ACARA II
CANGKOK
A. TUJUAN
- Mahasiswa dapat mengetahui teknik mencangkok tanaman dengan benar.
- Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pencangkokkan.
- Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan cangkok.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna dalam rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi dan berkembang biak. Ada beberapa species tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembang biak dengan cara vegetatif. Berbagai jenis tanaman sama-sama berkembang biak, tapi tanaman berkembang biak dengan cara yang berbeda-beda. Perbanyakan tanaman juga memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah perbanyakan secara generatif maupun vegetatif.
Mencangkok adalah cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara merangsang pertumbuhan akar pada batang/cabang yang masih menjadi satu dengan induknya. Berdasarkan letak cangkokan dibedakan menjadi 2 yaitu, di tanah (Ground Layerage) dan diatas tanah (Air Layerage). Kelebihan dari cangkok adalah cepat menghasilkan dan sifat/genetik sama dengan induknya. Sedangkan kekurangan dari cangkok adalah bentuk pohon induk rusak, hasil pohon induk turun, tidak bisa produksi anakan secara masal, biasanya struktur perakaran kurang baik, sering kali gagal, dan bentuk pohon anakan hasil cangkok sukar dibentuk.
Tanaman induk yang akan dicangkok dipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahkan setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari lainnya. Reproduksi secara vegetatif adalah pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan dua sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi 2 yaitu perkembangbiakan alami dan perkembangbiakan buatan.
Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan yang terjadi secara alami tanpa memerlukan buatan manusia. Adapun reproduksi vegetatif alami pada tumbuhan rendah dikelompokkan menjadi, membelah diri, membentuk tunas, dan membentuk spora. Sedangkan perkembangbiakan alami pada tumbuhan tinggi dikelompokan menjadi akar tinggal (rhizoma), umbi lapis, umbi batang, geragih, tunas dan tunas adventif. Perkembangbiakan secara vegetatif buatan ialah perkembangbiakan yang sengaja dilakukan oleh manusia dengan tujuan untuk kesejahteraan manusia. Adapun perkembangbiakan secara vegetatif buatan macamnya adalah menyetek, menyambung, merunduk dan kultur jaringan.
C. TEMPAT DAN TANGGAL
- Tempat : Belakang Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta
- Tanggal : 31 Januari 2020
D. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
- Sekop
- Plastik
- Pisau
- Tali raffia
- Kamera
b) Bahan
- Tanaman Jambu Air (Syzygium aquaeum)
- Tanah
E. CARA KERJA
- Memilih cabang pohon yang akan dicangkok.
- Menguliti kulit cabang dengan pisau sepanjang 3-4 cm.
- Membersihkan cabang pohon yang telah dikuliti dari getah/lendir.
- Mengikat plastic pada cabang pohon yang dikuliti selanjutnya diisi dengan media/tanah sampai menutupi seluruh seluruh bagian cabang yang dikuliti dan diikat kembali agar tanah tidak jatuh dari plastik.
- Mengamati perkembangan cangkok selama 28 hari.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan melaksanakan kegiatan bertema cangkong , cangkok sendiri adalah cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara merangsang pertumbuhan akar pada batang/cabang yang masih menjadi satu dengan induknya.tanaman yang praktikan gunakan yaitu tanaman jambu air (Syzygium aquaeum) yang berlokasi di balik gedung fakultas pertanian, adapun Tahapan pada kegiatan mencangkok ini meliputi :
Gambar 2.1. Memilih cabang yang akan dicangkok
Baca juga : Laporan Praktikum Aspek Biologis Serangga (Metamorfosa), Lengkap dengan penjelasannya !!!
Pertama praktikan mencari dan memilih cabang sehat dan pertumbuhannya baik. Tujuan dari pemilihan cabang yaitu agar tanaman yang didapat dari hasil pencangkokan dapat memiliki kualitas dan pertumbuhan yang baik
Gambar 2.2.Menyayat kulit cabang dan membersihkan Lendir pada cabang jambu air yang dibuka kulit luarnya
Kegiatan Kedua yaitu menyayat kulit cabang secara hati-hati dan rapi sepanjang kurang lebih 3-4 cm serta membersihkan lendir/getah yang menempel pada cabang yang akan dicangkok. Menyayat kulit dan menghilangkan lendir/getah pada cabang karena kambium berfungsi sebagai media untuk transport makanan bagi tumbuhan, jika kambium masih ada maka bagian tangkai yang dicangkok akan membentuk kulit kembali yang membuat cangkok gagal.
Gambar 2.3. Plastik yang diikat pada cabang dengan media berupa Tanah
Membuat media pada plastic yang sudah disiapkan yang berisi tanah. Tanah yang digunakan sebagai media cangkok harus memiliki kelembaban yang cukup dimana proporsi air dan udara di dalam nya seimbang, lalu mengikat pada cabang yang tadi disayat. Media ini berfungsi sebagai media tumbuh akar dari tanaman yang akan dicangkok. Mengikat kembali cangkok dan menunggu sampai cabang mengeluarkan akar selama kurang lebih 28 hari . Tujuan mengikat kembali plastik yang telah berisi tanah adalah agar tanah dapat menempel pada media. pengikatan dengan menggunakan plastik harus benar-benar kuat agar tidak menghambat pertumbuhan jaringan .
Gambar 2.4. Cangkok yang sudah jadi dan menunggu keluarnya akar
Mengikat kembali cangkok dan menunggu sampai cabang mengeluarkan akar selama kurang lebih 28 hari . Tujuan mengikat kembali plastik yang telah berisi tanah adalah agar tanah dapat menempel pada media. pengikatan dengan menggunakan plastik harus benar-benar kuat agar tidak menghambat pertumbuhan jaringan. Cangkok yang telah diamati setelah 28 hari menunjukan tidak adanya pertumbuhan akar pada batang. Hanya kalus yang tumbuh. Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous yang terjadi dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus menerus, beberapa dugaan yang membuat hasil cangkong gagal yaitu pengikatan pada plastic yang kurang kencang sehingga air hujan dapat masuk kedalam bagian tanaman yang dilukai, tidak bersihnya saat membersihkan cambium dan lendir sehingga cambium menutup kembali luka sehingga cangkok gagal. Dan kurang nya penyiraman bisa jadi factor kegagalan karena cangkok an harus lembab.
Gambar 2.5. Akar tidak keluar pada bagian cabang yang dicangkok namun hanya kalus yang terdapat pada cabang
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktikum acara II mengenai Cangkok pada kuliah Propagasi vegetasi, praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
- Mencangkok adalah cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara merangsang pertumbuhan akar pada batang/cabang yang masih menjadi satu dengan induknya.
- Dalam mencangkok kita hanya perlu penyayat kulit luar dan cambium dan merangsang pertumbuhan akar baru dari luka yang dibuat, lalu membalut dengan media (tanah, cocopit, dll) disiram dan di rawat, hingga akhir nya dipotong dan menjadi tanaman baru.
- Pengikatan pada plastik yang kurang kencang sehingga air hujan dapat masuk kedalam bagian tanaman yang dilukai, tidak bersihnya saat membersihkan cambium dan lendir sehingga cambium menutup kembali luka sehingga cangkok gagal, dan kurang nya penyiraman bisa jadi faktor kegagalan karena cangkok an harus lembab).
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Surodjo, Taat. 2020. Cangkok (Layerage). Institut Pertanian STIPER Yogyakarta.
Anonim. 2018. Mencangkok. Dalam Https://id.scribd.coom/document/346990839/ Laporan-Hasil-Mencangkok.html. Diakses pada 02 Maret 2020, pukul 19.45 WIB.