Pages

Laporan Praktikum Penentuan Asam Lemak Bebas (ALB)

I. Judul Acara II         : Penentuan Asam Lemak Bebas
II. Waktu dan Tempat : Senin, 22 Oktober 2018 di Laboratorium Kimia 
III. Tujuan            : Untuk mengetahui cara penentuan asam lemak bebas pada minyak

IV. Dasar Teori
    Besarnya asam lemak bebas dalam minyak ditunjukan dengan nilai angka asam. Angka asam yang tinggi mengindikasikan bahwa asam lemak bebas yang ada di dalam minyak nabati juga tinggi sehingga kualitas minyak justru semakin rendah. Pembentukan asam lemak bebas dalam minyak goreng bekas diakibatkan oleh proses hidrolisis yang terjadi selama prosess penggorengan, ini biasanya disebabkan oleh pemanasan yang tinggi yaitu pada suhu 160-200°C. Menurut Kulkarni dan Dalai (2006) uap air yang dihasilkan pada saat proses penggorengan, menyebabkan terjadinya hidrolisis terhadap trigliserida, menghasilkan asam lemak bebas, digliserida, monogliserida, dan gliserol yang diindikasikan dari angka asam.  Asam lemak bebas di dalam minyak goreng merupakan asam lemak berantai panjang yang tidak teresterifikasi. Asam lemak bebas mengandung asam lemak jenuh yang berantai panjang. Semakin banyak konsumsi asam lemak bebas, akan meningkatkan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah yang merupakan kolesterol jahat. Banyaknya asam lemak bebas dalam minyak menunjukkan penurunan kualitas minyak. Pengaruh minyak dan lemak terhadap kesehatan juga dapat memicu peningkatan kadar kolestrol dalam darah. Kadar kolestrol dalam darah manusia beragam dan mengalami bertambahnya umur. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap kolestrol darah adalah LDL, lemak total, lemak jenuh, dan energi total. Pada kolestrol darah yang meningkat berpengaruh tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah (Sopianti, 2017).
    Berdasarkan penelitian Panagan (2010), kadar asam lemak bebas dapat di analisis menggunakan metode titrasi asam basa. Edwar et al. (2011) menganalisis kandungan asam lemak bebas pada minyak goreng sawit dan minyak goreng jagung. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada pemanasan selama 60 menit dengan suhu 2000 C terlihat penurunan volume titrasi dari kedua sampel minyak goreng, serta penelitian Effendi et al. (2012) untuk mengukur kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa yang menyatakan peningkatan kadar asam lemak bebas akibat proses oksidasi dan hidrolisis minyak. Pemilihan metode ini dipakai karena merupakan metode yang sederhana dan sudah banyak digunakan dalam laboratorium maupun industri, penentuannya hanya didasarkan pada perubahan warna yang terjadi pada sampel dan sering disebut sebagai titik akhir titrasi. Selain dengan menggunakan metode titrasi, kadar asam lemak bebas di dalam minyak dapat dianalisis menggunakan FTIR (Fourier Transformasi Infra Red) yang didasari pada vibrasi ikatan atom dari suatu molekul. Seperti yang dilakukan Al-Alawi et al. (2006) pada penelitian asam lemak bebas pada minyak nabati, hasil penelitiannya menunjukkan adanya perubahan pita serapan gugus fungsi dari asam lemak bebas yang ditandai dengan gugus karboksilat, terjadi kenaikan pita serapan pada panjang gelombang 1820-1573 cm-1 yang menandakan adanya vibrasi ikatan C=O. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yelmeda et al. (2012) untuk menganalisis asam lemak pada minyak sawit dan pada minyak bekas penggorengan. Kelebihan dari FTIR yaitu penyiapan sampel yang lebih cepat serta waktu yang digunakan untuk menganalisis lebih cepat dibandingkan metode konvensional lainnya, tidak menggunakan pelarut yang banyak dan mengurangi resiko toksisitas (Selamat, 2017).




V. Alat dan Bahan
A. Alat
  1. Timbangan analit : 1 unit
  2. Buret dan Statif : 1 unit
  3. Erlemenyer 250 ml : 2 buah
  4. Gelas beaker : 1 buah
  5. Pipet tetes : 1 buah
  6. Gelas ukur : 1 buah 
B. Bahan
  1. CPO : 5 gram
  2. Minyak goreng : 5 gram
  3. Alkohol netral : 50 ml
  4. Indikator PP : 4 tetes
  5. NaOH O,1 N : secukupnya


VI. Cara Kerja
A. Teoritis
  1. Menimbang 3-5 g berat sampel minyak didalam erlenmeyer 250 gram.
  2. Menambahkan 50 ml alkohol netral dan 4 tetes indikator phenolphtalein, goyang hingga homogen. 
  3. Mentitrasi dengan larutan standar natrium 0,1 tetes demi tetes sampai timbul warna merah jambu yang dapat bertahan minimal 30 detik
  4. Kalkulasi % FFA = BM Asam Oleat x  ml NaOH ×N NaOH/berat Sampel(gram) 
  5. Berat Molekul asam lemak :
  • CPO (asam palmitat) = 25,6
  • Minyak goreng bekas (Olein (asam oleat)) = 28,2


B. Skematis
Tabel 2.1 Cara kerja skematis penentuan asam lemak bebas


VII. Hasil Pengamatan
A. Tabel hasil pengamatan

B. Perhitungan




DAFTAR PUSTAKA
Sopianti, et al. 2017. Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Goreng. 2 : 100-105. Bengkulu : Farmasi, Akademisi Farmasi Al-Fatah Bengkulu. 

Alfiani, S. et al. 2014. Penggorengan Berulang Dengan Metode Titrasi Asam Basa dan Spektrofotometer Fourier Transformation Infra Red (FTIR). Jurnal Pharmascience, 1:7– 13.  

Laporan Praktikum Penentuan Kadar Lemak

I. Judul Acara I             : Penentuan Kadar Lemak
II. Waktu dan Tempat : Senin, 22 Oktober 2018 di Laboratorium Kimia 
III. Tujuan                     : Untuk Menentukan kandungan minyak dalam bahan.

