Pages

Laporan Praktikum Rancang Bangun Alat Ukur Turbiditi Meter Menggunakan Sensor GE Turbidity

I. JUDUL ACARA VI : Rancang Bangun Alat Ukur Turbiditi Meter Menggunakan Sensor GE Turbidity
II. HARI/TANGGAL  : Selasa, 23 Juni 2020
III. TUJUAN         :
  1. Memahami fungsi dan cara keja Arduino Uno R3 sebagai unit kendali.
  2. Memahami fungsi dan cara kerja sensor GE Turbidity.
  3. Mampu merangkai dan membuat sketch program Arduino Uno R3 pada rangkaian alat Turbidity Meter.

IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Laptop : 1 unit
  2. Kabel USB Arduino : 1 unit
  3. Multimeter : 1 unit

B. Bahan
  1. Arduino Uno R3 : 1 buah
  2. LCD Karakter 16X2         : 1 buah
  3. Sensor GE Turbidity : 1 buah
  4. Breadboard         : 1 buah
  5. Kabel Jumper         : secukupnya

V. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat dan bahan.
  2. Merangkai rangkaian alat Turbidity Meter.
  3. Membuat program dengan aplikasi ArduinoIDE.
  4. Upload program dari laptop ke Arduino Uno R3.
  5. Melakukan percobaan pada rangkaian Turbidity Meter.
  6. Melakukan pengujian tingkat akurasi, eror dan presisi.



VI. HASIL PENGAMATAN
A. Program Turbidity Meter
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 2, 1, 0, 4, 5, 6, 7, 3, POSITIVE);
#define PIN_TURBIDITY        A3
unsigned long start_times[300];
unsigned long stop_times[300];
unsigned long values[300];
float ntu;
void setup() {  
  Serial.begin(9600);
  lcd.begin(16,2); 
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("INSTIPER");
  pinMode(PIN_TURBIDITY,INPUT);
  delay(2000);
  lcd.clear();
}
void loop() {   
  unsigned int i;
  unsigned int z;
  z = 0;
  for(i=0;i<300;i++) {
  start_times[i] = micros();
  values[i] = analogRead(A3);             
  if (values[i] >= z) {
  z = values[i]; 
  }
    stop_times[i] = micros();
  }
  float vTurb = z * (5.0/1024);
  Serial.print("ADC Turb: ");
  Serial.println(z);
  Serial.print("V Turb: ");
  Serial.println(vTurb);
  delay(1000);
  ntu = ((z - 808.12)/-0.2579)-120;
  if (z > 800 ) {
    ntu = 0.48;
  }
  lcd.clear();
  lcd.setCursor(0,0); 
  lcd.print("Turb: "); 
  lcd.setCursor(6,0);
  lcd.print(ntu); 
  lcd.print(" NTU");
  lcd.setCursor(0,1);
  lcd.print("ADC: ");
  lcd.print(z);
  delay(10);
}




B. Rangkaian Turbidity Meter




VII. PEMBAHASAN
     Pengukuran atau analisa kekeruhan dan kejernihan pada air sangat penting dalam proses industri, seperti pada produksi air minum atau minuman, pengolahan makanan, dan instalasi  pengolahan air minum. Serta dalam pengolahan sumber air bersih. Dalam proses pengolahan dan produksi air minum, nilai kekeruhan dapat dijadikan sebagai indikator keberadaan bakteri patogen, atau partikel yang dapat melindungi organisme berbahaya dari proses desinfeksi. Oleh sebab itu, pengukuran tingkat kekeruhan sangat berguna untuk instalasi pengolahan air untuk memastikan kebersihan nya. Pada proses industri, kekeruhan dapat menjadi bagian dari quality control untuk memastikan efisiensi dalam pengolahan atau proses industri terkait.
     Kekeruhan dilihat pada konsentrasi ketidaklarutan, keberadaan partikel pada suatu cairan yang diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU). Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel, bukan warna. Air dengan penampilan keruh atau tidak tembus pandang  dapat dipastikan memiliki tingkat ataukadar kekeruhan yang tinggi, sementara air yang jernih atau tembus pandang pasti memiliki kadar kekeruhan lebih rendah. Nilai kekeruhan yang tinggi dapat disebabkan oleh partikel yang terlarut dalam air seperti lumpur, tanah liat, mikroorganisme, dan material organik. Berdasarkan keterangan diatas, kekeruhan bukan merupakan ukuran langsung dari partikel-partikel akan tetapi merupakan suatu ukuran bagaimana sebuah partikel menghamburkan cahaya dalam suatu cairan.




VIII. KESIMPULAN
     Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
  1. Kekeruhan pada suatu cairan biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu partikel-partikel mikroskopis seperti mikro organisme yang ada pada cairan tersebut, zat padat terlarut dan lainya.
  2. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang.
  3. Hasil pembacaan langsung bentuk digital dalam range 0-1000 NTU.
  4. Dua sistem optikal detektornya dikompensasi/diimbangi dengan warna dalam sampel, cahaya fruktuasi dan cahaya sesatan.