Pages

Laporan Praktikum Prunning dan Wiwilan

ACARA VI
PRUNNING DAN WIWILAN


A. Tujuan
  1. Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan cara pruning yang baik dan benar.
  2. Mahasiswa dapat mengetahui dan cara melakukan wiwilan yang baik dan benar.

B. Tempat dan Tanggal
  1. Tempat : Laboratorium Penanaman Fakultas Kehutanan 
  2. Tanggal : 17 Januari ....

C. Alat dan Bahan
a) Alat 
  1. Sabit atau parang
  2. Gunting stek
 
b) Bahan 
  1. Pohon Akasia (Acacia mangium) 
  2. Pohon Gamal (Gliricidia sepium)
D. Cara Kerja
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Mencari tunas kayu dan tunas air pada tanaman yang masih dalam fase/tahap sapihan atau tiang.
  3. Melakukan pruning pada tunas kayu, dari bagian bawah percabangan menuju keatas menggunakan sabit/parang, hal ini dilakukan agar menghindari kerusakan atau terjadinya perlukaan pada permukaan batang akibat penggunaan alat. Lakukan pruning dengan tinggi sebatas yang dapat dicapai, apabila memungkinkan dapat digunakan alat bantu galah/alat lainnya.
  4. Melakukan wiwilan pada tunas air dengan menggunakan gunting stek, lakukan pemotongan tunas sedekat mungkin dengan permukaan kulit batang. Lakukan wiwilan setinggi batas yang dapat dicapai, apabila memungkinkan dapat digunakan alat bantu galah/alat lainnya.
  5. Mendokumentasi kegiatan pruning dan wiwilan, baik sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan. 

E. Dasar Teori
     Kegiatan pemeliharaan terdiri dari pemeliharaan tanaman muda dan pemeliharaan tegakan. Pemeliharaan tanaman muda dilakukan mulai bibit selesai ditanam di lapangan sampai tanaman mencapai kondisi tegakan yaitu keadaan dimana pohon-pohonnya telah saling mempengaruhi satu sama lain, baik tajuk maupun perakarannya (umur 3–5 tahun). Pemeliharaan tegakan dilakukan setelah tegakan terbentuk sampai tegakan siap ditebang. Pekerjaan pemeliharaan tanaman muda dapat berupa penyulaman, penyiangan, pendangiran dan pembebasan gulma serta tanaman pengganggu lainnya. Kegiatan pemeliharaan tanaman muda juga dapat berupa pemupukan tanaman.  
     Pekerjaan pemeliharaan tegakan dapat berupa pembebasan tanaman pengganggu, pemangkasan cabang dan pemeliharaan. Pembebasan tanaman pengganggu dilakukan pada jalur tanaman pokok sehingga tanaman pokok mendapat kesempatan tumbuh secara baik. Pemangkasan cabang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas batang melalui peningkatan ukuran panjang batang bebas cabang. Sedangkan kegiatan penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan ruang tumbuh yang optimal sehingga pertumbuhan pohon-pohon tertinggal dapat berlangsung secara maksimal. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Hutan dilakukan guna membuat tegakan hutan yang berpotensi tinggi pada saat masa tebang dan guna menjaga kesuburan tanah serta kelestarian lingkungan.

 
     Pemeliharaan hutan bisa berupa pemangkasan tanaman sela, pemangkasan cabang tanaman pokok, penyiangan, penjarangan tanaman pokok, perlindungan hutan dari hama/ penyakit serta pencegahan gangguan penggembalaan, kebakaran dan lain-lain. Untuk memanfaatkan ruang hidup dalam hutan secara optimal, dibuat tabel perhitungan jumlah pohon yang harus ada (tetap hidup) dalam tiap hektar kawasan hutan, pada umur pohon serta dalam tingkat kesuburan tanah tertentu. Jadi secara periodik jumlah pohon terus dikurangi (dilakukan penjarangan) untuk memberi ruang hidup yang lebih baik pohon-pohon tinggal tersebut. Pemeliharaan tanaman hutan yang diselenggarakan dengan tertib dan baik dapat meningkatkan riap (pertambahan volume kayu) pohon yang tumbuh/tetap tinggal, pengaturan tata ruang lingkungan hidup secara efektif, pengadaan standing stock yang optimal melalui sebaran kelas umur dan kelas diameter pohon. Disamping pemeliharaan tanaman, tugas yang tidak kalah penting agar hutan tetap lestari adalah menjaga gangguan keamanan hutan. Kegiatan perlindungan hutan mempunyai tujuan untuk melindungi hutan dari gangguan hama dan penyakit serta gangguan lain baik hewan maupun manusia. Kegiatan perlindungan dapat bersifat pencegahan (preventif) ataupun pemberantasan (represif).

 
    Pemangkasan (pruning) merupakan kegiatan pemangkasan cabang-cabang pohon yang masih muda dan tumbuh pada batang utama pohon,cabang atau tunas yang dilakukan prunning merupakan tunas kayu artinya tunas muda yang telah memiliki struktur kayu. Sedangkan pada kegiatan wiwilan merupakan kegiatan pemangkasan pada tunas-tunas air (masih muda dan berwarna hijau). Pemangkasan yang kurang hati-hati akan dapat menyebabkan gangguan mekanik pada batang, luka-luka yang tertinggal akan menularkan penyakit ke kayunya, atau kerusakan lain pada batang. Kerusakan ini dapat terjadi diakibatkan oleh  penggunaan alat-alat yang kurang tajam, atau pemangkasan yang  terlalu keras, yaitu pemotongan cabang dan daun terlalu banyak sehingga pertumbuhan tegakan menjadi terhambat.
     Dalam tegakan campuran, pemangkasan ditujukan terutama pada jenis-jenis yang sukar mengadakan pemangkasan sendiri, tetapi menghasilkan kayu yang lebih berharga jika kayu tersebut diberi perlakuan yang tepat atau dibersihkan. Pohon-pohon yang  dipangkas haruslah dipilih individu-individu yang baik, yang akan memberikan harapan akhir pada tanaman. Biasanya pemangkasan ditujukan  pada kelas-kelas pohon yang dominan.


F. Hasil Pengamatan
1. Kegiatan Pruning pada Tanaman Akasia (Acacia mangium)
a. Tunas kayu sebelum pruning

          
b. Proses pruning menggunakan sabit
          
c. Kondisi batang setelah dilakukan pruning

          
2. Kegiatan Wiwilan pada Tanaman Gamal (Gliricidia sepium)
a. Tunas air sebelum wiwilan
          
b. Proses wiwilan menggunakan gunting stek

          
c. Kondisi batang setelah dilakukan wiwilan



DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Rahmat. 2013. Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Kehutanan. Dalam http://forester-untad.blogspot.co.id/2013/11/kegiatan-pemeliharaan-tanaman-kehutanan.html. Diakses pada 20 Januari 2018, pukul 18.36 WIB.
  
Arifsyah, Venny N P. 2011. Contoh Laporan Pemangkasan (Prunning). Dalam http://bodopaya4ever.blogspot.co.id/2011/06/contoh-laporan-pemangkasan-prunning.html. Diakses pada 20 Januari 2018, pukul 18.45 WIB. 

Cita, Insan. 2016. 3 Pengaruh Pemangkasan Pruning Wiwil Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Dalam http://belajartani.com/3-pengaruh-pemangkasan-pruningwiwil-terhadap-pertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman/. Diakses pada 20 Januari 2018, pukul 19.02 WIB. 

Roshetko. James M. 2014. Pemangkasan (Prunning) Jati. Dalam www.worldargoforestry.org. Diakses pada 21 Januari 2018, pukul 13.40 WIB.