Pages

Laporan Praktikum Identifikasi Pupuk

ACARA I
IDENTIFIKASI PUPUK

A. TUJUAN
  1. Mengenal berbagai jenis pupuk dan mengidentifikasi sifat-sifat pupuk.

B. TINJAUAN PUSTAKA
     Pupuk adalah  bahan  yang diberikan pada system tanaman dengan tujuan untuk memperoleh kenaikan hasil yang setinggi-tingginya baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Pengertian tanaman-medium meliputi : media tanah, media air, media pasir, media agar, dan media lainnya. Pupuk dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan dan jumlah unsur hara, reaksi kimia maupun fisiologis, senyawa, bentuk dan pembuatannya. Berdasarkan bentuk fasanya pupuk dibedakan atas pupuk padat, pupuk cair dan pupuk  gas. Pupuk padat dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu : 1) pupuk berbentuk serbuk halus, tepung atau Kristal (missal ZA atau Ammonium sulfat), 2) pupuk berbentuk butiran halus atau granule (missal Urea), 3) Pupuk berbentuk butiran kasar ( missal TSP ), dan 4) Pupuk berbentuk briket (Misal urea briket). Pupuk berfasa cair biasanya disimpan dalam botol atau drum atau tanki (missal : larutan urea, wuxal, ammonia cair). Pupuk berfasa gas biasanya disimpan dalam tanki bertekanan (missal : ammonia atau NH3 ).

     Berdasarkan senyawanya, pupuk digolongkan menjadi 2, yaitu : 1) Pupuk organic (contoh : ZA, Urea, TSP, KCL atau MOP). Berdasarkan pembuatannya, pupuk digolongkan menjadi 2 phosphate /RP atau batuan fosfat), dan 2) pupuk anorganik (contoh : Urea, ZA, KCL). Berdasarkan kandungan unsur haranya, pupuk dikelompokkan menjadi : 1> Pupuk N, yaitu pupuk yang mengandung nitrogen (contoh : Urea (46-0-0), ZA (21-0-0) atau ammonium sulfat), 2> pupuk P yaitu pupuk yang mengandung fosfat (contoh : TSP (0-46-0), ESP (0-16-0), 3> pupuk K yaitu pupuk yang mengandung kalium ( Contoh : KCL atau MOP (0-0-60), ZK atau kalium sulfat (0-0-50).
     Pupuk berdasarkan metode pelepasan haranya dibedakan atas : 1) pelepasan hara cepat, yaitu pupuk yang dapat segera diserao tanaman karena mudah larut (missal : Urea, ZA) dan 2) pupuk pelepasan hara lambat (slow release fertilizer) yaitu pupuk yang lambat diserap tanaman karena kelarutannya rendah (missal : batuan fosfat atau RP, pupuk kompos, sulfur coated urea). Berdasarkan reaksi fisiologinya, pupuk dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1> pupuk fisiologinya masam, yaitu pupuk yang akan meningkatkan kemasaman tanah atau menurunkan PH tanah (contoh : NaNO3 atau natrium nitrat), dan 3. Pupuk fisiologis netral,  yaitu pupuk yang apabila diapliaksikan ke dalam tanah tidak menyebabkan perubahan kemasaman atau kebasaan tanah (missal NH4NO3 atau ammonium nitrat).

C. ALAT DAN BAHAN
1) Alat 
  1. Alat Tulis
2) Bahan
  1. Pupuk Urea
  2. Pupuk ZA
  3. Pupuk  TSP,
  4. Pupuk SP-36
  5. Pupuk PN Prill
  6. Pupuk KCL
  7. Pupuk ZK
  8. Pupuk POC Nasa
  9. Pupuk N dan P
  10. Pupul NPK
  11. Pupuk kandang
  12. Dolomite
  13. Pupuk MKP
  14. Pupuk SNN

D. CARA KERJA
Pupuk dan label yang tersedia diamati, kemudian dicatat hal-hal berikut :
  1. Sifat fisik : bentuk, ukuran butir, warna higroskopisitas dan kelarutan.
  2. Sifat kmia : senyawa kimia, kadar hara, sifat fisiologis tau kemasaman pupuk.
  3. Kemasaman pupuk, produksen, tanggal pembuatan, tanggal kadaluarsa.
  4. Aplikasi : cara aplikasi & takaran (konsentrasu, dosis  pengguananya)
  5. Keterangan lain yang dianggap perlu.

E. HASIL PENGAMATAN









DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Panduan Praktikum Pemupukan dan Kesuburan Tanah.Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.

Anonim. 2016. “Pemupukan”. Dalam https://www.materipertanian.com. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2019, pukul 20.10 WIB.

Agustian. 2016. “Pemupukan”. Dalam  https://www.agrina-online.com/pemupukan. com. Diakses pada tanggal 5 Agustus 2019, pukul 20.27 WIB.