Pages

Laporan Praktikum Infiltrasi

I. ACARA V                 : Infiltrasi
II. HARI, TANGGAL : Rabu, 17 Oktober 2018
III. TUJUAN         : 
  1. Dapat mengenal karakteristik laju infiltrasi.
  2. Dapat mengukur besarnya laju infiltrasi yang dilakukan terhadap media tanah.

IV. DASAR TEORI
     Infiltrasi adalah proses masuknya air kepermukaan tanah. Proses ini merupakan bagian yang sangat penting dalam daur hidrologi maupundalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran disungai. Pengertian infiltrasi (Infiltration) sering dicampur adukkan untuk kepentingan praktis dengan pengertian perkolasi (Percolation) yaitu gerakan air kebawah dari zona tidak jenuh yang terletak diantara permukaan tanah sampai kepermukaan air tanah (zona jenuh). Dalam kaitan ini terdapat dua pengertian tentang kuantitas infiltrasi' yaitu kapasitas infiltrasi (Infiltration capaciti) dan laju infiltrasi (Infiltration rate). Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum untuk suatu jenis tanah tertentu, sedangkan laju infiltrasi adalah laju infiltrasi nyata suatu jenis tanah tertentu. Tanah dapat ditembusi air karena adanya celah yang tak kapilar melalui mana aliran air grafitas mengalir kebawah menuju air tanah, dengan mengikuti suatu jalan berhambatan palinglemah. Gaya-gaya kapilar mengalihkan air grafitas secara terus menerus kedalam rongga-rongga pori kapilar, sehingga jumlah air grafitas yang melalui horizon-horizon yang lebih rendah setara berangsur-angsur berkurang. Hal ini menyebabkan bertambahnya tahanan pada aliran grafitas dilapisan permukaan dan berkurangnya laju infiltrasi pada saat hujan meningkat (Afriyani, 2014).
     Pengukuran infiltrasi, baik kapasitas nya maupun kecepatannya dari suatu tanah penying untuk mengetahui bentuk-bentuk keadaan keberadaan air dan pengelolaan air yang baik dalam tanah. Infiltrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan proses masuknya air kedalam tanah, biasanya merupakan aliran kebawah yang melalui seluruh permukaan tanah.  Kecepatan proses ini merupakan kecepatan proses ini umumnya menetukan banyaknya air yang masuk ke perakaran dan banyaknya air yang mengalir dipermukaan tanah (Surface run off). Hubungan infiltrasi dengan waktu pada keadaan  tanah tergenang air. Apabila dihitung “infiltrasi komulatif” dari suatu peristiwa infiltrasi, maka hasinya merupakan integrasi dari kurva hubungan antara laju infiltrasi dengan waktu. Laju infiltrasi dapat diukur dengan mengunakan infiltrometer, yang berupa silinder tunggal atau ganda yang dimasukan kedalam tanah kemudian di isi air. Permukaan air ini dapat juga tetap atau dapat pula dibiarkan menurun, dan keduanya dapat menunjukan laju infiltrasi tanah yang keduanya dapat menunjukan laju infiltrasi tanah yang bersangkutan. (Sarah, 2012).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Double ring infiltrometer : 1 unit
  2. Penggaris : 1 buah
  3. Penuang air : 1 buah
  4. Palu         : 1 buah
  5. Stopwatch : 1 buah
  6. Buku tulis : 1 buah
  7. Pena : 1 buah
  8. Ember : 1 buah

B. Bahan
  1. Air         : secukupnya


VI. CARA KERJA
A. Teoritis
  1. Memasang tabung infiltrometer tegak lurus dengan kedalaman ± 10 cm.
  2. Mengisi tabung luar (yang besar) dengan air sampai kedalaman 5 cm dan juga pada ketinggian tetap selama pengukuran dan mengisi tabung dalam (tabung pengukur) dengan air secara hati-hati, jangan sampai merusak permukaan tanah.
  3. Mencatat waktu dan penurunan tinggi muka air dalam tabung pengukur dengan interval waktu sesuai petunjuk co.ass atau pembimbing.
  4. Melakukan  langkah keenam hingga penurunan air konstan.



B. Skematis
  1. Dipasang tabung infiltrometer luar dan tabung dalam tegak lurus dengan kedalaman ± 10 cm. 
     

  2. Diisi tabung luar (yang besar) dengan air sampai kedalaman 5 cm dan juga pada ketinggian tetap selama pengukuran dan tabung dalam (tabung pengukur) dengan air secara hati-hati, jangan sampai merusak permukaan tanah. 

  3. Dicatat waktu dan penurunan tinggi muka air dalam tabung pengukur dengan interval waktu sesuai petunjuk co.ass atau pembimbing.
  4. Dilakukan  langkah ketiga hingga penurunan air konstan.



VII. HASIL PENGAMATAN 
A. Hasil Pengamatan
Keterangan :
1. Jenis tanah : berdebu
2. Tabung (ring) luar
  • Tinggi         : 
  • Diameter luar         : 15 cm
  • Diameter dalam : 14 cm
3. Tabung (ring) dalam
  • Tinggi         :
  • Diameter luar : 8 cm
  • Diameter dalam : 7,5 cm
4. Tabel hasil pengamatan

5. Penghitungan laju infiltrasi


6. Perhitungan rata-rata laju infiltrasi

7. Grafik laju infiltrasi dalam cm/menit



 
B. Hasil Perhitungan
Keterangan :
t = Pengamatan waktu
I = Akumulasi penurunan air

Perhitungan :




DAFTAR PUSTAKA 
Fathullah, Anas, 2015. “Laporan Praktikum Infiltrasi Dasar Ilmu Tanah”. http:// anasfathullah.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-infiltrasi-dasar-ilmu.html. Diakses pada 21 Oktober  2018, pukul 02.13 WIB.

Yustiani, Dwi, Sarah. 2012. “Laporan Praktikum Agrohidrologi Infiltrasi“. http:// sarahyustiani.blogspot.com/p/laporantetap-praktikum-agrohidrologi.html. Diakses pada 21 Oktober 2018, pukul 02.18 WIB.

Zulyanti, Afriyani. 2014. “Pengertian Infiltrasi“. https://www.academia.edu/11430 114/Pengertian_Infiltrasi.html. Diakses pada 21 Oktober 2018, pukul  02.06 WIB.