Pages

Laporan Praktikum Pengenalan Musuh Alami Serangga

ACARA VII
PENGENALAN MUSUH ALAMI (Predator)

A. TUJUAN
Mengenal predator serangga.

B. TEMPAT DAN TANGGAL
  1. Tempat : Laboratorium Hama Hutan
  2. Tanggal : 18 oktober 2019

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
  1. Alat tulis
  2. Kertas HVS

b) Bahan
  1. Tanaman lamtoro ( Leucaena leucocephala)
  2. Tanaman gamal (Gliricidia sepium)
  3. Tanaman murbei ( Morus alba)
  4. Tanaman ketapang (Terminalia catappa)
  5. Tanaman sengon (Paraserianthes falcataria)
  6. Tanaman mahoni ( Swietenia macrophylla)
  7. Tanaman kruing (Dipterocarpus)
  8. Tanaman pulai (Alstonia scholaris)
  9. Tanaman meranti (Shorea sp)
  10. Tanaman jambu mawar (Syzgium jambos)




D. DASAR TEORI
     Serangga merupaka kelompok hama paling berat yang menyebabkan kerusakan hutan. Hama tanaman pada umumnya baru menimbulkan kerugian bila berada pada tingkat popuasi yang sangat tinggi. Perkembangan populasi hama hingga mencapai tingkat yang tinggi ditentukan oleh potensi reproduksi, kemampuan mempertahankan diri (sintas), dan daya tahannya terhadap kondisi lingkungan hidupnya. Serangga hama mempunyai musuh alami yang memakan serangga hama disebut predator. Sedangkan serangga hama yang dimangsa disebut pre. Predator serangga haman tidak hanya pada phylum arthopoda saja seperti belalang sembah, laba – laba, capung. Namun juga dari jenis burung, dan hewan pemakan serangga lainnya.
     Kehadiran predator ini sangat menguntungkan bagi manusia, karena dapat mengendalikan jumlah serangga hama di hutan. Manusia juga sering mengembangbiakan berbagai jenis predator serangga hama dan melepaskannya di hutan sebagai upaya pengendalian hutan. Pengendalian serangga hama hutan sendiri bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan yang terjadi pada taanaman hutan atau hasil hutan. Tujuan pengendalian dapat dicapai melalui pendekatan teknik silvilkutur. Kerusakan hutan dapat terjadi oleh adanya aktivitas berbagai serangga yang hidup didalamnya dengan memanfaatkan tanaman hutan sebagai tempat berkembang dan sumber makanan.
     Cara lain untuk pengendalian hama adalah dengan cara menginfeksikan penyakit pada hama betina atau jantan dan melepaskan serangga hama yang telah terinfeksi tersebut ke dalam hutan agar menularkan serangga – serangga yang lain. Biasanya pada serangga betina zat yang dimanfaatkan adalah feromon yang dihasilkan serangga. Feromon merupakan substansi kimia yang diskresikan ke dalam suatu lingkungan oleh suatu individu yang mempengaruhi perilaku individu yang lain pada species yang sama. Feromon seksual biasanya diproduksi betina bertindak sebagai penarik sek dan diproduksi oleh jantan sebagai  perangsang sek.




E. CARA KERJA
  1. Menyiapkan alat dan bahan.
  2. Mencari tanaman yang terserang hama.
  3. Mengamati jenis hama yang menyerang tanaman tersebut.
  4. Mengamati jenis predator yang memangsa hama yang menyerang tanaman tersebut.
  5. Mencatat hasil pengamatan yang dilakukan dalan laporan sementara.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel hama dan predator masing – masing tanaman


2. Foto hama dan predator

G. PEMBAHASAN
      Pada praktikum acara VII tentang pengenalan musuh alami (predator) praktikan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum, adapun alat untuk pengamatan yaitu kertas hvs dan alat tulis, kemudian bahan yang dimiliki yaitu tanaman lamtoro, sengon, pulai, meranti, jambu mawar, gamal, murbei, ketapang, lamtoro, kruing, dan pulai. Kemudian melakukan pengamatan pada tanaman tersebut dan mencatat hama apa yang menyerang tanaman kemudian jenis predator yang ada pada tanaman , hama pada masing – masing tanaman ada yang sama dan berbeda, seperti hama tanaman lamtoro dan mahoni sama yaitu ulat namun oredator yang menyerang hama berbeda, hama yang menyerang tanaman paling banyak yaitu ulat namun pada tanaman murbei hama yang menyerang yaitu belalang dan burung sebagai predatornya, kemudian tanaman sengon terdapat hama kutu penghisap daun. Semut juga sebagian predator yang menyerang hama seperti ulat pada tanaman yang diamati. Hama menyerang bagian tanaman seperti daun dan batang, seperti hama ulat penggulung daun yang menyerang bagian daun dan predator yang ditemukan adalah semut merah. 
     Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.Untuk beberapa spesies, musuh alami merupakan kekuatan utama yang mengatur dinamika populasi serangga, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana musuh alami dapat mempengaruhi populasi serangga untuk mengestimasi pengaruhnya. Predator  adalah organisme yang hidup bebas sepanjang hidupnya, membunuh mangsa, biasanya lebih besar dari mangsanya, dan memerlukan lebih dari satu mangsa untuk menyelesaikan perkembangannya. Predator alami juga sering dibudidayakan untuk mengendalikan hama yang menyerang pohon hutan, penerapan membasmi hama dengan predator alami lebih ramah lingkungan. 




H. KESIMPULAN 
     Pada praktikum acara VII tentang pengenalan musuh alami (predator) dapat disimpulkan bahwa :
  1. Predator adalah binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain) yang memburu, memakan atau menghisap cairan tubuh binatang lain sehingga menyebabkan kematian.
  2. Contoh hama yang menyerang tanaman lamtoro adalah ulat, predatornya yaitu kepik dari family pentatomidae.







DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. ”Cahaya untuk serangga” . Dalam https://kuliah.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 oktober 2019 pukul 21.00 WIB. 
Ilham. 2015. “Faktor – faktor lingkunga serangga”. Dalam https://ilham-agt08blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 oktober 2019 pukul 20.00 WIB.
Nur, 2014. “Lingkungan serangga”.  Dalam https://nurrr.wordpress.com. Diakses pada tanggal 16 oktober 2019, Pukul 21.07 WIB.

No comments: