Pages

Laporan Praktikum Kadar Lengas Tanah

I. ACARA III         : Kadar Lengas Tanah
II. HARI, TANGGAL : Jum’at, 26 Oktober 2018
III. TUJUAN         : 
  1. Pengenalan dan pengamatan kadar lengas tanah dengan metode Gravimetri dan Soil Tester. 
  2. Dapat mempraktekkan metode Gravimetri dan Soil Tester.

IV. DASAR TEORI
     Tanah merupakan salah satu media tanam yang umum digunakan untuk pembudidayaan tanaman. Tanah digunakan oleh tanaman untuk sarana tumbuh kembang karena dapat menyimpan berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Dalam dunia pertanian, pengetahuan tentang kadar lengas di dalam tanah sangat penting. Hal ini dikarenakan melalui keberadaan lengas inilah kemudian penyerapaan unsur hara dan respirasi pada tanaman dapat terjadi. Lengas dapat dikatakan sebagai pori-pori tanah yang mengikat air. Pori-pori ini kemudian dapat diisi atau sebagai sarana untuk penyimpanan air dan berbagai unsur hara bermanfaat lainya. Keberadaan pori juga membuat tanah lebih remah sehingga pergerakan pertumbuhan akar akan lebih baik. Lengas tanah adalah air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas osmosis, matrik, dan kapiler. Peningkatan permukaan jenis dan kerapatan muatan elektrostatik tanah sejalan dengan peningkatan kakas osmosis, matrik, dan kapiler. Keberadaan lengas tanah dipengaruhi oleh energi pengikat spesifik yang berhubungan dengan tekanan air, keberadaan gravitasi bumi, dan tekanan osmosis jika tanah dilakukan pemupukan dengan konsentrasi tinggi. Lengas tanah juga dapat diartikan sebagai kelembaban tanah yaitu air yang terikat secara adsorbtif pada pori-pori tanah. Sedangkan keberadaan lengas tanah dapat dipengaruhi oleh potensi air, akar tanaman dan juga suhu. Penyerapan air oleh akar tanaman tergantung pada kelembaban tanah atau lengas tanah (Anonim. 2017).
     Lengas tanah dapat disebut sebagai uap air yang terdapat pada pori-pori tanah. lengas tanah juga memiliki tegangan yang menentukan seberapa banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan. Metode untuk mengukur kelengasan tanah (kandungan air tanah) digunakan  metode gravimetri. Pada beberapa kandungan lengas tanah yang digunakan sebagai medium tumbuh tanaman. Selain menggunakan metode gravimetri untuk mengetahui kadr lengas tanah juga dapat digunakan perhitungan indeks kelembaban tanah, karena proses penguapan air pada suatu benda sangat bertimbal balik terhadap kelembaban udara. Kadar lengas tanah digunakan untuk menentukan jadwal pengairan pada lahan sawah atau irigasi. Untuk menentukan kelengasan tanah dapat digunakan penghitungan evapotranspirasi dan presipitas pada tanah. Pengukura juga dapat dlakukan dengan mengetahui suhu tanah. Sehingga kadar lengas dapat diketahui melalui besarnya suhu, tekstur, struktur, dan besar kecilnya pori tanah. Sedangkan kadar lengas sendiri merupakan kadar kelembaban atau air yang terkandung dalam tanah ataiu diantara pori tanah itu sendiri (Zahra, 2017).
     Salah satu manfaat nilai berat isi tanah, yaitu untuk menghitung porositas. Untuk menghitung porositas kita harus mengetaui berat jenis partikelnya terlebih dahulu. Sedangkan salah satu manfaat berat jenis, yaitu untuk menentukan perhitungan ruang pori dalam tanah. Untuk menghitung ruang pori dalam tanah, kita harus mengetahui berat isi tanah terlebih dahulu. Seperti halnya pada tanah berpasir, tanah ini sering digunakan dalam pembuatan lapangan sepak bola yang memerlukan penyerapan air lebih cepat namun tidak untuk media pembudidayaan tanaman. Grafik pengaruh pengolahan tanah terhadap berat isi pada 3 minggu setelah tanam Pengolahan lahan sangat diperlukan untuk menjaga kesuburan tanah. Tanah yang berstruktur mantap berat isinya juga akan tinggi. Itu dikarenakan tanah tersebut memiliki kerapatan yang tinggi, sehinga akar dari tumbuhan atau tanaman tesebut akan sulit menembus atau memecah tanah dan air akan sulit untuk meresap kedalam tanah, sehingga air akan mudah tergenang di atas permukaan tanah (Genja. 2017).



V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. Alat pengambil tanah (ring sampel): 1 buah
  2. Oven : 1 unit
  3. Timbangan analitis : 1 unit
  4. Soil tester : 1 unit
  5. Cawan : 6 buah

B. Bahan
  1. Sampel tanah terolah kedalaman 10 cm : secukupnya
  2. Sampel tanah terolah kedalaman 20 cm : secukupnya
  3. Sampel tanah terolah kedalaman 30 cm : secukupnya
  4. Sampel tanah tidak terolah kedalaman 10 cm : secukupnya
  5. Sampel tanah tidak terolah kedalaman 20 cm : secukupnya
  6. Sampel tanah tidak terolah kedalaman 30 cm : secukupnya


VI. CARA KERJA
A. Teoritis
1. Metode Gravimetri
  1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
  2. Menimbang berat cawan yang kosong (a gram).
  3. Mengambil sampel tanah yang terolah dengan ring kedalaman 10 cm, 20 cm, dan 30 cm.
  4. Mengambil sampel tanah tidak terolah dengan ring pada kedalaman 10 cm, 20 cm dan 30 cm.
  5. Memasukkan masing-masing sampel tanah ke dalam cawan, 3 cawan untuk tanah yang terolah, 3 cawan yang tidak terolah.
  6. Menimbang cawan + contoh tanah (b gram).
  7. Memasukkan cawan + contoh tanah ke dalam oven, dikeringkan dengan suhu 1050C  selama 24 jam.
  8. Mengambil keenam cawan yang sudah selesai di oven.
  9. Menimbang cawan + contoh tanah setelah di oven (c gram).
        Perhitungan :
        Kadar lengas = (b-c)/(c-a) x 100%

2. Soil Tester
  1. Membersihkan alat soil tester dengan air dan kemudian dikeringkan dengan air.
  2. Memasukkan alat tersebut ke dalam tanah, catat pH dan kadar air.
  3. Melakukan hal tersebut ke 5 titik tempat.
  4. Mencatat data ke tabel pengamatan.



B. Skematis
1. Metode Gravimetri
  1. Disiapkan alat yang digunakan dan menimbang berat cawan yang kosong (a gram). 

  2. Diambil sampel tanah yang terolah dan tanah tidak terolah dengan ring kedalaman 10 cm, 20 cm, dan 30 cm lalu di masukkan kedalam cawan. 

  3. Menimbang cawan + contoh tanah (b gram). 

  4. Memasukkan cawan + contoh tanah ke dalam oven, dikeringkan dengan suhu 1050C  selama 24 jam. 

  5. Mengambil keenam cawan yang sudah selesai di oven. 

  6. Ditimbang cawan + contoh tanah tersebut (c gram). 


2. Soil Tester
  1. Dibersihkan alat soil tester dengan air dan kemudian dikeringkan dengan air. 

  2. Dimasukkan alat tersebut ke dalam tanah, catat pH dan kadar air lalu masukkan kedalam tabel pengamatan. 



VII. HASIL PENGAMATAN 
A. Soil Tester
1. Tabel Pengamatan


2. Gravimetri
a. Tanah Terolah



b. Tanah Tidak Terolah

B. Grafik Hasil Pengamatan
1. Kadar lengas tanah terolah

2. Kadar lengas tanah tak terolah






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. “Pengertian dan Definisi Lengas Tanah“. http://agroteknologi.id/ pengertian-dan-definisi-lengas-tanah/.html. Diakses pada 30 Oktober 2018, pukul 13.19 WIB.

Genja. 2017. “Makalah Irigasi“. https://genjaku15.blogspot.com/2015/10/kadar-lengas-tanah.html. Diakses pada 30 Oktober 2018, pukul  13.33 WIB.

Syfazha, Zahra. 2017. “Penetapan Kadar Lengas Tanah”. https://sitifatimatus zahro blog.wordpress.com/2017/11/09/penetapan-kadar-lengas-tanah/.html. Diakses pada 30 Oktober  2018, pukul 13.25WIB.