara hanya digunakan untuk motor dengan daya yang rendah. Hal ini dikarenakan bila motor dengan daya tinggi, sistem pendingin ini kurang mampu membuang pnas dari mesin.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
  1. Sistem pendinginan merupakan suatu rangkaian kerja yang digunakan untuk mengurangi ataupun membuang panas, baik dari dalam mesin maupun alat yang lain.
  2. Sistem pendingin liquid  menggunakan air sebagai komponen pendingin sedangkan sistem pendingin udara memanfaatkan sentuhan antara sirip-sirip dan udara untuk mendinginkan mesin.
  3. Fungsi utama pendingin mesin antara lain mendinginkan  dan  mengontrolkan   temperatur bagian-bagian lain.
  4. Sistem pendingin mesin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendinginan oleh saluran udara, air, dan oli mesin (disamping seagai pelumas, oli mesin juga mendinginkan komponen-komponen mesin yang bergasekan). 
  5. Bagian-bagian dan  fungsi sistem pendingin mesin antara lain: pompa air, termostat, selubung air dan kipas angin.
  6. Komponen-komponen sistem pendinginan adalah radiator, radiator cup, thermostat, kipas, tangki cadangan, pompa air, selang radiator, water jacket.



DAFTAR PUSTAKA
Alvad, Ravi. 2015. Laporan Sistem Pendingin. http://ravialvad.blogspot.com/2015/ 01/laporan-sistem-pendingin-smkn-2.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.09 WIB.

Husni.  2016. Laporan Prakerin Sistem Pendingin Mobil. http://warnetezonk. blogspot.com/2016/08/laporan-prakerin-sistem-pendingin-mobil.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.13 WIB.

Setiawan, Hendri. 2015. Sistem Pendingin Pada Motor Bakar. http://hendriseti awan95.blogspot.com/2015/03/sistem-pendinginan-pada-motor-bakar.html. Diakses pada 21 November 2019, pukul 22.15 WIB.

No comments: