Pages

Laporan Praktikum Rancang Bangun Alat Distance Meter

I. JUDUL ACARA VII : Rancang Bangun Alat Distance Meter Menggunakan Sensor Ultrasonik HC-SR04
II. HARI/TANGGAL     : Selasa, 23 Juni 2020
III. TUJUAN            :
  1. Memahami fungsi dan cara keja Arduino Uno R3 sebagai unit kendali.
  2. Memahami fungsi dan cara kerja sensor Ultrasonik HC-SR04.
  3. Mampu merangkai dan membuat sketch program Arduino Uno R3 pada rangkaian alat Distance Meter.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 unit
  2. Kabel USB Arduino : 1 unit
  3. Multimeter : 1 unit

B. Bahan
  1. Arduino Uno R3 : 1 buah
  2. LCD Karakter 16X2         : 1 buah
  3. Sensor Ultrasonik HC-SR04 : 1 buah
  4. Breadboard         : 1 buah
  5. Kabel Jumper         : secukupnya



V. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat dan bahan.
  2. Merangkai rangkaian alat Distance Meter.
  3. Membuat program dengan aplikasi ArduinoIDE.
  4. Upload program dari laptop ke Arduino Uno R3.
  5. Melakukan percobaan pada rangkaian Distance Meter.
  6. Melakukan pengujian tingkat akurasi, eror dan presisi.


VI. HASIL PENGAMATAN
A. Pengujin Fungsional Sensor Ultrasonik HC-SR04.
     Tabel 5.2 Data Nilai Pengujian Fungsional Sensor Ultrasonik HC-SR04.



B. Pengujian Tingkat Presisi Sensor Ultrasonik HC-SR04.
   Tabel 5.3 Data Nilai Pengujian Presisi Sensor Ultrasonik HC-SR04


C. Program Distance Meter
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);

const int trigPin = 9;
const int echoPin = 10;
long duration;
int distanceCm;

void setup() {  
  lcd.begin(16,2); 
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("INSTIPER");
  pinMode(trigPin, OUTPUT);
  pinMode(echoPin, INPUT);
  delay(2000);
  lcd.clear();
}

void loop() {  
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  delayMicroseconds(2);
  digitalWrite(trigPin, HIGH);
  delayMicroseconds(10);
  digitalWrite(trigPin, LOW);
  duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
  distanceCm= duration*0.034/2;
  lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("Dist: "); 
  lcd.setCursor(6,0);
  lcd.print(distanceCm); 
  lcd.print(" cm");
  delay(2000);
}




D. Rangkaian Distance Meter

VII. PEMBAHASAN
     Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya serta dapat mendeteksi jarak benda tersebut dari dirinya. Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, yaitu dari 40 kHz hingga 400 kHz. Sensor ultrasonik pada umumnya terdiri dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima. Untuk mengukur jarak menggunakan sesor ultrasonik, proses sensoring yang dilakukan pada sensor menggunakan metode pantulan antara sensor dengan objek yang dituju. Pemancar akan memancarkan gelombang ultrasonik, dan penerima akan menerima pantulan gelombang ultrasonic yang telah dikeluarkan oleh pemancar. Delay waktu saat pemancar memberikan gelombang ultrasonic dan penerima menerima pantulan gelombang dapat memberikan data jarak dari suatu objek. Ultrasonik merupakan sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya serta dapat mendeteksi jarak benda tersebut dari dirinya. Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, yaitu dari 40 kHz hingga 400 kHz. Sesuai dengan nama trainer, sensor ultrasonik yang digunakan ialah ultrasonic ranging module HC-SR04.
     Modul sensor ultrasonik yang digunakan dapat mengukur jarak sejauh 400 cm. Sensor akan bekerja apabila menerima tegangan sebesar 5V dan pemicu yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena modul sensor ultrasonik tidak akan aktif apabila menerima tegangan di bawah 5V atau di atas 5V maka digunakan LM7805 untuk memberikan tegangan kepada modul sensor ultrasonik.Cara kerja dari modul sensor ultrasonik adalah trigger modul sensor ultrasonik menerima sinyal pemicu dengan tonminimal 10µs dan periode sinyal pemicu sebesar 60ms. modul sensor ultrasonik akan memancarkan sinyal dengan frekuensi sebesar 40kHz melalui pemancar sensor. modul sensor ultrasonik akan menerima pantulan sinyal yang telah dikirimkan oleh pemancar sensor. Pantulan sinyal yang diterima memiliki frekuensi yang sama dengan yang dipancarkan sebelumnya yaitu 40kHz. jarak benda yang menjadi pemantul sinyal pada saat mengukur jarak dapat diketahui dari delay waktu sensor menerima pantulan sinyal. Semakin lama delay waktu yang ada, semakin jauh jarak benda yang diukur. Langkah Kerja kalibrasi power supply agar tegangan keluaranya sebesar + 9 volt. Kalibrasi osiloskop GOS600-G agar dapat membaca sinyal dengan baik. Perhatikan gambar rangkaian lalu cermati konektor yang terdapat pada trainer ultrasonic ranging module HC-SR04. Pasang modul sensor ultrasonik pada trainer dengan menggunakan kabel konektor. Tanda (+) hubungkan pada VCC, sedangkan tanda (–) hubungkan pada ground sensor pada trainer dan modul sensor ultrasonik. 




VIII. KESIMPULAN
     Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Sensor ultrasonik pada umumnya terdiri dari dua unit, yaitu unit pemancar dan unit penerima.
  2. Sensor ultrasonik merupakan sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara dan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek tertentu di depannya.
  3. Pengukuran dilakukan cara menghubungkan probe merah multimeter pada echo ultrasonic dan probe hitam pada ground ultrasonik.
  4. Frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara, yaitu dari 40 kHz hingga 400 kHz.

Laporan Praktikum Rancang Bangun Alat Ukur Turbiditi Meter Menggunakan Sensor GE Turbidity

I. JUDUL ACARA VI : Rancang Bangun Alat Ukur Turbiditi Meter Menggunakan Sensor GE Turbidity
II. HARI/TANGGAL  : Selasa, 23 Juni 2020
III. TUJUAN         :
  1. Memahami fungsi dan cara keja Arduino Uno R3 sebagai unit kendali.
  2. Memahami fungsi dan cara kerja sensor GE Turbidity.
  3. Mampu merangkai dan membuat sketch program Arduino Uno R3 pada rangkaian alat Turbidity Meter.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 unit
  2. Kabel USB Arduino : 1 unit
  3. Multimeter : 1 unit

B. Bahan
  1. Arduino Uno R3 : 1 buah
  2. LCD Karakter 16X2         : 1 buah
  3. Sensor GE Turbidity : 1 buah
  4. Breadboard         : 1 buah
  5. Kabel Jumper         : secukupnya

V. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat dan bahan.
  2. Merangkai rangkaian alat Turbidity Meter.
  3. Membuat program dengan aplikasi ArduinoIDE.
  4. Upload program dari laptop ke Arduino Uno R3.
  5. Melakukan percobaan pada rangkaian Turbidity Meter.
  6. Melakukan pengujian tingkat akurasi, eror dan presisi.



VI. HASIL PENGAMATAN
A. Program Turbidity Meter
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);
#define PIN_TURBIDITY        A3
unsigned long start_times[300];
unsigned long stop_times[300];
unsigned long values[300];
float ntu;
void setup() {  
  Serial.begin(9600);
  lcd.begin(16,2); 
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("INSTIPER");
  pinMode(PIN_TURBIDITY,INPUT);
  delay(2000);
  lcd.clear();
}
void loop() {   
  unsigned int i;
  unsigned int z;
  z = 0;
  for(i=0;i<300;i++) {
  start_times[i] = micros();
  values[i] = analogRead(A3);             
  if (values[i] >= z) {
  z = values[i]; 
  }
    stop_times[i] = micros();
  }
  float vTurb = z * (5.0/1024);
  Serial.print("ADC Turb: ");
  Serial.println(z);
  Serial.print("V Turb: ");
  Serial.println(vTurb);
  delay(1000);
  ntu = ((z - 808.12)/-0.2579)-120;
  if (z > 800 ) {
    ntu = 0.48;
  }
  lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("Turb: "); 
  lcd.setCursor(6,0);
  lcd.print(ntu); 
  lcd.print(" NTU");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print("ADC: ");
  lcd.print(z);
  delay(10);
}




B. Rangkaian Turbidity Meter




VII. PEMBAHASAN
     Pengukuran atau analisa kekeruhan dan kejernihan pada air sangat penting dalam proses industri, seperti pada produksi air minum atau minuman, pengolahan makanan, dan instalasi  pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan sumber air bersih. Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari quality control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.
     Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel pada suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel, bukan warna. Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang  dapat dipastikan memiliki tingkat ataukadar kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang pasti memiliki kadar kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat disebabkan oleh partikel yang terlarut dalam air seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan diatas, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan suatu ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu cairan.




VIII. KESIMPULAN
     Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan tersebut, zat padat terlarut dan lainya.
  2. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang.
  3. Hasil pembacaan langsung bentuk digital dalam range 0-1000 NTU.
  4. Dua sistem optikal detektornya dikompensasi/diimbangi dengan warna dalam sampel, cahaya fruktuasi dan cahaya sesatan.

