Pages

Laporan Praktikum Inventarisasi Hutan (Petak Ukur)

ACARA II
Petak Ukur

A. Tujuan
  1. Mahasiswa mampu menghitung luas petak ukur.
  2. Mahasiswa mampu menentukan jumlah petak ukur.
  3. Mahasiswa mampu menghitung jarak antar petak ukur.

B. Tempat dan Tanggal
  1. Tempat : Ruang C.306 Fakultas Kehutanan
  2. Tanggal : 07 januari .....

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat 
  1. Alat tulis 
  2. Penggaris
  3. kalkulator

b) Bahan
  1. Peta Petak 90 BDH Playen, KPH D.I. Yogyakarta (skala 1:10.000).
  2. Kertas kalkir.

D. Tinjauan Pustaka
     Inventarisasi hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut. Ruang lingkup Inventarisasi Hutan meliputi; survei mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora dan fauna, sumber daya manusia, serta kondisi sosial masyarakat di dalam dan disekitar hutan. Inventarisasi hutan wajib dilaksanakan karena hasilnya digunakan sebagai bahan perencanan pengelolaan hutan agar diperoleh kelestarian hasil. Hirarki inventarisasi hutan adalah Inventarisasi hutan tingkat Nasional, Inventarisasi hutan tingkat Wilayah, Inventarisasi hutan tingkat Daerah Aliran Sungai, Inventarisasi hutan tingkat Unit Pengelolaan.
     Tujuan inventarisasi hutan adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategis jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan kedalaman inventarisasi yang dilaksanakan. Sebelum melakukan inventarisasi potensi hutan, tentunya diperlukan persiapan-persiapan awal kegiatan. Persiapan yang dilakukan adalah salah satu kegiatan dalam menunjang kegiatan yang akan dilakukan. Beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah persiapan berupa data penunjang, peralatan-peralatan inventarisasi, dan persiapan di luar peralatan inventarisasi berupa peralatan pribadi dari inventer. 


     Umumnya kegiatan inventarisasi untuk semua bentuk inventarisasi memiliki tahapan persiapan yang sama. Seperti halnya dalam melakukan inventarisasi fauna/ satwa liar, juga memiliki tahapan-tahapan persiapan sebelum melakukan inventarisasi. Kegiatan inventarisasi satwa liar memiliki dua bentuk kegiatan yaitu kegiatan sebelum melakukan invent/persiapan  awal kegiatan (di kantor/kampus), dan kegiatan saat melakukan invventarisasi satwa (di lapangan/lokasi). Petak ukur adalah satuan sampling yang berupa bagian dari luasan sebuah tegakan dimana akan dilakukan pengukuran dan pengamatan karakter tegakan dan kondisi lahannya.
     Pencatatan dan pengolahan data memperoleh perhatian yang cermat, khususnya selama permulaan tahap perencanaan suatu invenntore hutan karena sarana pengolahan data (misalnya tersedianya fasilitas dan personil untuk perhitungan) atau biayanya akan mempunyai dampak yang berarti pada rancangan, intensitas dan pembagian waktu seluruh inventore. Didalam kerangka informasi yang diperlukan serta uang dan waktu yang tersedi, perlakuan terhadap data harus dipandang sebagai faktor pembantu yang secara langsung mempengaruhi pemilihan metode inventore. 
     Secara umum akan ditekankan, semakin sederhana rancangan inventorenya, semakin murah biaya penanganan data dan semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Walaupun pengolahan data lebih membantu sebagai sarana inventore hutan daripada sebagai faktor penentu, namun pengaruhnya terhadap realisasi inventore tak dapat dianggap kecil. Secara umum tipe petak ukur dapat dipisahkan menjadi tiga macam yaitu petak ukur sederhana dengan berbagai bentuk, petak ukur terkombinasi, dan petak ukur satelit.