IV. Dasar Teori
     Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H dan O. Lemak atau lipid merupakan salah satu nutrisi diperlukan tubuh karena berfungsi menyediakan energi sebesar 9 kilokalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K dan dapat menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia. Selama proses pencernaan, lemak dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan unit penyimpanan yang baik untuk energi. Berdasarkan struktur kimianya, lemak dibedakan menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh biasanya cair biasanya cair pda suhu kamar, minyak nabati dan lemak yang ditemukan dalam biji merupakan contoh dari lemak tak jenuh sedangkan lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar dan ditemukan dalam daging, susu,keju, miyak kelapa, dan minyak kelapa sawit. Lipid atau lemak berasal dari kata yunani yang berarti Lipos yang merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang diberikan oleh sifat kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air tetapi larut dalam larutan non polar seperti eter (Hart, 2003). Minyak/ lemak merupakan lipida yang banyak terdapat di alam, minyak merupakan senyawa turunan ester dari gliserol dan asam lemak. Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan penampilan (Ika, 2016).
     Struktur umum lemak adalah : R1, R2, R3 adalah gugus alkilmungkin saja sama atau juga beda. Gugus alkil tersebut dibedakan sebagai gugus alkil jenuh (tidak terdapat ikatan rangkap) dan tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap). Adapun struktur lemak kimia yaitu komponen penyusun lemak menggambungkan karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O) dan sekali dalam fosfor sementara (P) dan nitrogen (N). Partikel lemak terdiri dari empat bagian, khususnya satu atom gliserol dan tiga partikel lemak tak jenuh. Asam terdiri dari rantai hidrokarbon (CH) dan karboksil mengumpulkan (-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga hidroksil banyak (-OH) dan masing-masing interface dengan hidroksil yang pertemuan sekelompok karboksil dari lemak tak jenuh. Dengan mempertimbangkan potongan senyawa lemak dipisahkan menjadi tiga antara lain: lemak sederhana, lemak campuran dan lemak awal (Ika, 2016).
     Berdasarkan senyawa penyusunnya, lipid dibedakan atas lipid sederhana, lipid kompleks/majemuk dan lipid derivat. 1. Lipid sederhana (netral) merupakan ester asam lemak dengan alkohol Contohnya adalah lilin (ester asam lemak dengan gliserol) dan lilin (ester asam lemak dengan alkohol selain gliserol) 2. Lipid majemuk/kompleks merupakan ester asam lemak dengan alkohol dan gugus lain/komponen non lipid lain seperti fosfat, protein,dan gula Contohnya adalah fosfolipid (punya gugus fosfat), proteolipid (punya gugus protein), glikolipid (punya gugus gula) 3. Lipid derivat merupakan senyawa turunan lipid. Contohnya adalah asam lemak, alkohol, sterol, hidrokarbon Selain itu juga ada beberapa golongan senyawa yang memiliki sifat kimia seperti lipid dan biasanya seringkali dijumpai larut bersama lipid seperti senyawa steroid dan vitamin terutama karoten serta klorofil. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompok senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya (Darmasih, 1997).
     Penetapan kadar lipid dengan ektraksi menggunakan pelarut pada bahan merupakan analisa kadar lemak kasar karena tidak hanya lemak saja yang ikut terekstraksi, tetapi juga fosfolipid, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen larut lemak lainnya. Untuk menentukan kadar lipid dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu penetapan kadar lipid bahan padat dan bahan cairan. Prinsip penetapan lipid bahan padat adalah penggunaan pelarut organik yang memiliki polaritas sama dengan polaritas lipid untuk mengekstraksi lipid.  Pelarut organik dipanaskan pada titik didihnya sehingga pelarut akan menguap dan membawa minyak atau lemak pada bahan hasil pertanian. Lalu hasilnya akan ditampung. Residu pelarut akan diuapkan hingga diperoleh minyak bahan hasil pertanian atau berat sampel menurun. Sedangkan prinsip penetapan lipid bahan cairan dilakukan dengan merusak lipid yang berupa emulsi dalam cairan menggunakan asam sulfat pekat, garam yang bersifat anion atau hidrofilik yang mengakibatkan salting out dari protein yang berfungsi sebagai emulsifier sehingga akan didapatkan minyak yang mengapung di permukaan cairan yang dapat diukur jumlahnya (Darmasih, 1997).




V. Alat dan Bahan
A. Alat
  1. Labu alas bulat : 1 buah
  2. Timbang analit : 1 unit
  3. Tabung ekstraksi soxlet : 1 buah
  4. Crus porselin : 1 buah
  5. Destilasi Soxlet : 1 buah
  6. Oven : 1 unit
  7. Kertas saring : 1 buah
  8. Water batch : 1 unit
B. Bahan
  1. Mesocarp : 2,10 gram
  2. Kernel : 1 buah
  3. Petrollium ether : 25 ml
VI. Cara Kerja
A. Teoritis
  1. Menimbang 2,10 gram bahan yang telah dihaluskan.
  2. Memasukkan kertas saring digulung dan demasukkan dalam ekstraksi soxlet dengan timble
  3. Mengalirkan air pendingin melalui kondensor.
  4. Memasang tabung ekstraksi pada alat distilasi soxhlet dengan pelarut petrolium ether secukupnya selama 4 jam.
  5. Menimbang terlebih dahulu crus porselin.
  6. Memasukkan residu sampel kedalam crus porselin
  7. Menguapkan residu pada waterbath, 
  8. Meneruskan pengeringan di dalam oven 100 OC.
  9. Menimbang berat residu didalam botol dinyatakan dalam berat lemak dan minyak.
B. Skematis
Berdasarkan praktikum yang di lakukan maka didapatkan gambar pada masing- masing cara kerja antara lain :

Baca juga : Laporan Praktikum Pengenalan AutoCAD (Draw), Lengkap dengan penjelasannya !!!


VII. Hasil Pengamatan
A. Tabel hasil pengamatan

                 Tabel 1.2 Hasil pengamatan penentuan kadar lemak

B. Perhitungan


DAFTAR PUSTAKA
Darmasih, 1997. Analisis Kadar Lemak Pada Tepung Ampas Kelapa. Angelia, I.O Prinsip Soxhlet. Jurnal Jtech : Peternakan. 4 : 1-19.

Oktahara, Ika. 2016. Analisis Kadar Lemak Pada Tepung Ampas Kelapa.  JTech Angelia, I.O. 4 : 19-23. Gorontalo : THP, Politeknik Gorontalo. 

Laporan Praktikum Motor Bakar (Sistem Pelumasan)

I. ACARA III         : Sistem Pelumasan
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 08 November 2019
III. TUJUAN         :
  1. Mempelajari mekanisme kerja sistem pelumasan pada motor bakar.
  2. Mengetahui komponen – komponen yang ada di sistem pelumasan.

IV. DASAR TEORI
     Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena disini terdapat panas terutama disekitar torak dan silinder, sebagai akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, kehausan, dan kehilangan daya. Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal (Ardi, 2015).
     Tujuan pelumasan yang pertama adalah mengurangi gesekan, gesekan langsung antara dua permukaan bagian-bagian mesin yang bergerak. Dengan adanya lapisan pelumas diantara dua permukaan benda tadi, maka gesekan tidak menjadi langsung, tetapi didasari/dialasi oleh lapisan minyak pelumas sehingga dapat mengurangi tahanan gesek atau perlawanan gerak.  Kedua adalah mengurangi keausan, berkurangnya keausan akan memperoleh keuntungan ganda antara lain, mencegah biaya yang tinggi dari penggantian suku cadang (spare part) yang aus. Ketiga mengurangi panas, untuk memelihara suhu yang dikehendaki sekitar bagian-bagian mesin yang dilumasi tersebut, maka panas yang diserap bergantung kepada kemampuan dan proses pelumasan yang digunakan. Keempat mencegah karat, dengan adanya pelumas atau gemuk maka bagian-bagian mesin atau permukaan logam tersebut terlindungi dari pengaruh proses pengkaratan (Ahmad, 2015).
     Besarnya gesekan ditentukan berdasarkan besarnya koefisien gesek antara  permukaan yang saling kontak. Fungsi utama oli adalah mereduksi koefisien gesek tersebut, sehingga nilainya menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan di antara kedua permukaan yang bersinggungan tersebut terdapat lapisan oli. Semakin tinggi kekentalan atau viskositas oli, maka koefisien gesek yang direduksi akan semakin besar. Kekentalan oli ditentukan berdasarkan tingkat kekentalan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi otomotif, yaitu Society of  Automotive Engineers (SAE) (Hendri, 2015).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Satu set mesin diesel : 1 Unit
B. Bahan
  1. Bensin         : Secukupnya
  2. Pelumas                 : Secukupnya