Laporan Praktikum Rancang Bangun Lampu Kendali LED RGB

I. JUDUL ACARA V : Rancang Bangun Lampu Kendali Menggunakan 
                                          LED RGB
II. HARI/TANGGAL  : Selasa, 23 Juni 2020
III. TUJUAN         :
  1. Memahami fungsi Arduino Uno R3 sebagai unit kendali.
  2. Mampu merangkai dan membuat sketch program Arduino Uno R3 pada rangkaian lampu kendali.
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 unit
  2. Kabel USB Arduino : 1 unit
  3. Multimeter : 1 unit

B. Bahan
  1. Arduino Uno R3 : 1 buah
  2. LED RGB : 1 buah
  3. Breadboard : 1 buah
  4. Kabel Jumper : secukupnya

V. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat dan bahan.
  2. Merangkai rangkaian lampu kendali.
  3. Membuat program dengan aplikasi ArduinoIDE.
  4. Upload program dari laptop ke Arduino Uno R3.
  5. Melakukan percobaan pada rangkaian lampu kendali.



VI. HASIL PENGAMATAN
A. Program Lampu Kendali LED RGB
#define BIRU         7
#define MERAH     8
#define HIJAU        9
void setup() {
  // put your setup code here, to run once:
pinMode(BIRU,OUTPUT);
pinMode(MERAH,OUTPUT);
pinMode(HIJAU,OUTPUT);
digitalWrite(BIRU,LOW);
digitalWrite(MERAH,LOW);
digitalWrite(HIJAU,LOW);
}
void loop() {
digitalWrite(BIRU,HIGH);
delay(5000);
digitalWrite(MERAH,HIGH);
delay(5000);
digitalWrite(HIJAU,HIGH);
delay(5000);
digitalWrite(BIRU,LOW);
digitalWrite(MERAH,LOW);
digitalWrite(HIJAU,LOW);
delay(3000);
  // put your main code here, to run repeatedly:
}




B. Rangkaian Lampu Kendali LED RGB





C. Hasil Rangkaian LED RGB




VII. PEMBAHASAN
     LED RGB adalah sebuah LED yang dapat mengeluarkan perpaduan warna red (merah), green (hijau), dan blue (biru). LED RGB terbagi atas 2, yang pertama yaitu jenis Flip-Flop, artinya si LED berganti warna secara otomatis (merah, hijau, dan biru), persis kayak nyala mouse-mouse antik (berwarna-warni). Sedangkan yang kedua, yaitu LED RGB yang bisa dikontrol. LED RGB jenis ini bisa kita atur warna yang ingin kita keluarkan, tidak terbatas 3 warna, melainkan kombinasi ke tiga warna dasar tersebut. Jumlah kaki LED RGB ini adalah empat, sedangkan LED RGB jenis flip-flop hanya 2 kaki. Pertama susun rangkaian setela itu sambungkan ardiuno pada laptop/PC dengan menggunakan kabel serial, lalu download dan install program arduino.cc, setelah terinstall jalankan program Arduinonya, Klik menu “Tools – Board – Arduino Uno” kemudian klik kembali menu “Tools – Port – (pilih arduino yang terdeteksi di computer anda), lalu masukan bahasa pemrograman yang telah disiapkan. Yang terbesar adalah katoda (-) dan harus terhubung ke beberapa pin ground. Sisanya adalah anoda (+) untuk setiap warna RGB dan harus terhubung ke pin jenis digital. Tetapi tidak disarankan untuk menghubungkan anoda LED langsung ke pin arduino karena arus yang disampaikan oleh masing-masing pin lebih tinggi dari yang diperlukan. Untuk menurunkan arus kita harus menggunakan resistor.
     Lampu hanya hidup dan mati sesuai dengan delay yang ditentukan dengan konstanta pinMode (13,ouput) output LED akan tampil pada pin 13, setelah mengeset pin yang difungsikan sebagai output sekarang kita berikan logika high pada pin tersebut yaitu dengan perintah digitalWrite (13,high); , kemudian kita beri delay (1000); ,yang berarti 0,5 detik. Begitu juga pada kondisi low kita digitalWrite (13,low); berarti kita tidak memberikan tegangan  kemudian di program ada ketikan delay (500); berarti pin tersebut tidak diberi tegangan selama kurang lebih 0,5 detik




VIII. KESIMPULAN
     Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
Pada percobaan kali ini menggunakan pin-pin digital dari arduino yaitu dari pin A0 sampai dengan pin A5, dimana pin- pin tersebut akan dipakai sebagai digital input.  Dan jika kita ingin membuat suatu aplikasi, maka aplikasi arduino pada komputer harus terinstall dan harus diprogram terlebih dahulu sesuai instruksi.