E. Cara Kerja
  1. Menyediakan peta suatu area.
  2. Mamindahkan peta petak/anak petak yang akan diinventarisasi ke kertas kalkir dengan pensil, beri keterangan arah mata angin, skala petak/anak petak, tahun tanam, luas anak petak, intensitas sampling, jari-jari petak ukur, dan kelas umur hutan.
  3. Menghitung luas petak ukur, jumlah petak ukur dan jarak antar petak ukur.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Menggambar peta dan layout petak 90 kedalam kertas kalkir, masukkan keterangan yang terdapat dalam anak peta (petak 90). 
Gambar  1. Menggambar peta dan layout petak 90 pada kertas kalkir


2. Mencari informasi mengenai petak ukur yang diantaranya :
  • Skala peta : 1 : 10000
  • Nomor petak : 90
  • Tahun tanam : Tahun 2003
  • Luas Anak Petak (LAP) : 30 Ha
  • Kelas umur : II
  • Jari – jari Petak Ukur : 7, 98
  • Intensitas sampling (IS) : 0,5 % 
3. Perhitungan Luas Petak Ukur, Jumlah Petak Ukur, dan Jarak antar Petak Ukur. 


G. Pembahasan
     Inventarisasi hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai sumber daya hutan untuk perencanan pengelolaan sumber daya tersebut. Tujuan inventarisasi hutan adalah untuk mendapatkan data yang akan diolah menjadi informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan dan perumusan kebijaksanaan strategis jangka panjang, jangka menengah dan operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan kedalaman inventarisasi yang dilaksanakan dalam hal kali ini yaitu menentukan jumlah petak ukur. Petak ukur adalah satuan sampling yang berupa bagian dari luasan sebuah tegakan dimana akan dilakukan pengukuran dan pengamatan karakter tegakan dan kondisi lahannya.
     Dalam praktikum inventarisasi acara 2 mengenai  menentukan jumlah petak ukur ini praktikan diajarkan untuk mengetahui luas ,jumlah dan jarak antar petak ukur dengan cara menghitung dengan rumus-rumus yang sudah di tentukan sebelum nya Langkah awal pada praktikum ini praktikan menjiplak peta yang sudah ada pada kertas kalkir beserta data-data yang sudah ada didalam nya seperti nomer petak (90), anak petak (a’c),Tahun tanam (03’) , luas ,Skala, arah utara dll. Lalu praktikan menuliskan keterangan yang terdapat pada peta seperti skala (1:10000), No peta (90) Tahun Tanam (2003), Luas anak petak (70 ha),IS (0,5%) , Jari-jari petak ukur (7,98) dengan kelas umur II. 


     Data-data diatas didapat dari peta dan juga berdasar perhitungan dan penentuan yang sudah dilakukan pada acara 1. Lalu setelah data tersedia praktikan menghitung luas PU  dengan luas yang didapat yaitu 0,02 ha. Lalu praktikan menghitung jumlah PU dengan menggunakan rumus intensitas sampling dikali lap dan dibagi lpu dan menghasilkan  hasil18 buah petak ukur dan yang terakhir jarak antar PU  dengan hasil 2.



H. Kesimpulan
     Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan mengenai menentukan jumlah petak ukur bahwa:
  1. Petak ukur yang digunakan yaitu berbentuk lingkaran dengan diameter 17,98 meter
  2. Petak ukur adalah satuani sampling yang berupa bagian dari luasan sebuah tegakan dimana akan dilakukan pengukuran dan pengamatan karakter tegakan dan kondisi lahannya
  3. Berdasarkan perhitungan lpu yaitu 0,02 ha, dengan jumlah petak ukur 8 PU, dengan jarak antar petak hampir 200 meter. 


DAFTAR PUSTAKA
Ayhu, Aldhi. 2015. Laporan Lengkap Praktikum Inventarisasi SDH 2015. Dalam  https://aldhiayhu.blogspot.co.id/2015/05/laporan-lengkap-inventarisasi-sdh-2015.html. Diakses pada 9 Januari 2019, pukul 18.01 WIB.
  
Natuna, Ilyas. 2012. laporan Praktek  Inventarisasi Hutan.Dalam http://ilyas-xp.blogspot.co.id/2012/02/laporan-praktek-inventarisasi-hutan.html. Diakses pada 9 Januari 2019, pukul 18.20 WIB.

Wahyudiono, Sugeng. 2009.Buku Petunjuk Praktikum Inventarisasi Hutan.Institut Pertanian Stiper. Yogyakarta.      

No comments: