ACARA V
ASPEK BIOLOGI SERANGGA (PERILAKU SERANGGA)
A. TUJUAN
Mempelajari perilaku serangga dalam hubungannya dengan cahaya dan suhu
B. TEMPAT DAN TANGGAL
- Tempat : Laboratorium Ilmu Hama Hutan
- Tanggal : 11 Oktober 2019
C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
- Kertas HVS
- Alat tulis
- Lampu 10 watt
- Toples
b) Bahan
- Es Batu
- Semut
- Lalat
D. PEMBAHASAN
Praktikum acara V membahas tentang “Aspek Biologi Serangga”, yang dikhususkan pada perilaku serangga. Faktor fisik yang penting dalam mempengaruhi kehidupan serangga adalah suhu, cahaya/sinar, hujan, kelembaban, dan angin. Faktor fisik tersebut dapat juga menyebabkan timbulnya epidemi suatu serangga. Namun pada praktikum ini hanya digunakan 2 faktor saja yaitu faktor suhu dan cahaya. Pengamatan dilakukan tiap 5 menit sekali dalam 1 jam. Adapun perlakuan yang diberikan pada serangga adalah diberi cahaya dari lampu 10 watt, diberi es batu, dan kontrol.
Pada perlakuan es batu, lalat bergerak seperti biasa hingga menit ke-25. Pada menit ke-27, pergerakan lalat mulai berkurang dan menjadi sangat sedikit sebagai respon dari lalat terhadap suhu dingin dari es batu. Pada menit ke-30, lalat tidak bergerak lagi dan kemudian mati. Kemudian pada perlakuan cahaya lampu 10 watt, mulai dari waktu 5-10 menit lalat hanya bergerak sedikit, lalat terbang ke tempat tertentu kemudian diam. Lalu menit ke 15 lalat diam lagi lalu bergerak sekeliling toples walaupun tidak lama. Kemudian pada menit ke-20 lalat mulai berjalan ke sisi dinding toples. Pada menit ke-25 lalat mulai terbang ke berbagai arah, sebagai respon dari adanya panas yang dirasakan oleh lalat. Pada menit ke-30 hingga menit ke-55, lalat lebih aktif bergerak dan terbang ke segala arah terus-menerus dan menunjukkan gejala stress.
Pada menit ke-60 lalat semakin stress dan bergerak terus ke segala arah karena tidak adaptif lagi dengan suhu panas pada toples, panas pada lampu menyebabkan lalat bergerak lebih cepat setiap 5 menit sekali karena stress atau tidak kuat dengan panas yang dihasilkan cahaya lampu 10 watt. Pada perlakuan kontrol, lalat tetap bergerak biasa saja hingga menit ke-60 karena suhu pada toples standar, tidak panas juga tidak dingin. Dapat dikatakan, bahwa ada atau tidaknya cahaya mempengaruhi kehidupan serangga, suhu yang tinggi dan suhu yang rendah mempengaruhi kehidupan serangga menyebabkan aktivitas serangga menjadi menurun dan bahkan menyebabkan kematian pada serangga. Serangga juga lebih aktif di tempat terang daripada gelap.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum acara V dan data yang diperoleh, praktikan dapat mengambil kesimpulan bahwa :
- Faktor fisik yang mempengaruhi kehidupan serangga berupa suhu, kelembaban, cahaya, hujan, dan angin.
- Serangga lebih aktif bergerak pada tempat yang terang daripada yang gelap.
- Serangga pada perlakuan lampu 10 watt mati pada menit ke 60 karena suhu di toples terlalu panas dan menyebabkan serangga mati.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. “Faktor pada serangga“. Dalam http://.madekindunia.ac.id. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 pukul 14.44 WIB.
Anonim. 2019. Petunjuk Praktikum Ilmu Hama dan Penyakit Hutan. Institut Pertanian Stiper : Yogyakarta.
Bakri. 2011. “Kondisi serangga sesuai tempatnya”. Dalam http://bakri07. blogspot.com. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 pukul 17.50 WIB.