Pages

Laporan Praktikum Pengukuran Parameter Kualitas Air

I. JUDUL ACARA II : Pengukuran Parameter Kualitas Air (pH, turbidity, tds, ec)
II. HARI,TANGGAL : Jum’at, 29 Maret 2019
III. TUJUAN  :
  1. Mengetahui parameter kualitas air.
  2. Mampu mengukur pH, Turbidity, TDS, EC.

IV. DASAR TEORI
     Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting  bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar dalam pembangunan. Dengan perannya yang sangat penting, air akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/komponen lainnya. Air dibutuhkan oleh organ tubuh manusia untuk melangsungkan metabolisme, sistem asimilasi, menjaga keseimbangan cairan tubuh, memperlancar proses  pencernaan, melarutkan dan membuang racun dari ginjal. Air yang cukup dan layak masuk ke dalam tubuh akan membantu berlangsungnya fungsi tersebut dengan sempurna. Salah satu air yang dimanfaatkan oleh manusia adalah waduk. Air waduk merupakan bagian dari sumber air permukaan. Air waduk dikatakan layak untuk dikonsumsi sebagai air baku mutu bila memenuhi persyaratan kualitas air. Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain (Achmad, 2016).
     Derajat keasaman (pH) merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air. Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. Kemampuan air untuk mengikat atau melepas sejumlah ion Hidrogen akan menunjukkan apakah larutan tersebut bersifat asam/ basa. Di dalam air yang bersih jumlah konsentrasi ion H+ dan OH- berada dalam keseimbangan, sehingga air yang bersih akan bereaksi normal. Peningkatan ion hidrogen akan menyebabkan nilai pH turun dan disebut sebagai larutan asam. Sebaliknya apabila ion hidrogen berkurang akan menyebabkan nilai pH naik dan keadaan ini disebut sebagai larutan basa. Nilai pH yang ideal untuk mendukung kehidupan organisme aquatik pada umumnya terdapat antara 7-8,5 (Taufiq, 2016).
     Parameter kualitas air perairan dalam pengertian secara umum, kualitas air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu. Kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, misalkan kualitas air untuk keperluan minum berbeda dengan kualitas air untuk keperluan budidaya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna). Dalam pengukuran  kualitas air ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologis. Parameter fisik air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Parameter kimia DO (Disolved Oxigent) Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor penting bagi pernafasan.  parameter biologi, plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang di perairan, mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus (Yoga, 2016).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. pH meter digital : 1 unit
  2. TDS + EC meter : 1 unit
  3. Gelas beaker 100 ml : 3 buah
  4. Kertas stik pH : 3 buah
  5. Turbidity meter    : 1 buah

B. Bahan
  1. Sample air Selokan Mataram : 1500 ml
  2. Sample air sungai         : 1500 ml
  3. Sample air biasa         : 1500 ml
  4. Aquadesh         : 1500 ml
VI. CARA KERJA
A. Teoritis
  1. Menyiapkan sample air sungai dan sample air selokan masing – masing 1500 ml.
  2. Memberi nomor 1-3 pada sample, 1 air sungai, 2 air selokan dan 3 air biasa.
  3. Mengukur pH sample dengan menggunakan kertas stik pH dan amati perubahan warna yang muncul pada kertas stik pH, cocokkan warna dengan kotak warna pH dan catat hasilnya. Bandingkan dengan yang didapat dengan pH meter digital.
  4. Mengukur kekeruhan dengan Turbidity meter.
  5. Mengukur TDS dan EC (Electrilit Conductivity).



B. Skematis
  1. Disiapkan sample dan di berikan nomor untuk membedakan sample. 

  2. Diukur pH sample air dengan kertas stik dan cocokkan dengan warna pada kotak warna pH dan catat hasilnya. 

  3. Dibandingkan dengan yang didapat dengan pH meter digital. 

  4. Diukur kekeruhan dengan Turbidity meter. 

  5. Dihitung TDS jika telah di dapat conduktivity dan DHL dengan menggunakan rumus TDS (ppm) = 640 × EC (mmho/cm). 


    
VII. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN







DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufiq. 2016. Laporan Praktikum Manajemen Kualitas Air. http:// taufiqabd.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-manajemen-kualitas.html Diakses 31 Maret 2018, pukul 09.59 WIB.

Azhari, Achmad, Rizki.  2016. Laporan Pemeriksaan Kualitas Air. https:// www.academia.edu/26062216/Laporan_Praktikum_PemeriksaanKualitas_Air.html. Diakses 31 Maret 2019, pukul 09.20 WIB.

Wananda, Yoga.  2016. Laporan Kualitas Air. http://yogawananda.blogspot.com/ 2016/04/laporan-kualitas-air-pengukuran.html. Diakses 31 Maret 2019,  pukul 10.14 WIB.