Laporan Praktikum Pemrograman LCD Karakter 16x2

I. JUDUL ACARA IV : Pemrograman LCD Karakter 16x2
II. HARI/TANGGAL  : Selasa, 23 Juni 2020
III. TUJUAN         :
  1. Memahami fungsi Arduino Uno R3 sebagai unit kendali.
  2. Mampu menampilkan dan membuat sketch program Arduino Uno R3 pada LCD Karakter 16x2.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 unit
  2. Kabel USB Arduino : 1 unit

B. Bahan
  1. Arduino Uno R3 : 1 buah
  2. LCD Karakter 16x2 : 1 buah
  3. Kabel Jumper         : secukupnya

V. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat dan bahan.
  2. Merangkai rangkaian LCD Karakter 16x2.
  3. Membuat program dengan aplikasi ArduinoIDE.
  4. Upload program dari laptop ke Arduino Uno R3.
  5. Melakukan percobaan pada rangkaian LCD Karakter 16x2.



VI. HASIL PENGAMATAN
A. Program LCD Karakter 16X2
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);

void setup() {
  // put your setup code here, to run once:
  lcd.begin(16,2); 
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("INSTIPER");
  lcd.setCursor(0,1); 
  lcd.print("BISA");
  delay (2000);
  lcd.clear();
  }

void loop() {
  // put your main code here, to run repeatedly:
lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("HIMATETA"); 
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print("JAYA");
  delay(5000);
lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("INSTIPER");
  lcd.setCursor(0,1); 
  lcd.print("BISA");
  delay (5000);
}




B. Rangkaian LCD Karakter 16X2




C. Hasil Rangkaian





   
VII. PEMBAHASAN
     Pada percobaan ini, rangkaian LCD yang ada mengalami penambahan dengan ditambahkan sensor LDR. Bisa dilihat ketika sensor LDR diterangi cahaya senter maka otomatis Arduino akan menampilkan kata terang, selain itu juga akan ditampilkan tegangan yang diperoleh ketika sensor diterangi cahaya senter. Sebaliknya jika sensor LDR tidak diterangi cahaya senter secara langsung, maka LDR akan membacanya sebagai “gelap” Karena tegangan yang diterima dari cahaya yang kecil, lalu sensor LDR akan meneruskan informasi tersebut kepada Arduino untuk selanjutnya Arduino menampilkan kata “gelap” sebagai indikator bahwa sensor tidak menerima cahaya secara langsung, juga menampilkan nilai teganganan yang lebih besar dari yang diterima pada saat keadaan “terang”. LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu komponen yang berfungsi menampilkan suatu data, baik berbentuk huruf, karakter maupun grafik. LCD dibuat dengan menggunakan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya  tetapi memantulkan cahaya yang ada disekitarnya terhadap front lit atau mentransmisikan cahaya dari back lit.
     Adapun tujuan perancangan kali ini adalah agar dapat dengan mudah merangkai dan memprogram arduino yang terhubung ke sebuah LCD 16x2 dan mengetahui cara kerja rangkaian dan program yang dibuat sehingga bisa membuat tulisan apapun yang inginkan. Disini kita menggunakan sebuah LCD 16x2 yang telah dipasang rangkaian I2C agar pengkabelan dari LCD ke Arduino menjadi lebih sedikit. LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 adalah jenis media tampilan  atau Display dari bahan cairan kristal sebagai penampil utama. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan tiap baris menampilkan 16 karakter.Pada Arduino untuk mengendalikan LCD Karakter 16x2 untuk librarynya secara default sudah ada librarynya yaitu LiquidCrystal. LCD  ada bermacam-macam ukuran 8x1, 16x1, 16x2, 16x4, 20x4. Untuk mengendalikan atau mengontrol macam-macam LCD Karakter di atas dapat menggunakan Tutorial ini, perbedaannya hanya pada inisialisasi jumlah kolom dan baris. Ketika rangkaian di nyalakan, arduino akan mengirimkan pesan berupa text atau angka yang telah kita buat pada sketch arduino  ke LCD melalui pin A6 dan A5 Arduino menuju pin SDA dan SCL pada LCD. Pin VCC pada LCD dihubungkan ke Pin 5V arduino untuk mencatu tegangan LCD sebesar 5V.




VII. KESIMPULAN
     Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 adalah jenis media tampilan  atau Display dari bahan cairan kristal sebagai penampil utama. 
  2. Komponen yang berfungsi menampilkan suatu data, baik berbentuk huruf, karakter maupun grafik.
  3. Mudah dihubungkan pada rangkaian I/O, dan juga lebih mudah untuk dikembangkan. 
  4. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.