Pages

Laporan Praktikum Pengenalan Tanaman Mimba dan Mindi

ACARA VIII
PENGENALAN TANAMAN MIMBA DAN  MINDI

A. TUJUAN
Mengetahui tanaman pengendalian hama sebagai tanaman pencampur tanaman pokok.

B. TEMPAT DAN TANGGAL
  1. Tempat : Laboratorium Ilmu Hama Hutan
  2. Tanggal : 04 Oktober 2019

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat 
  1. Alat tulis

b) Bahan
  1. Tanaman Mimba (Azadirachta indica)
  2. Tanaman Mindi (Melia azedarach)



D. PEMBAHASAN
     Pada praktikum Acara VIII yang berjudul Pengenalan Tanaman Mimba Dan Mindi. Pada praktikum ini praktikan di kenalkan pada pestisida nabati secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya adalah tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan bahan dan teknologi yang sederhana. Bahan bakunya yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Pestisida nabati bersifat “pukul dan lari” (hit and run), saat diaplikasikan,  akan membunuh hama saat itu juga dan setelah hamanya mati, residunya akan hilang di alam. Dengan demikian produk terbebas dari residu pestisda  sehingga aman dikonsumsi manusia. Pestisida nabati menjadi alternatif pengendalian hama yang aman dibanding pestisida sintetis. Penggunaan pestisida nabati memberikan keuntungan ganda, selain menghasilkan produk yang aman, lingkungan juga tidak tercemar.Pestisida organik ini mampu mengatasi dan mengusir hama perusak tanaman pertanian dan perkebunan umumnya seperti kutu, ulat, belalang dan sebagainya. 
     Manfaat dan Keunggulan pestisida alami, antara lain: Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan). Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam. Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.




     Bahan yang digunakan adalah mimba (Azadirachta indica) dan Mindi (Melia azedarach). Mindi (Melia azedarah) adalah salah satu bahan utama pestisida nabati, sebab memiliki kandungan yang sama dengan mimba (Azadirachta indica) yaitu azadirachtin dan meliantriol,  triol, dan salanin. Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin dan kaemferol. Selain itu, ia juga mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda dan juga Mindi dapat digunakan untuk pestisida nabati, untuk mengusir atau penolak hama, menghambat hama untuk bertelur, insektisida, dan menghambat perkembangan cendawan Mindi juga mengandung racun kontak dan racun perut bagi serangga sasaran. Mindi mirip dengan mimba, demikian pula racun yang dikandungnya, meskipun racun mindi tidak sekuat kandungan racun mimba. Bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk pestisida nabati adalah buah/biji, kulit batang, dan daunnya. Biji memiliki kandungan racun yang paling banyak. 
     Ekstrak daun mindi dibuat dengan menumbuk dan memeras daun mindi. Mimba (Azadirachta indica) merupakan salah satu tumbuhan sumber bahan pestisida (pestisida nabati)  yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Bagian tanaman mimba yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah daun dan bijinya. Ekstrak daun dan biji mimba mengandung senyawa aktif utama azadiraktin. Selain bersifat sebagai insektisida, mimba juga memiliki sifat sebagai fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, maupun akarisida. Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji dan daun mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin, dan nimbin, yang merupakan hasil metabolit sekunder dari tanaman mimba. 
     Senyawa aktif tanaman mimba tidak membunuh hama secara cepat, tapi berpengaruh terhadap daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, menghambat perkawinan dan komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu juga berperan sebagai pemandul. Selain bersifat sebagai insektisida, tumbuhan tersebut juga memiliki sifat sebagai fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, mitisida dan rodentisida. Senyawa aktif tersebut telah dilaporkan berpengaruh terhadap lebih kurang 400 serangga. sebagai senyawa aktif utama. Bahan ini sudah banyak dipakai dikalangan masyarakat karena tumbuhan ini mudah di budidayakan dan pertumbuhan kedua tanaman ini yaitu cepat tumbuh, tumbuhan ini pun murah jika dijadikan sebagai bahan pestisida karena pembuatan sendiri namun saat pembuatannya membutuhkan waktu yang banyak.




E. KESIMPULAN
     Dari praktikum Acara VIII yang berjudul Pengenelan Tanaman Mimba dan Mindi dapat disimpulkan bahwa:
  1. Mindi (Melia azedarah) adalah salah satu bahan utama pestisida nabati, mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda dan untuk mengusir atau penolak hama, menghambat hama untuk bertelur, insektisida, dan menghambat perkembangan cendawan Mindi juga mengandung racun kontak dan racun perut bagi serangga sasaranKandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin dan kaemferol. Ekstrak daun mindi dibuat dengan menumbuk dan memeras daun mindi. 
  2. Mimba (Azadirachta indica) merupakan salah satu tumbuhan sumber bahan pestisida (pestisida nabati)  yang dapat dimanfaatkan untuk pengendalian hama. Berdasarkan kandungan bahan aktifnya, biji dan daun mimba mengandung azadirachtinmeliantriol, salanin, dan nimbin, yang merupakan hasil metabolit sekunder dari tanaman mimba. 
  3. Keuntungan pestisida alami yaitu mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan). Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang. Dapat membunuh hama/penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam. Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri. Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi. Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga.





DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Mimba Pestisida Nabati Ramah Lingkungan. Dalam  http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/mimba-pestisida-nabati-ramah-lingkungan/  Diakses pada 11 Maret 2019, pukul 23.11 WIB. 
Anonim. 2010. Tanaman Pestisida Nabati: Mindi (Melia azedarah L.). Dalam https://isroi.com/2010/07/31/tanaman-pestisida-nabati-mindi-melia-azedarah-l/. Diakses pada 11 Maret 2019, pukul 11.21 WIB. 
Prijono, Agus. 2019. Penuntun dan Petunjuk Praktikum Ilmu Hama dan penyakit hutan Hutan. Institut Pertanian Stiper. Yogyakarta.
Sumardi dan S.M Widyastuti. 2004. Dasar – Dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

No comments: