I. ACARA III : Sistem Pelumasan
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 08 November 2019
III. TUJUAN :
- Mempelajari mekanisme kerja sistem pelumasan pada motor bakar.
- Mengetahui komponen – komponen yang ada di sistem pelumasan.
IV. DASAR TEORI
Pelumas memegang peranan penting dalam desain dan operasi semua mesin otomotif umur dan service yang diberikan oleh mobil tergantung pada perhatian yang kita berikan pada pelumasannya. Pada motor bakar, pelumasan bahkan lebih sulit dibanding pada mesin-mesin lainnya, karena disini terdapat panas terutama disekitar torak dan silinder, sebagai akibat ledakan dalam ruang pembakaran. Tujuan utama dari pelumasan setiap peralatan mekanis adalah untuk melenyapkan gesekan, kehausan, dan kehilangan daya. Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal (Ardi, 2015).
Tujuan pelumasan yang pertama adalah mengurangi gesekan, gesekan langsung antara dua permukaan bagian-bagian mesin yang bergerak. Dengan adanya lapisan pelumas diantara dua permukaan benda tadi, maka gesekan tidak menjadi langsung, tetapi didasari/dialasi oleh lapisan minyak pelumas sehingga dapat mengurangi tahanan gesek atau perlawanan gerak. Kedua adalah mengurangi keausan, berkurangnya keausan akan memperoleh keuntungan ganda antara lain, mencegah biaya yang tinggi dari penggantian suku cadang (spare part) yang aus. Ketiga mengurangi panas, untuk memelihara suhu yang dikehendaki sekitar bagian-bagian mesin yang dilumasi tersebut, maka panas yang diserap bergantung kepada kemampuan dan proses pelumasan yang digunakan. Keempat mencegah karat, dengan adanya pelumas atau gemuk maka bagian-bagian mesin atau permukaan logam tersebut terlindungi dari pengaruh proses pengkaratan (Ahmad, 2015).
Besarnya gesekan ditentukan berdasarkan besarnya koefisien gesek antara permukaan yang saling kontak. Fungsi utama oli adalah mereduksi koefisien gesek tersebut, sehingga nilainya menjadi lebih kecil. Hal ini dikarenakan di antara kedua permukaan yang bersinggungan tersebut terdapat lapisan oli. Semakin tinggi kekentalan atau viskositas oli, maka koefisien gesek yang direduksi akan semakin besar. Kekentalan oli ditentukan berdasarkan tingkat kekentalan yang ditetapkan oleh sebuah organisasi otomotif, yaitu Society of Automotive Engineers (SAE) (Hendri, 2015).
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
- Satu set mesin diesel : 1 Unit
B. Bahan
- Bensin : Secukupnya
- Pelumas : Secukupnya
VI. CARA KERJA
1. Catat bagian – bagian sistem pelumasan.
Gambar 1. Bagian Sistem Pelumasan Sumber : Dokumen pribadi |
2. Amati cara kerja sistem pelumasan.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Sistem Pelumasan
B. Diagram Alur Proses
C. Prinsip Kerja
Oli diangkat dari bak oli (charter), oleh suatu sedotan, dari pompa oli yang digerakkan oleh perputaran roda gerigi yang dikopelkan dengan perputaran poros engkol, melalui pipa hisap. Dari pompa oli, disalurkan melalui pipa pembagi, kemudian dialirkan ke suatu media pendinginan yang berupa pipa penunjang melingkar satu setengah (1½) lingkar dnegan dinding bersirip untuk memperluas permukaan pipa sehingga proses pendinginan lebih lancar dari udara sekitarnya atau berupa radiator oli atau tanpa kedua sistem pendinginan tersebut, tergantung dari kapasitas diesel.
Dalam hal yang terakhir ini oli hanya disalurkan ke dalam pipa yang cukup pendek saja (y pass). Dari ini kotoran oli yang mungkin terbawa, baik dari luar maupun sirkulasi di dalam mesin sendiri. Sistem Pelumasan pada Rosker Arm dari klep, didapatkan melalui camp shaft, tappel dan push rod langsung menembus baut pengatur jarak rosker arm (Rocker Arm Bearing) kemudian menetes keluar sejenak ditampung bak per klep, melalui celah antara push rod dan pipa pelindung push rod, oli mengalir ke bahah menuju ke bak charter. Untuk pelumasan ada metal-metal dan juga dinding-dinding silinder, oli disalurkan melalui pipa kapiler yang terdapat dalam dinding charter (crank case), juga masuk ke dalam pipa yang sejenis dengan crank case).
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita membahas tentang sistem pelumasan. Tujuan pelumasan yang pertama adalah mengurangi gesekan, gesekan langsung antara dua permukaan bagian-bagian mesin yang bergerak. Dengan adanya lapisan pelumas diantara dua permukaan benda tadi, maka gesekan tidak menjadi langsung, tetapi didasari/dialasi oleh lapisan minyak pelumas sehingga dapat mengurangi tahanan gesek atau perlawanan gerak. Kedua adalah mengurangi keausan, berkurangnya keausan akan memperoleh keuntungan ganda antara lain, mencegah biaya yang tinggi dari penggantian suku cadang (spare part) yang aus. Ketiga mengurangi panas, untuk memelihara suhu yang dikehendaki sekitar bagian-bagian mesin yang dilumasi tersebut, maka panas yang diserap bergantung kepada kemampuan dan proses pelumasan yang digunakan. Keempat mencegah karat, dengan adanya pelumas atau gemuk maka bagian-bagian mesin atau permukaan logam tersebut terlindungi dari pengaruh proses pengkaratan.
Pelumasan dapat diartikan sebagai pemberian bahan pelumas pada suatu mesin dengan bertujuan untuk mencegah kontak langsung persinggungan antara permukaan yang bergerak. Pelumasan memiliki suatu peranan yang penting pada suatu mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumasan memiliki fungsi dan guna yang sangat menentukan panjang pendeknya umur mesin. Fungsi dari pelumasan itu sendiri adalah mengurangi adanya gesekan antara metal dan komponen-komponen mesin lainnya sehingga dapat meminimalkan resiko terjadinya kerusakan pada mesin. Sedangkan pelumasan itu sendiri berguna untuk mencegah atau mengurangi terjadinya keausan pada komponen-komponen mesin yang saling bergesekan, melancarkan komponen-komponen mesin yang bergerak atau berputar, mencegah terjadinya suara berisik, mengurangi panas yang timbul karena pergesekan, dan meminimalkan tenaga mesin yang terbuang untuk melawan gaya gesek. Dapat berjalan lancar/baik sehingga dapat berumur panjang/lama Setiap mesin pasti mebutuhkan pelumasan, mulai dari mesin jahit hingga jet sekalipun. Mesin terdiri dari berbagai logam (metal part) yang bergerak seperti katup, piston, gear dan sebagaiya.
Sistem pelumasan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengurangi gesekan, dan mendinginkan mesin. Komponen – komponen pelumas ini terdiri dari pompa oli, saringan oli, dan pendingin oli. Pada sistem pelumasan ini oli yang digunakan untuk melumasi biasanya memiliki kekentalan SAE 30 – SAE 50 pada umumnya. Sistem pelumasan juga berfungsi sebagai perapat, sebagai pembersih, dan mencegah terjadi kebocoran terutama anatara piston dengan ruang bakar. Kekentalan pelumas yang digunakan dikaitkan dengan tingkat kerja mesin. Semakin tinggi tingkat kerja mesin maka dianjurkan menggunakan oli yang semakin kental. Oli yang lebih kental akan lebih mampu menahan gesekan mesin yang besar juga. Begitu juga sebaliknya, bila mesin berdaya kecil/tingkat kerja rendah maka dianjurka memilih pelumas dengan tingkat kekentalan yang rendah. Bila mesin berdaya rendah menggunakan pelumas dengan kekentalan tinggi akan mengakibatkan mesin bekerja lebih berat, karena kentalnya pelumas menyebabkan komponen mesin sulit bergerak.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
- Sistem pelumasan merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengurangi gesekan, dan mendinginkan mesin.
- Komponen – komponen pelumas ini terdiri dari pompa oli, saringan oli, dan pendingin oli.
- Semakin tinggi tingkat kerja mesin maka dianjurkan menggunakan oli yang semakin kental.
- Bila mesin berdaya kecil/tingkat kerja rendah maka dianjurka memilih pelumas dengan tingkat kekentalan yang rendah.
- Sistem pelumasan menjadi perawatan utama pada mesin untuk menjaga performa nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Muhammad. 2015. Makalah Sistem Pelumasan Pada Mesin Otomotif. http:// muhammadardi87.blogspot.com/.html. Diakses 21 November 2019, pukul 22.18 WIB.
Setiawan, Hendri. 2015. Sistem Pelumasan Pada Motor Bakar. http:// hendrisetiawan95.blogspot.com/2015/03/sistem-pelumasan-pada-motor-bakar.html. Diakses pada 21 November 2019, Pukul 22.25 WIB.
Syahabudin, Ahmad. 2015. Sistem Pelumasan. http://asyahabudin.blogspot.com/ 2015/12/sistem-pelumasan.html. Diakses pada 21 November 2019, Pukul 22.20 WIB.