VI. CARA KERJA
1. Catat bagian – bagian sistem pelumasan.
Motor Bakar
Gambar 1. Bagian Sistem Pelumasan
Sumber : Dokumen pribadi

2. Amati cara kerja sistem pelumasan.
Dokumen pribadi
Gambar 2. Sistem Pelumasan
Sumber : Dokumen pribadi




VII. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pelumasan
B. Diagram Alur Proses 
Gambar 4. Diagram alur proses pelumasan




C. Prinsip Kerja
     Oli diangkat dari bak oli (charter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikopelkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah (1½) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
     Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja (y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baut pengatur jarak rosker arm (Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep, melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter (crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).




VIII. PEMBAHASAN
     Pada praktikum kali ini kita membahas tentang sistem pelumasan. Tujuan pelumasan yang pertama adalah mengurangi gesekan, gesekan langsung antara dua permukaan bagian-bagian mesin yang bergerak. Dengan adanya lapisan pelumas diantara dua permukaan benda tadi, maka gesekan tidak menjadi langsung, tetapi didasari/dialasi oleh lapisan minyak pelumas sehingga dapat mengurangi tahanan gesek atau perlawanan gerak.  Kedua adalah mengurangi keausan, berkurangnya keausan akan memperoleh keuntungan ganda antara lain, mencegah biaya yang tinggi dari penggantian suku cadang (spare part) yang aus. Ketiga mengurangi panas, untuk memelihara suhu yang dikehendaki sekitar bagian-bagian mesin yang dilumasi tersebut, maka panas yang diserap bergantung kepada kemampuan dan proses pelumasan yang digunakan. Keempat mencegah karat, dengan adanya pelumas atau gemuk maka bagian-bagian mesin atau permukaan logam tersebut terlindungi dari pengaruh proses pengkaratan. 
     Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, melancarkan komponen-komponen mesin yang bergerak atau berputar, mencegah terjadinya suara berisik, mengurangi panas yang timbul karena pergesekan, dan meminimalkan tenaga mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesek. Dapat berjalan lancar/baik sehingga dapat berumur panjang/lama Setiap mesin pasti mebutuhkan pelumasan, mulai dari mesin jahit hingga jet sekalipun. Mesin terdiri dari berbagai logam (metal part) yang bergerak seperti katup, piston, gear dan sebagaiya.
     Sistem pelumasan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengurangi gesekan, dan mendinginkan mesin. Komponen – komponen pelumas ini terdiri dari pompa oli, saringan oli, dan pendingin oli. Pada sistem pelumasan ini oli yang digunakan untuk melumasi biasanya memiliki kekentalan SAE 30 – SAE 50 pada umumnya. Sistem pelumasan juga berfungsi sebagai perapat, sebagai pembersih, dan mencegah terjadi kebocoran terutama anatara piston dengan ruang bakar. Kekentalan pelumas yang digunakan dikaitkan dengan tingkat kerja mesin. Semakin tinggi tingkat kerja mesin maka dianjurkan menggunakan oli yang semakin kental. Oli yang lebih kental akan lebih mampu menahan gesekan mesin yang besar juga. Begitu juga sebaliknya, bila mesin berdaya kecil/tingkat kerja rendah maka dianjurka memilih pelumas dengan tingkat kekentalan yang rendah. Bila mesin berdaya rendah menggunakan pelumas dengan kekentalan tinggi akan mengakibatkan mesin bekerja lebih berat, karena kentalnya pelumas menyebabkan komponen mesin sulit bergerak.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
  1. Sistem pelumasan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengurangi gesekan, dan mendinginkan mesin.
  2. Komponen – komponen pelumas ini terdiri dari pompa oli, saringan oli, dan pendingin oli.
  3. Semakin tinggi tingkat kerja mesin maka dianjurkan menggunakan oli yang semakin kental.
  4. Bila mesin berdaya kecil/tingkat kerja rendah maka dianjurka memilih pelumas dengan tingkat kekentalan yang rendah.
  5. Sistem pelumasan menjadi perawatan utama pada mesin untuk menjaga performa nya.



DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Muhammad.  2015. Makalah Sistem Pelumasan Pada Mesin Otomotif. http:// muhammadardi87.blogspot.com/.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.18 WIB.

Setiawan, Hendri. 2015. Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar. http:// hendrisetiawan95.blogspot.com/2015/03/sistem-pelumasan-pada-motor-bakar.html. Diakses pada 21 November 2019, Pukul 22.25 WIB.

Syahabudin, Ahmad. 2015. Sistem Pelumasan. http://asyahabudin.blogspot.com/ 2015/12/sistem-pelumasan.html. Diakses pada 21 November 2019, Pukul 22.20 WIB.

Laporan Praktikum Motor Bakar (Sistem Pendinginan)

I. ACARA II         : Sistem Pendinginan 
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 08 November 2019
III. TUJUAN         :
  1. Mempelajari mekanisme kerja sistem pendinginan pada motor bakar.
  2. Mengetahui komponen – komponen yang ada di sistem pendinginan.

IV. DASAR TEORI
     Pendinginan adalah proses pengambilan panas dari suatu benda sehingga suhunya lebih rendah dari sekelilingnya. Bila medium pendingin mengadakan kontak dengan benda lain, misalnya bahan makanan, maka akan terjadi perpindahan panas (energi) dari bahan makanan tersebut ke medium pendingin tadi sampai keduanya akan mempunyai suhu yang sama atau hampir sama, sedangkan pembekuan adalah perpindahan panas dari pusat bahan menuju permukaan bahan secara konduksi dan terjadinya perpindahan panas dari permukaan bahan menuju ke lingkungan luar hingga tercapainya kesetimbangan suhu antara bahan dan lingkungan luar (Hendri, 2015).
     Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu engine agar selalu berada pada suhu operasi. Hal itu di perlukan karena engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya. Sistem pendingin mensirkulasikan cairan pendingin ke seluruh engine untuk membuang panas yang timbul akibat pembakaran dan gesekan ia menggunakan dasar pemindahan panas. Panas selalu pindah dari sumber panas yang satu ke sumber panas yang lebih. Sumber panas dan sasaran panas dapat berupa logam, cairan atau udara. Apabila perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka akan berpindah.  Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu (Ravi, 2015).
     Mobil dan motor termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas dari proses pembakarannya. Disamping menghasilkan panas, komponen yang bergerak umumnya juga akan menimbulkan panas. Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada temperatur kerja. Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, pendinginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan (Husni, 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Satu set mesin diesel : 1 Unit
B. Bahan
  1. Bahan bakar                 : Secukupnya

VI. CARA KERJA
  1. Catat bagian – bagian sistem pendingin.
    Gambar 1. Alat mesin diesel
    Sumber : Dokumen pribadi

  2. Amati cara kerja sistem pendingin.
    Motor Bakar
    Gambar 2. Sistem pendingin
    Sumber : Dokumen pribadi



VII. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pendinginan
              Tabel 1. Sistem pendinginan dan bagian-bagiannya

B. Prinsip Kerja
    Sistem pendinginan diperlukan dalam mesin bensin dan diesel dengan alasan panas pembakaran dari ruang bakar harus dikeluarkan sebesar 32 persen. Bila tidak ada sistem pendinginan yang baik akan menimbulkan dampak, bahan logam akan kehilangan kekuatan bahkan dapat mencair, ruang bebas antara komponen yang bergerak akan terhalang, timbul tegangan termal, dan kemampuan pelumas akan turun.
    Bila mesin tidak didinginkan maka akan terjadi pemanasan yang lebih atau yang sering disebut dengan over heating dan akan mengakibatkan gangguan- gangguan sebagai berikut:
  1. Bahan akan lunak pada suhu tinggi. Contoh: torak yang terbuat dari logam paduan aluminium akan kehilangan kekuatannya pada suhu tinggi (300ºC), bagian atas torak akan berubah bentuk atau bahkan mencair.
  2. Ruang bebas antara komponen yang saling bergerak menjadi terhalang bila terjadi pemuaian karena panas berlebihan. Misalnya torak akan memuai lebih besar (karena terbuat dari paduan aluminium) dari pada blok silinder (yang terbuat dari besi tuang) sehingga gerakan torak menjadi macet.
  3. Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang dihasilkan oleh perubahan suhu. Misalnya cincin torak yang patah, torak yang macet karena adanya tegangan tersebut. 
  4. Pelumas lebih mudah rusak oleh karena panas yang berlebihan. Jika suhu naik sampai 250 ºC pada alur cincin, pelumas berubah menjadi karbon dan cincin torak akan macet sehingga tidak berfungsi dengan baik, atau cincin macet (ring stick). Pada suhu 500 ºC pelumas berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya turun, torak akan macet sekalipun masih mempunyai ruang bebas. 
  5. Pembakaran tidak normal motor bensin cenderung untuk terjadi ketukan (knocking).



VIII. PEMBAHASAN
    Pada praktikum kali ini kita membahas tentang sistem pendinginan. Sistem pendinginan merupakan suatu rangkaian kerja yang digunakan untuk mengurangi ataupun membuang panas, baik dari dalam mesin maupun alat yang lain. Sistem pendingin terbagi atas sistem pendingin liquid dan sistem pendingin udara. Sistem pendingin liquid  menggunakan air sebagai komponen pendingin sedangkan sistem pendingin udara memanfaatkan sentuhan antara sirip-sirip dan udara untuk mendinginkan mesin. Pada sistem pendinginan liquid umumnya memiliki komponen yaitu radiator, selang radiator, air radiator dsb. Radiator yang berfungsi sebagai tempat terjadinya pendinginan cairan pendingin. Radiator terdiri dari sirip – sirip yang memperluas cairan pendinginan, tutup radiator yang berfungsi untuk mencegah tekanan perlebih di dalam radiator. Prinsip kerja dari tutup radiator ini dengan memanfaatkan pegas atau spring yang ada pada tutup radiator. Tekanan yang tinggi di dalam radiator mendesak keluar dan kemudian mendorong pegas pada tutup radiator terbuka  sehingga cairan radiator keluar dan masuk ke reservoir untuk didinginkan. Di dalam radiator terjadi  kevakuman sehingga menghisap kembali cairan yang didinginkan  di dalam reservoir yang tekanannya menyatu dengan tekanan luar.
    Dalam sistem pendingin liquid, terdapat juga water pump yang berfungsi untuk memompakan cairan pendingin ke sistem pendingin. Air yang telah dingin akan dipompakan ke water jaket Kemudian kipas yang berfungsi untuk mempercepat pendinginan cairan pendingin di radiator. Selanjutnya thermostat yang berfungsi untuk mempercepat mesin mencapai duhu operasinya. Thermostat ini akan bekerja apabila mesin sudah mencapai suhu operasinya dan cairan pendingin akan mengalir ke radiator. Sebelum mesin mencapai suhu operasinya maka cairan pendingin hanya bersirkulasi di dalam water jaket. Water jaket berfungsi untuk mengalirkan cairan pendingin ke dalam mesin dan di water jaket ini terjadi perpindahan panas dari mesin ke cairan pendingin atau mudahnya bisa dibilang panas terserap ke cairan pendingin. Sedangkan dalam pendingin udara, dalam blok mesin terdapat plat-plat tipis yang menjorok ke luar mesin. Fungsi dari plat ini untuk menyebarkan panas ke udara sekitar, sehingga suhu mesin akan berkurang. Namun sistem pendinginan udara hanya digunakan untuk motor dengan daya yang rendah. Hal ini dikarenakan bila motor dengan daya tinggi, sistem pendingin ini kurang mampu membuang pnas dari mesin.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
  1. Sistem pendinginan merupakan suatu rangkaian kerja yang digunakan untuk mengurangi ataupun membuang panas, baik dari dalam mesin maupun alat yang lain.
  2. Sistem pendingin liquid  menggunakan air sebagai komponen pendingin sedangkan sistem pendingin udara memanfaatkan sentuhan antara sirip-sirip dan udara untuk mendinginkan mesin.
  3. Fungsi utama pendingin mesin antara lain mendinginkan  dan  mengontrolkan   temperatur bagian-bagian lain.
  4. Sistem pendingin mesin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pendinginan oleh saluran udara, air, dan oli mesin (disamping seagai pelumas, oli mesin juga mendinginkan komponen-komponen mesin yang bergasekan). 
  5. Bagian-bagian dan  fungsi sistem pendingin mesin antara lain: pompa air, termostat, selubung air dan kipas angin.
  6. Komponen-komponen sistem pendinginan adalah radiator, radiator cup, thermostat, kipas, tangki cadangan, pompa air, selang radiator, water jacket.



DAFTAR PUSTAKA
Alvad, Ravi. 2015. Laporan Sistem Pendingin. http://ravialvad.blogspot.com/2015/ 01/laporan-sistem-pendingin-smkn-2.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.09 WIB.

Husni.  2016. Laporan Prakerin Sistem Pendingin Mobil. http://warnetezonk. blogspot.com/2016/08/laporan-prakerin-sistem-pendingin-mobil.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.13 WIB.

Setiawan, Hendri. 2015. Sistem Pendingin Pada Motor Bakar. http://hendriseti awan95.blogspot.com/2015/03/sistem-pendinginan-pada-motor-bakar.html. Diakses pada 21 November 2019, pukul 22.15 WIB.

Laporan Praktikum Motor Bakar (Sistem Pembakaran)

I. ACARA I         : Sistem Pembakaran
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 08 November 2019
III. TUJUAN         :
  1. Mengetahui proses pembakaran yang terjadi pada mesin diesel.
  2. Mengetahui komponen – komponen yang ada di sistem pembakaran.

IV. DASAR TEORI
     Motor bakar adalah salah satu fasilitas keteknikan yang banyak dipakai di suatu usaha tani sebagai penggerak untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, pengelolaannya termasuk dalam tanggung jawab seorang sarjana teknik pertanian. Motor adalah suatu alat yang dapat merubah suatu bentuk energi tertentu menjadi suatu kerja mekanis. Apabila suatu motor dapat menghasilkan kerja mekanik dari perubahan energi kimia melalui proses pembakaran maka disebut dengan motor bakar. Secara umum motor bakar dibedakan menjadi dua, yaitu motor bakar dalam, yaitu bila proses pembakarannya didalam ruang yang sama dengan terjadinya pengubahan tenaga panas menjadi kerja mekanik. Motor bakar luar, yaitu bila proses pembakarannya diluar tempat terjadinya pengubahan tenaga panas menjadi kerja mekanis  (Fanya, 2015).
     Dalam kehiduapan sehari-hari kita sering melihat berbagai jenis kendaraan yang bergerak melaju dengan bebas dijalan bahkan kita pun sering mengendarainaya. untuk dapat bergerak tentunya kendraan tersebut memerlukan suatu motor penggerak. Motor penggerak tersebut membutuhkan bhan bakar untukdapat bekerja sebagaimana fungsinya. Bahan bakar tersebut dapat berupa cairan (bensin , pertamax, solar, dll) padatan (batu bara, kayu, dll) dan gas (gas alam). Motor bakar adalah pesawat yang menggunakan energi termal untuk melekukan kerja mekanik atau yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik, sedang energi itu sendiri dapat diperoleh dengan pembakaran, proses fisika bahan bakar nuklir atau prose-proses lainnnya. Yang termasuk kedalam motor bakar internal antara lain motor otto, motor diesel dan motor turbin gas. Dari ketiga jenis motor motor bakar tersebut motor bakar bensin dan diesel adalah yang umum digunakan dan banyak dipakai dalam berbagai bidang. Motor bakar internal adalah penghasil daya yang aman pembakaran dan penghasil daya berada dalam silinder (Rizky, 2016).
     Ketika udara dikompresikan sehunya akan meningkat, mesin diesel menggunakan sifat ini untuk memproses pembakaran. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresikan oleh piston yang merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat sebelum piston pada posisi tma, bahan bakar diesel disuntikan keruang bakar dalam tekanan tinggi melalu nozzel supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan pada saat piston mendekati tma untuk menghindari denotasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung keruang bakar diatas piston dinamakan injeksi  langsung sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama piston dinamakan injeksi tidak langsung (Yoga, 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Satu set mesin diesel : 1 Unit
B. Bahan
  1. Bahan bakar         : Secukupnya
  2. Pelumas         : Secukupnya
VI. CARA KERJA
  1. Catat bagian – bagian sistem pembakaran.

  2. Amati cara kerja sistem pembakaran.
    Motor bakar
    Gambar 2. Sistem Pembakaran Motor Bakar
    Sumber : Dokumen pribadi



VII. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pembakaran
                  Tabel 1. Sistem pembakaran dan bagian-bagiannya
B. Diagram Alur Proses
  1. Diagram alur katup
    Gambar 3. Diagram alur katup

  2. Diagram alur pembakaran
    Gambar 4. Diagram alur pembakaran



C. Prinsip Kerja
1. Katup
     Mekanisme katup pada motor diesel generator 4 tak berfungsi untuk mengatur pemasukan udara murni dan pengeluaran gas sisa pembakaran dengan cara membuka dan menutup kedua katup. Mekanisme katup pada motor diesel 4 tak terdiri dari poros bubungan (cam shaft), pengungkit (tappet), batang pendorong (pushrod), tuas penekan katup (rocker arm) dan katup beserta pegas pengembalinya.
     Cara kerja mekanisme katup yaitu saat motor bekerja roda gigi poros engkol berputar menggerakkan roda gigi bubungan sehingga poros bubungan juga ikut berputar. Karena permukaan poros bubungan berbentuk eksentris (lonjong) maka pengungkit (tappet) yang berhubungan dengannya cenderung bergerak naik turun sesuai dengan bentuk permukaan poros bubungan yang menggerakkannya. Gerak naik turun tappet tersebut diteruskan oleh batang pendorong (push rod) ke tuas penekan katup (rocker arm) sehingga menekan (katup terbuka) dan membebaskan katup (katup tertutup) secara bergantian mengikuti putaran poros bubungan yang lonjong (eksentrik).
2. Pembakaran
     Tangki bahan bakar yang mempunyai fungsi untuk menyimpan bahan bakar sementara yang akan digunakan dalam penyaluran kemudian feed pump (priming pump) atau pompa penyalur akan mengalirkan bahan bakar dengan cara memompa bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya ke pompa injeksi,  kemudian menuju fuel filter untuk menyaring kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga kualitas bahan bakar. Oleh pompa injeksi yang akan menaikkan tekanan sehingga bahan bakar dapat dikabutkan oleh nozzle, menakar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine dan mengatur saat injeksi sesaui dengan putaran motor.
     Nozzle akan untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder. untuk memanaskan ruangan pre chamber pada saat mulai start. dengan merubah energi listrik dari battery menjadi energi panas digunakan busi pijar atau busi pemanas (glow plug). 




VIII. PEMBAHASAN
     Pada praktikum kali ini kita mebahas tentang sistem pembakaran. Terdapat beberapa alat yang berada di sistem pembakaran diantaranya tangki, nozzle, silinder dsb. Tangki bahan bakar berfungsi sebagai tempat menampung bahan bakar sementara sebelum diteruskan ke sistem pembakaran. Sebelumnya ada alat yang disebut feed pump yang berguna untuk menyuplai bahan bakar. Didalam tangki ini diberi ventilasi yang terhubung dengan udara luar agar bahan bakar mudah terhisap karena adanya perbedaan tekanan diluar dengan pompa bahan bakar. Selain itu di dalam tangki bahan bakar ini juga dilengkapi dengan sekat – sekat dan atau terdapat saringan yang berfungsi untuk menyaring bahan bakar dan untuk mencegah terjadi goncangan yang berlebihan pada bahan bakar di dalam tangki dan juga menjaga permukaan bahan bakar didalam tangki.
     Aliran bahan bakar setelah dari feed pump, akan menuju ruang bakar. Sebelum sampai di ruang bakar terdapat priming pump yang berfungsi untuk membuang udara yang ada di dalam aliran bahan bakar. Jika ada udara di dalam aliran bahan bakar, bahan bakar tersebut tidak akan bisa terhisap oleh pompa dan menyebabkan bahan bakar tidak dapat mengalir atau bisa disebut juga dalam keadaan masuk angin, sehingga terkadang bisa mengakibatkan motor tidak mau hidup. Pengoperasian priming pump ini dilakukan dengan cara manual dengan menekan-nekan tombol penekan yang ada pada pompa priming pump. Dengan begitu secara otomatis udara yang ada pada aliran bahan bakar keluar. Kemudian setelah dari feed pump bahan bakar akan mengalir ke water sendimeter yang berfungsi sebagai penyaring kotoran dan juga air yang ada di dalam bahan bakar. Jika air sudah penuh maka cara membersihakannya dalah dengan membuka kran yang ada di bawah dan mengeluarkan air sampai yang keluar nantinya adalah bensin/solar murni.
     Dari water sendimeter bahan bakar selanjutnya diteruskan ke pompa injeksi. Disini pompa injeksi memliki peranan penting dalam pensuplaian bahan bakar pada mesin diesel. Pompa injeksi disini selain mensuplai bahan bakar juga mengatur jumlah bahan bakar bakar yang akan disuplai dan juga timming pensuplaian bahan bakar kesetiap silinder.
     Cara kerja mesin empat langkah mesin empat langkah membutuhkan empat kali langkah untuk 1 kali ledakan. Langkah ini terdidri dari langkah hisap, kompresi, ledakan dan buang. Langkah pemasukan/hisap saat piston turun kebawah tekanan diruang cylinder menjadi negative, dan klep pemasukan pada posisi terbuka sehingga campuran gas segar mengalir dari karburator ke cylinder. Pada mesin bensin udara yang dihisap kedalam piston telah bercampur dengan bahan bakar dengan rasio tertentu. namun pada mesin diesel udara yang dihisap belum bercampur dengan bahan bakar, bahan bakar hanya akan disemprotkan sesaat setelah suhu dan tekanan kompresi sesuai. Langkah kompresi pada saat piston bergerak keatas, klep pemasukan tertutup dan pada saat bersamaan klep pembuangan juga pada posisi tertutup maka campuran bahan bakar dan udara terkompresi sampai TMA. Langkah kerja sebelum akhir langkah kompresi, busi memercikan bunga api dan membakar campuran yang dikompresi, campuran terbakar sangat cepat dan tekanan pembakaran mendorong piston kebawah. Namun dalam mesin diesel tidak terjadi pembakaran karena panasnya udara yang dikompresi. Ledakan dari bahan bakar ini yang menggerakan piston dan menghasilkan tenaga pada piston. Langkah terakhir merupakan langkah buang, udara pembakaran terdorong oleh piston sehingga udara keluar dari mesin.        




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Sistem pembakaran merupakan serangkaian perangkat yang dikerjakan untuk melakukan pembakaran bahan bakar.
  2. Terdapat beberapa alat yang berada di sistem pembakaran diantaranya tangki, nozzle, silinder dsb.
  3. Mesin empat langkah membutuhkan empat kali langkah untuk 1 kali ledakan.
  4. Langkah pemasukan/hisap saat piston turun kebawah tekanan diruang cylinder menjadi negatif, dan klep pemasukan pada posisi terbuka sehingga campuran gas segar mengalir dari karburator ke cylinder.
  5. Langkah kompresi pada saat piston bergerak keatas, klep pemasukan tertutup dan pada saat bersamaan klep pembuangan juga pada posisi tertutup maka campuran bahan bakar dan udara terkompresi sampai TMA. 
  6. Langkah kerja sebelum akhir langkah kompresi, busi memercikan bunga api dan membakar campuran yang dikompresi, campuran terbakar sangat cepat dan tekanan pembakaran mendorong piston kebawah.
  7. Langakah buang terjadi karena desakan piston ke arah atas.



DAFTAR PUSTAKA
Arafat, Alfacia, Fanya. 2015. Laporan Pengenalan Motor Bakar. https://fanya alfacia.blogspot.com/2015/04/laporan-pengenalan-motor-bakar.html. Diakses 19 November 2019, pukul 15.23 WIB.

Legowo, Rizky.  2016. Laporan Praktikum Motor Bakar & Traktor Pertanian II. http:// rizkylegowo.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-motor-bakar-traktor.html. Diakses 19 November 2019, pukul 15.28 WIB.

Wananda, Yoga.  2016. Laporan Motor Bakar (Sistem Pembakaran). http://yoga wananda.blogspot.com/2016/04/laporan-motor-bakar-sistem-pembakaran.html. Diakses 19 November 2019, pukul 15.34 WIB.

Laporan Praktikum Solidworks (Tools dan Fungsinya)

I. ACARA IV         : Pengenalan Tools Solidwork dan Fungsinya
II. HARI, TANGGAL : Selasa, 17 Mei 2018
III. TUJUAN
  1. Mengetahui fungsi Tools pada Software Solidwork.
  2. Mengetahui cara menggambar desain alat 3 dimensi menggunakan Solidwork.

IV. DASAR TEORI
     Solidworks adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh Dassault Systemes digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan 2D (drawing) untuk gambar proses permesinan. SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro/Engineer, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodeks AutoCAD dan CATIA. SolidWorks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995. Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, yang terkenal dengan CATIA CAD Software (Syamsudin, Arif. 2018).
     Solidworks adalah salah satu software yang digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part pemesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat atau tampilan 2D (Drawing) untuk gambar proses pemesinan. SolidWork Model (Templates) SolidWork terdiri dari beberapa bagian antara lain: Part adalah sebuah objek 3D yangv terbentuk dari beberapa fitur, sebuah Part dapat menjadi sebuah komponen pada suatu assembly, dan biasa juga digambarkan dalam bentuk 2D pada sebuah drawing. Fitur adalah benukan operasi-operasi yang membentuk Part. Base Feature  adalah fitur yang pertama kali dibuat. Ekstensi File SolidWork adalah SLDPRT. Assembly adalah sebuah dokumen dimana part, feature dan assembly lain (Sub Assembly) disatukan bersama. Ekstensi file untuk SolidWork Assembly adalah SLDASM Drawing adalah gambaran 2D dari sebuah 3D part maupun assembly, ekstensi File untuk Solidwork Drawing adalah SLDDR View Orientasi view orientasi adalah tool yang akan mengatur orientasi view dari model yang sedang kita kerjakan (Front View, Top View , Right View, Bottom View, Back View, Iso Metric, Dimetric ataupun Trietric) (Kelik, Vinantius. 2015).
     Fungsi-fungsi SolidWork merupakan software yang digunakan untuk membuat desain produk dari yang sederhana sampai yang kompleks seperti roda gigi, cashing handphone, mesin mobil, dsb. software ini merupakan salah satu opsi diantara design software lainnya sebut saja catia, inventor, AutoCad, dll. File dari solidwork ini bisa di eksport ke software analisis semisal Ansys, Flovent, dll. desain kita juga bisa disimulasikan, dianalisis kekuatan dari desain secara sederhana, maupun dibuat animasinya. SolidWorks dalam pengambaran/pembuatan model 3D menyediakan feature-based, parametric solid modeling. Feature-based dan parametric ini yang akan sangat mempermudah bagi usernya dalam membuat model 3D. karena hal ini akan membuat kita sebagai user bisa membuat model sesuai dengan intiusi kita. Tampilan software SolidWork tidak jauh berbeda dengan software–software lain yang berjalan diatas windows, jadi tidak ada yang akan merasa aneh dengan tampilan dari SolidWorks. gambar dibawah merupakan tampilan awal dari SolidWorks. Fungsi-fungsi toolbar di solidwork antara lain: Equation berfungsi untuk membuat hubungan antara sketsa yang dibuat dengan suatu persamaan. 
     Line berfungsi perintah untuk membuat garis. Rectangle berfungsi perintah untuk membuat persegi, persegi panjang dan trapesium. Circle berfungsi membuat lingkaran. Centerpoint Arc berfungsi untuk membuat busur lingkaran dengan titik pusat lingkaran sebagai acuan dan jari-jari lingakaran. Tangent Arc berfungsi untuk membuat busur lingaran dengan acuan titik sketsa yang dibuat sebelumnya. 3 Point Arc berfungsi untuk membuat busur lingkaran dengan diameter lingkaran sebagai acuan dan tinggi lingkaran. Spline berfungsi untuk membuat busur yang tidak beraturan dapat diatur sesuai dengan keinganan. Centerline berfungsi sebagai garis kontruksi. Solidwork tidak akan membaca sebagai suatu entities, tetapi lebih sebagai kontruksi saja. Sketch Fillet berfungsi untuk membentuk lengkungan pada tiap ujung sketsa. Mirror Entities berfungsi untuk menduplikatkan sketsa yang dibuat dengan prinsip kerja cermin. Offset Entities berfungsi sebagai untuk menggandakan sketch dengan jarak tertentu, fungsi ini cukup berguna dalam membantu membuat sketch yang sama pada jarak tertentu. Trim Entities berfungsi untuk menghapus suatu garis pada sketch. Move berfungsi untuk memindahkan sketsa. Fotate berfungsi untuk memutar sketsa. Scale berfungsi untuk memperbesar/memperkecil sketsa. Copy berfungsi untuk menduplikat sketsa lebih dari satu dan sembarang tempat. Linear pattern berfungsi untuk menduplilat sketsa berdasarkan arah horizontal dan vertikal sedangkan Circular pattern berfungsi untuk menduplikat sketsa membentuk radius tertentu. Keduanya dapat di duplikat lebih dari 1. Smart Diumension berfungsi perintah unutk memberikan dimensi. Horisontal berfungsi untuk menetapkan sketsa adalah garis horisontal. Vertikal berfungsi untuk menetapkan sketsa adalah garis vertikal. Collinear berfungsi untuk menetapkan sketsa saling berhimpitan (line dengan line). Perpendicular berfungsi untuk menetapkan sketsa saling tegak lurus. Parallel berfungsi untuk menetapkan sketsa saling sejajar. Equal berfungsi untuk menetapkan nilai sketsa adalah sama. Coradial berfungsi untuk menetapkan sketsa berhimpitan (circle dengan circle). 
     Concentric berfungsi untuk menetapkan sketsa pada satu titik pusat (circle dengan circle). Fix Berfungsi untuk menetapkan sketsa tidak bergerak/diam. Design Table berfungsi untuk membuat variasi desain 3D sehingga mempersingkat waktu dalam mendesain model yang sama. Extrude Boss berfungsi Perintah untuk membuat bangunan 3D dengan memasukkan nilai height. Extrude Cut berfungsi Perintah untuk memotong bangun 3D yang sudah dibuat sebelumnya. Fillet berfungsi Perintah untuk melengkungkan ujung dari bangun 3D. Chamfer berfungsi Perintah untuk memotong ujung dari bangun 3D. Plane Merupakan bidang referensi sketsa, Plane ini sangat penting karena setiap sketsa atau bangun 3D yang akan dibuat harus memiliki Plane. Axis Merupakan bidang referensi sketsa berupa garis. Fungsinya hamper sama dengan Plane. Rib berfungsi Perintah untuk membuat rusuk/penyangga. Shell berfungsi Perintah kombinasi offset pada sketch dengan Extrude Cut. Draft berfungsi Perintah untuk meninggikan model 3D dengan ketentuan sudut tertentu. Revolved Boss berfungsi Berfungsi untuk memutar sketsa menjadi bangun putar dengan menggunakan acuan. Revolved Cut berfungsi Berfungsi untuk memotong sketsa dengan cbangun putar sebagai referensi potongan. 
     Swept Boss/Base berfungsi untuk membuat bangun 3D dengan acuan 2 sketsa sebagai height dan bentuk bangun 3D‐nya. Linear Pattern berfungsi Sama dengan linear pattern pada sketch. Circular Pattern berfungsi Sama dengan circular pattern pada sketch. Mirror berfungsi Sama dengan mirror pada sketch. Lofted Boss/Base berfungsi Perintah menyambungkan beberapa sketch pada plane yang berbeda sehingga terbentuk suatu model tertentu. Assembly berfungsi untuk menggabungkan beberapa part sehingga menjadi satu keutuhan sistem secara fungsional. Insert Components berfungsi Perintah untuk memasukkan part ke dalam lembar kerja. Hide/Show Comp berfungsi Perintah untuk menampilkan atau menyembunyikan part. Edit Component berfungsi Perintah untuk merubah dimensi dari part. Move Component berfungsi Perintah untuk memindahkan part. Rotate Component berfungsi Perintah untuk memutar part. Mate berfungsi Perintah untuk menempel part dengan part lainnya dengan relasi yang diinginkan (Alli, Usman. 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 Buah
  2. Mouse : 1 Buah
B. Bahan
  1. Software Solidwork : 1 Buah


VI. CARA KERJA
  1. Menginstal Aplikasi Solidwork.
  2. Membuka Aplikaasi Solidwork dengan format gamabar 3D, kemudian mengklik “OK”.
  3. Membuat objek polygon di Front Plan. Dengan ukuran diameter 50mm.

  4. Merubah objek menjadi gamabar 3D, dengan menggunakan icon Extrude Bose/ Base. Dengan ketebalan 30 mm. 

  5. Membuat Crircle sebagi objek pemotong dengan diameter 30 mm.

  6. Memotong objek tersebut menggunakan Crircle yang sudah dibuat, menggunakan Icon Extrude Cute kemudia ceklis.

  7. Membuat circle lagi sebagi pemotong sisi luar objek agar sudut objek tumpul, dengan diameter lingkaran 50 mm.

  8. Memotong sedikit objek yang berada di ujung menggunakan Circle yang sudah di buat menggunakan Icon Extrude Cut dengan format Flip Side To Cut dengan ukuran 45.00 deg, kemudia ceklis. Hal tersebut dilakukan dua kali di objek tersebutsebaliknya.

