Pages

Laporan Praktikum Hama dan Penyakit (Koleksi Serangga)

ACARA III
KOLEKSI SERANGGA

A. TUJUAN
  1. Membuat koleksi kering dan koleksi basah bermacam – macam serangga dari beberapa ordo dan family

B. TEMPAT DAN TANGGAL
  1. Tempat : Laboratorium Ilmu Hama Hutan.
  2. Tanggal   : 4 Oktober 2019

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
  1. Jala lapangan
  2. Alat tulis
  3. Gabus/Sterofoam
  4. Kertas label
  5. Jarum bundle
  6. Botol untuk koleksi basah

b) Bahan 
  1. Alkohol 70 %
  2. Serangga masing - masing ordo 



D. PEMBAHASAN
     Pada praktikum acara II yang berjudul Koleksi serangga, pada praktikum ini praktikan membuat herbarium serangga dengan ordo yang berbeda-beda, ada lima ordo yang dijadikan herbarium yaitu Ordo Orthoptera (Belalang), Ordo Lepidoptera (Kupu-kupu), Ordo Coleoptera (Kumbang), Ordo Mantode (Belalang sembah) dan Ordo Odonata (Capung).  Ordo Mantode yang dijadikan herbarium yaitu belalang sembah (Mantis religiosa) belalang sembah ini bisa menjadi Hama dan bisa menjadi predator dengan tipe mulut yaitu penggigit dan  pengunyah. Untuk ordo Orthoptera yang dijadkan herbarium yaitu Belalang (Disosteira carolina), belalang ini bisa menjadi Predator dan hama pada tanaman, tipe mulut belalang ini yaitu penggigit dan pengisap. Untuk  ordo Lepidoptera yaitu Kupu-kupu atau dengan nama ilmiah (Papilio machaon) dengan arti penting Larva => hama, Imago => penyerbuk Kupu-kupu ini memiliki sayap atau Ptera dan dengan Tipe mulut yaitu Pengisap. Untuk ordo ke empat serangga yang dijadikan herbarium adalah ordo Ordo Coleoptera  dan serangganya yaitu Kumbag (Coleoptera) kumbang ini bisa menjadi Hama perusak akar dan predator dengan Tipe mulut Menggigit, mengunyah. Dan serangga yang dijadikan herbarium ke lima adalah Ordo Odonata  yaitu Capung (Neurothemis sp.) capung ini bisa menjadi predator hewan kecil dengan tipe mulut yaitu penggigit, pengunyah. 
    Pada saat pembuatan koleksi serangga hal yang dilakukan yaitu mematikan serangga yang akan dijadikan herbarium terlebih dahulu, lalu setelah serangga mati, serangga tersebut direndam dalam alcohol 70%  selama tiga hari. Setelah tiga hari berlalu serangga tersebut diangkat dari rendaman alcohol 70% dan didiamkan untuk sementara waktu agar serangga tersebut kering setelah serangga kering lalu ditempel dalam sterofoam, serangga tersebut ditempel secantik mungkin, pada saat penempelan harus hati-hati agar serangga tersebut tidak rusak. Setelah selesai kemudian serangga diberi keterangan pada kertas  yang telah diberikan informasi seperti arti penting, Ordo, Ptera, tipe mulut dan nama dari serangga yang dikoleksikan. 
     Herbarium pada koleksi herbarium ini yaitu herbarium kering, herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya. Namun ada juga herbarium basah, herbarium basah adalah specimen yang di simpan didalam sebuah wadah yang di rendam oleh suatu larutan missal alcohol atau formalin.  Herbarium basah itu biasanya untuk serangga – serangga yang berukuran tubuhnya kecil dan lemah. Pada saat mematikan serangga dibunuh dengan menggunakan ethyl alkoloh 70% sampai 95% dan serangga tersebut dibiarkan selama satu hari. Setelah itu disimpan secara permanen dale alcohol 70%.




E. KESIMPULAN 
     Dari praktikum yang telah dilaksanakan pada Acara II yang berjudul koleksi serangga dapat disimpulkan bahwa:
  1. Serangga yang dikoleksi berjumlah lima dengan bermacam-macam jenis dan bermacam macam ordo. Diantaranya yaitu Ordo Orthoptera yang dijadikan koleksi yaitu Belalang, Ordo Lepidoptera dijadikan koleksi yaitu  Kupu-kupu, dijadikan koleksi yaitu Ordo Coleoptera Kumbang, dijadikan koleksi yaitu Ordo Mantodea dijadikan koleksi yaitu Belalang sembah dan Ordo Odonata dijadikan koleksi yaitu  Capung.
  2. Pada koleksi herbarium ini ada dua jenis herbarium yaitu herbarium basah dan herbarium kering, Herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya. Herbarium basah adalah specimen yang di simpan didalam sebuah wadah yang di rendam oleh suatu larutan missal alcohol atau formalin.
 




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Diktat Pengantar Praktikum Ilmu Hama Tanaman I. Sekolah Tinggi Pertanian. Yogyakarta
Ariyanti, Yuana. 2014. Pengenalan Ordo Serangga. Dalam  http://yuanaayo.blogspot.co.id. Diakses pada 20 Februari 2019, Pukul 19.36 WIB.  
Prijono, Agus. 2018. Penuntun dan Petunjuk Praktikum Ilmu Hama dan penyakit 
Sumardi dan S.M Widyastuti. 2004. Dasar – Dasar Perlindungan Hutan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Laporan Praktikum Pengenalan Tipe Mulut dan Antena

ACARA II
PENGENALAN TIPE ALAT MULUT DAN ANTENA

A. TUJUAN
  1. Mempelajari aspek biologis serangga / hama

B. TEMPAT DAN TANGGAL
  1. Tempat  : Laboratorium Biologi fakultas kehutanan
  2. Tanggal : 4 oktober 2019

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
  1. Alat tulis kerja
  2. Kaca pembesaran

b) Bahan
  1. Belalang Kayu (Orthoptera)
  2. Lebah madu (Hymenoptera)
  3. Kepik kesambi (Hemiptera)
  4. Lalat rumah (Diptera)
  5. Kupu-kupu (Lepidoptera)
  6. Kumbang (Coleoptera)



D. PEMBAHASAN 
     Pada praktikum kali ini yang berjudul tipe mulut serangga ini praktikan melakukan pengamatan pada beberapa jenis serangga. Praktikum ini bertujuan Mempelajari aspek biologis serangga/hama. Adapun yang diamati dari serangga ini yaitu tipe mulutnya, pada dasarnya perilaku serangga yang berperan sebagai hama tanaman tidak terlepas dari kerusakan yang ditimbulkannya pada tanaman itu sendiri. Kerusakan yang ditimbulkan tersebut berkaitan erat dengan bentuk alat mulut yang dimilikinya. Jenis atau bentuk alat mulut serangga akan menentukan jenis makanan dan macam kerusakan yang ditimbulkannya. Pada dasarnya alat mulut serangga dapat digolongkan menjadi tiga tipe utama, pertama yaitu: Tipe mandibulata (menggigit-mengunyah), di mana alat mulut ini digunakan untuk memotong atau menggigit dan mengunyah bahan makanan padat. Alat mulut ini dicirikan oleh adanya mandibel yang kuat. Contohnya: larva dari ordo Lepidoptera, nimfa dan imago ordo Orthoptera, larva ordo Diptera, imago dan larva ordo Coleoptera. Kedua, Tipe haustelata (mengisap), di mana alat mulut ini disesuaikan untuk mengambil bahan makanan cair atau bahan makanan bahan makanan terlarut. Alat mulut ini memiliki bagian yang memanjang dan berbentuk seperti jarum yang dinamakan stilet. Lalu yang terakhir Tipe kombinasi, di mana disesuaikan untuk mengambil bahan makanan padat atau bahan makanan cair.  Alat mulut tipe kombinasi ini memiliki mandibel untuk menggigit bahan padat dengan maksila dan labium yang dimodifikasi untuk mengisap dan atau menjilat cairan. 
     Tipe utama tersebut dapat mengalami variasi sehingga kita temui berbagai macam tipe alat mulut, seperti menusuk-mengisap ordo hemiptera dan Homoptera. Dan terdapat empat belas macam antena pada serangga melipurti pertama Setaceus: berbentuk seperti duri, ruas-ruasnya lebih mengecil pada bagian ujung. Misalnya antena pada capung, Filiform: berbentuk seperti benang, setiap ruas memiliki ukuran yang hampir sama dan biasanya berbentuk silindris. Misalnya antena pada kumbang tanah. Moniliform: berbentuk seperti untaian tasbih, ukuran ruas-ruasnya sama dan relatif berbentuk bulat, contoh pada kumbang ruas-ruasnya sama dan relatif berbentuk bulat. Serrata: berbentuk seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang terdapat pada setengah atau dua pertiga dari ujung antena berbentuk segitiga, contoh pada kumbang Click beetle (Elateridae). Pektinate: berbentuk seperti sisir, sebagian besar ruasruas memiliki juluran lateral langsing dan panjang, contoh pada kumbang. 
     Bentuk Gada: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkat garis tengahnya dan peningkatannya terjadi secara betahap, misalnya pada Tenebrionidae dan kumbang Lady. Kapitate: ruas-ruas di sebelah ujung antena meningkatgaris tengahnya dan peningkatannya terjadi secara tibatiba, contoh pada kumbang penghisap cairan tumbuhan. Lamellate: bila ruas-ruas ujung meluas ke samping membentuk gelabir-gelambir seperti piring yang bulat atau oval contoh pada kumbang. Flabelate: bila ruas-ruas ujung seperti lembaran yang sisinya sejajar dan panjang atau gelambir-gelambir berbentuk lidah meluas ke samping, contoh pada kumbang. Genikulat: berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil dan membengkok pada satu sudut dengan yang pertama contoh pada kumbang Chalcididae. Plumosa: berbentuk seperti bulu, kebanyakan ruasruasnya memiliki rambut-rambut panjang, misalnya pada pada nyamuk nyamuk jantan Aristate: ruas terakhir biasanya membesar dan mengandung bulu-bulu dorsal yang banyak, yaitu arista, misalnya pada lalat rumah. Stilate: ruas terakhir memiliki juluran yang berbentukseperti stili atau jari yang memanjang, misalnya pada lalat perompak .




E. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil praktikum kali ini yang berjudul tipe mulut praktikan dapat menyimpulkan bahwa :
  1. Ordo Lepidoptera, ordo Orthoptera, ordo Diptera, imago dan  ordo Coleoptera masuk kelas menggit mengunyah.
  2. Tipe mulut menusuk-mengisap terdapat pada ordo hemiptera dan Homoptera.
  3. Tipe mulut penghisap masuk ke ordo Lepidoptera.
  4. Terdapat tiga belas jenis antena pada berbagai jenis serangga Setaceus, Filiform, Moniliform, Serrata, Pektinate, Bentuk Gada, Kapitate, Lamellate, Flabelate, Genikulat, Plumosa, Aristate, dan Stilate.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim.  2018. Buku Petunjuk praktikum perlindungan hutan. Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta
Anonim. 2018. Buku Petunjuk praktikum hama dan penyakit hutan. Fakultas Kehutanan 2018. Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta

Laporan Praktikum Pengenalan Tubuh Serangga

ACARA I
PENGENALAN TUBUH SERANGGA

A. TUJUAN
  1. Mempelajari struktur umum tubuh serangga.
  2. Mengenal morfologi hama pada tanaman hutan
  3. Dapat membedakan hama pada suatu ordo dengan hama pada ordo yang lain.

B. TEMPAT DAN TANGGAL
  1. Tempat : Laboratorium Ilmu Hama Hutan
  2. Tanggal : 04 Oktober 2019

C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
  1. Alat tulis
  2. Preparat

b) Bahan 
  1. Ordo Orthoptera (Belalang)
  2. Ordo Lepidoptera
  3. Ordo Diptera
  4. Ordo Hymenoptera
  5. Ordo Homoptera
  6. Ordo Hemiptera
  7. Ordo Coleoptera
  8. Ordo Isoptera
  9. Ordo Odonata



D. PEMBAHASAN
     Pada praktikum Acara 1 yang berjudul Pengenalan Tubuh Serangga. Praktikan melakukan pengamatan pada serangga, dengan melihat ciri-ciri serangga pada buku kunci determinasi dan buku petunjuk praktikum yang telah disediakan. Serangga yang diamati ada sembilan jenis ordo yaitu Ordo Orthoptera, ordo Lepidoptera, ordo Dipteral, ordo Hymenoptera, ordo Homoptera, ordo Hemiptera, ordo Coleoptera, ordo Isoptera, ordo Onodota.
     Pada dasarnya hewan yang ada di dunia ini terbagi menjadi 2 golongan, yaitu vertebrata (hewan bertulang belakang) dan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Nah, kali ini kita akan membahas salah satu filum yang ada dalam invertebrata, yaitu insecta atau serangga. Kebanyakan serangga adalah hewan darat, tapi sebagian kecil ada juga yang hidup di air. Nah, kali ini kita bakal belajar soal ciri-ciri serangga dan contoh-contohnya. Serangga telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Dadanya terdiri atas tiga segmen.Perut terdiri dari 6 – 11 segmen. Serangga punya 3 pasang kaki, 2 atau 3 pasang sayap, 1 pasang antena. Hewan dalam golongan ini punya dua mata majemuk dan 3 oselli. Serangga bernapas menggunakan trakea. 
     Pada praktikum kali ini praktikan melakukan pencarian data masing-masing ordo dan harus teliti agar tidak salah. Pada kunci determinasi hal-hal yang dicari yaitu arti dari nama ordo tersebut contohnya arti dari ordo Lepidoptera Lepidos berarti sisik sedangkan Ptera berarti sayap, dengan tipe mulut yaitu pengisap, tipe larvanya Polypoda tipe metamorfosisnya sempurna, fase metamorfosisnya telur – larva – pupa – imago, tipe pupanya Obtoot contoh hewan yang di gambarkan adalah Ngengat. Pengenalan serangga ini penting karena dengan mengetahui serangga kita dapat mengetahui serangga perusak kayu atau pohon atau daun yeng telah dirusak oleh serangga seranga tersebut.  Adapun ordo yang termasuk hama adalah ordo Diptera yang memiliki arti Dip adalah dua dan Ptera adalah sayap contohnya yaitu nyamuk yang memiliki tipe mulut penjilat – penggisap, tipe larvanya tida berkaki, tipe metamorfosisnya sempurna yang mempunyai fase telur – larva – pupa – imago, tipe pupa coartacta, ordo Diptera merupakan predator, dan contoh lainnya yaitu lalat.




E. KESIMPULAN
     Pada praktikum acara I tentang pengenalan tubuh serangga dapat disimpulkan bahwa :
  1. Dari serangga yang telah diidentifikasi morfologi setiap ordo berbeda – beda tergantung arti pentingnya sebagai predator atau hama dan bagaimana dia hidup. 
  2. Ordo serangga yang merupakan hama adalah ordo Isoptera dan Orthoptera serta ordo Diptera. 
  3. Serangga telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen), dadanya terdiri atas tiga segmen. Perut terdiri dari 6 – 11 segmen, Serangga punya 3 pasang kaki, 2 atau 3 pasang sayap, 1 pasang antena, Hewan dalam golongan ini punya dua mata majemuk dan 3 oselli, Serangga bernapas menggunakan trakea.







DAFTAR PUSTAKA
Gonzaga, Isharmanto. 2010. “Homoptera Insecta”. https://biologigonz.blog spot.com/2010/12/homoptera-insecta.html. Diakses pada 16 Januari 2019 pukul 23.10 WIB. 
Prijono, Agus. 2015. “Penuntun dan Petunjuk Praktikum Perlindungan Hutan”. Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. 
Valdino. 2015. “Ordo – Ordo pada Serangga”.  http://valdinno.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 16 januari 2019 pukul 21.00 WIB.