  9. Meklik lingkaran dalam kemudian Convret, dilakukan sebanyak dua kali.
  10. Memberi helix pada objek bagian dalam sebagi ulir objek.

  11. Me-Select  di bagian helix kemudian memeberi segitiga ukuran 4mm sebagai pemotong objek. Memotong obek tersebut mengggunakan segitiga yang sudah di buat dengan icon Swept Cut.

  12. Melihat hasil yang sudah di kerjakan.

  13. Membuat objek lain sebagi pasangan objek yang pertama dibuat. Pertama membuat Polygone di Front Plan dengan diameter 50 mm.

  14. Mengubah objek tersebut ke bentuk 3D menggunakan Icon Extrude Bose/ Base dengan ketebalan 30 mm, kemudian ceklis.

  15. Membuat circle sebagi pemotong tepi objek.

  16. Memotong objek tersebut menggunakan circle yang sudah di dibuat, kemudian memotong menggunakan Icone Extrude Cut dengan format Flip Side To Cut dengan ukuran 45.00 deg.

  17. Memebuat circle pada sisi yang sebelahnya untuk membuat objek selanjutnya.

  18. Membuat bidang menggunakan circle yang sudah di buat menggunakan Icone Extrude Bose/ Base dengan panjang 100 mm.

  19. Mengklik lingkaran objek kemudian  me-Convret, dilakukan sebanyak dua kali.
  20. Memberi Helix pada objek yang kedua sebagi ulir sepanjang 90 mm dan menyesuaikan ukuran “p” pada objek tersebut dengan objek yang pertama dibuat.

  21. Memberi segitiga pada Helix sebagai pemotong dengan ukuran 4 mm.

  22. Memotong objek menggunakan segitiga yang sudah di buat dengan Icon Swept Cut, kemudian ceklis.

  23. Melihat hasil yang sudah di buat.

 

VII. HASIL PENGAMATAN
  1. Membuat Mur.
    Membuat Mur
    Gambar 20. Membuat Mur dengan Solidwork
    Sumber : Dokumen pribadi

  2. Membuat Baut.
    Gambar 21. Membuat baut dengan Solidwork
    Sumber : Dokumen pribadi



VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
     Pada praktikum kali ini kita membahas tentang SolidWork, aplikasi tersebut berguna untuk membuat suatu rancangan atau sekema dalam bentuk skala tertent. Dengan menggunakan skala tertentu atau perbandingan tertentu maka akan mendapatkan gambar yang sama dengan yang aslinya tetapi dalam skala yang lebih kecil. Solidworks adalah salah satu software yang digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part pemesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat atau tampilan 2D (Drawing) untuk gambar proses pemesinan. Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja terutama sekali dalam bidang-bidang yang memerlukan keterampilan khusus seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang berkaitan dengan penggunaan CAD. Sistem program gambar dapat membantu komputer ini akan memberikan kemudahan dalam penghasilan model yang tepat untuk memenuhi keperluan khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam bentuk laporan, Penilaian Bahan, fungsi sederhana dan bentuk numerial dan sebagainya.  
     Hal yang pertama kita lakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum antara lain Laptop, Mouse, dan Solidwork. Mempelajari Tool pada Solidwork memberikan ilmu dan pemahaman yang sangat bermanfaat dalam suatu kegiatan proses perencanaan sebuah desain menggambar atau merancang suatu gambar dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam suatu pekerjaan seorang profesi lainnya dalam bidang menggambar atau teknik. Tool pada Solidwork ini juga suatu dasar untuk seorang pemula untuk menjadi master dalam memebuat gambar rancangan menggunakan aplikasi Solidwork. Banyak aplikasi pengolah gamabar yang digunakan untuk membuat suatu rancangan dalam benteuk computer atau kemudian dalam format laporan atupun presentai, sseperti AutoCAD, Google sketch up. Dalam pembuatan gambar kebanyakan lebih banyak menggunakan AutoCAD dikarenakan Icon yang di sajikan lebih lengkap. Tetapi dalam gambar yang berformat 3D kebanyakan mengunakan Solidwork dikarenakan lebih mudahdah dan simpel. Gamabar yang sudah di buat di aplikasi AutoCAD juga bisa di Extrack ke dalam aplikasi Solidwork.
     Dalam melakukan praktikum ini kita bisa mengetahui lebih lanjut dan mendalam mengenai Tool pada Solidwork dapat melakukan berbagi kreasi dalam sebuah objek sesuai kebutuhannya, dengan menggunakan Icon yang ada pada Tool pada Solidwork yang telah di pahami. Dalam praktikum ini kendala-kendala yang kita hadapi adalah kurangnya Laptop yang terinstal Software SolidWork sehingga, serta waktu yang terbatas saat melakukan praktikum sehingga kita belum terlalu mengerti namun sudah harus pindah ke materi yang lain tentu hal ini membuat apa yang di ajarkan kurang maksimal diserap oleh praktikan.  




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang kita telah laksanakan dan berdasrkan hasil praktik yang kita lakukan dapat disimpulkan bahwa:
  1. Solidworks adalah salah satu software yang digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part pemesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk mempresentasikan part sebelum real partnya dibuat atau tampilan 2D (Drawing) untuk gambar proses pemesinan. SolidWork adalah akplikasi yang digunakan untuk menggambar dengan format 2D atau 3D. 
  2. Tool pada Solidwork ini juga suatu dasar untuk seorang pemula untuk menjadi master dalam memebuat gambar rancangan menggunakan aplikasi Solidwork
  3. Dalam membuat suatu objek dasar seperti Circle, Polygon, rectengle dan line berada pada menu toolbar Sketch.
  4. Gambar yang sudah di buat di AutoCAD bisa di Extrack ke dalam aplikasi Solidwork.
  5. Dalam praktikum ini kendala-kendala yang kita hadapi adalah kurangnya Laptop yang terinstal Software SolidWork sehingga, serta waktu yang terbatas saat melakukan praktikum sehingga kita belum terlalu mengerti namun sudah harus pindah ke materi yang lain tentu hal ini membuat apa yang di ajarkan kurang maksimal diserap oleh praktikan. 



DAFTAR PUSTAKA

Alli, Usman. 2016. “Pii dan Sni Solidwork“. http://usmanalli1991.blogspot.co.id/ 2016/ 03/solidwork.html. Diakses pada 18 Mei 2018, pukul 22.07 WIB.

Kelik, Vinantius. 2015. “Pengenalan Dasar Solidwork“. http://vinantiuskelik. blogspot.co.id/2015/01/pengenalan-dasar-solidwork.html. Diakses pada 18 Mei 2018, pukul  22.02 WIB.

Syamsudin, Arif. 2018. “Pengertian Solidworks“. http://arifsyamsudin.wordpress. com/solidwork/pengertian-solidworks.html. Diakses pada 18 Mei 2018, pukul  21.56 WIB.