Pages

Laporan Praktikum Global Positioning System (GPS)

I. ACARA VI         : Global Positioning System (GPS)
II. HARI, TANGGAL : Sabtu, 02 Februari 2019
III. TUJUAN      : Melatih mahasiswa didalam menggunakan alat dan bisa menjalankan aplikasi dari GPS.

IV. DASAR TEORI
     Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun. Sedangkan alat untuk menerima sinyal satelit yang dapat digunakan oleh pengguna secara umum dinamakan GPS Tracker atau GPS Tracking, dengan menggunakan alat ini maka dimungkinkan user dapat melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker. Selain satelit terdapat 2 sistem lain yang saling berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS. Ketiga bagian tersebut terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS Space Segment (bagian angkasa), dan GPS User Segment (bagian pengguna) (Anonim, 2015).
     Global Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi atau penentu posisi berbasis satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan posisi GPS digambarkan dengan menggunakan nilai koordinat X dan Y atau garis bujur dan garis lintang ( longitude/latitude ). system ini digunakan untuk menentukan posisi pada permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. System ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima yang ada di bumi, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital (Aan, Firmansyah. 2014).
     Dengan memanfaatkan teknologi-teknologi semacam sistem navigasi, kita bisa mengetahui berbagai hal dan dapat menemukan tempat-tempat yang ingin kita kunjungi meskipun tidak pernah mengetahui dimana tempat tersebut. Salah satu teknologi yang menggunakan sistem navigasi yang saat ini semakin berkembang adalah GPS. GPS lebih dikenal dengan nama Global Positioning System. Global Positioning System (GPS) merupakan sistem yang menggunakan bantuan satelit untuk mengetahui posisi atau letak suatu permukaan bumi. Semua hal bisa diketahui oleh sistem GPS. Dengan bantuan satelit untuk memantau posisi permukaan bumi, GPS bisa menjadi sistem yang bisa digunakan untuk mencari berbagai tempat dan lokasi yang tidak kita ketahui. GPS memiliki berbagai macam manfaat untuk berbagai bidang kehidupan (Al lillah, Nur, Hasanah. 2019).




V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
  1. GPS : 1 Unit
  2. Komputer : 1 Unit
  3. Alat Tulis         : 1 Buah

B. Bahan
  1. Areal Grha INSTIPER Yogyakarta


VI. CARA KERJA
  1. Mempersiapkan alat gps terlebih dahulu (GPS Garmin).
  2. Kemudian mempelajari dan mengatur alat GPS sebelum di gunakan pada saat di lakukan pengukuran.
  3. Menentukan titik utama pada sudut area.
  4. Membuat titik – titik pada area.
  5. Memberi titik pada pada setiap sudut area.
  6. Memasukan data dari GPS ke komputer.
  7. Memeriksa titik yang dibuat, apakah sesuai dengan bentuk atau tidak.
  8. Membuat data pengamatan yang telah ada pada GPS, dan memindahkan ke dalam Microsoft Office Excel. 



VII. HASIL PENGAMATAN 
A. Tabel hasil pengamatan


B. Gambar hasil pengolahan Software ArcGIS




VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
     Pada praktikum kali ini kita membahas acara VI yaitu tentang GPS. Pemetaan suatu wilayah selain menggunakan theodolite (secara manual) dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan GPS. GPS (Global Posisitioning Systems) merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dapat digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan dan segala sesuatu berkaitan dengan letak di bumi. 
Pemetaan menggunakan GPS dilakukan dengan melakukan penguncian koordinat terhadap titik-titik yang akan dipetakan. Receiver ditempatkan pada titik yang akan dipetakan. Receiver akan menerima data dari satelit yang terbaca menjadi koordinat. Koordinat inilah yang menjadi bahan untuk memetakan suatu wilayah. Titik-titik yang diambil biasanya merupakan titik titik terluar suatu bidang, misalnya dalam pemetaan gedung diambil titik-titik luar dari gedung. Diperoleh koordinat dari titik-titik yang diamati yaitu titik 1 dengan koordinat sumbu x sebesar 436638.00 dan sumbu z 9142150.00, titik 2 dengan koordinat sumbu x sebesar 436641.00 dan sumbu z 9142176.00, titik 3 dengan koordinat sumbu x sebesar 436647.00 dan sumbu z 9142204.00, titik 4 dengan koordinat sumbu x sebesar 436684.00 dan sumbu z 9142198.00, titik 5 dengan koordinat sumbu x sebesar 436748.65 dan sumbu z 9142178.72, titik 6 dengan koordinat sumbu x sebesar 436741.32 dan sumbu z 9142158.44, titik 7 dengan koordinat sumbu x sebesar 436713.75 dan sumbu z 9142165.77, titik 8 dengan koordinat sumbu x sebesar 436704.60 dan sumbu z 9142134.43, titik 9 dengan koordinat sumbu x sebesar 436699.42 dan sumbu z 9142114.16, titik 10 dengan koordinat sumbu x sebesar 436671.57 dan sumbu z 9142121.53. 
     Dalam pemetaan berbasis GPS selain dibutuhkan receiver dibutuhkan software pengolah data dari GPS. Dalam pemetaan ini digunakan softtware Map Source dan ArcGIS. Data-data koordinat pada GPS dimasukan ke dalam software Map Source, sehingga akan tampak titik-titik koordinat sesuai dengan tempat dilapangan.  Tujuan dimasukanya koordinat ke dalam Map Source agar data yang ada dalam GPS dapat diubah formatnya sesuai dengan format data pada ArcGIS. Data dari Map Source diubah formatnya menjadi DXF, sehingga dapat dilakukan pengeditan peta dalam ArcGIS.
     Pembuatan peta dalam ArcGIS dilakukan dengan menghubungkan titik-titik koordinat membentuk sebuah bidang/poligon. Dihitung luas menggunakan fitur calculate geometri pada ArcGIS sehingga diperoleh luas bidang yang dibuat peta. Untuk mendukung pembacaan peta ditambahkan legenda, skala dan mata angin, sehingga diperoleh peta sesuai dengan hasil pengamatan.
     Dalam pembuatan peta dengan GPS terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan pembuatan peta denga GPS ialah lebih mudah dibandingkan menggunakan theodolite. Hal ini dikarenakan dengan GPS titik koordinat, ketinggian tempat akan secara otomatis muncul. Dengan begitu proses pembuatan peta akan lebih cepat. Namun terdapat kekurangan dari pemetaan dengan sistem GPS diantaranya data yang diperoleh kurang akurat. Hal ini menyebabkan hasil pengukuran juga kurang akurat. Akurasi GPS hanya sekitar 6-2 meter. Pada tempat-tempat tertentu seperti di dekat bangunan besar, akurasi akan sulit diperoleh, karena sinyal sedikit terganggu dengan adanya gedung. Ada solusi untuk menaggulangi masalah ini diantaranya dengan melakukan pengulangan lebih dari 4 kali terhadap titik yang ditentukan koordinatnya. Dari banyaknya pengulangan dicari nilai rata-rata. Diharapkan nilai rata-rata inilah yang mendekati nilai akurat.




IX. KESIMPULAN
     Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan tentang pengguntingan antara lain sebagai berikut :
  1. Global Positioning System (GPS) merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dapat digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan dan segala sesuatu berkaitan dengan letak di bumi.
  2. Reciver merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk menerima sinyal dari satelit.
  3. Diperoleh koordinat dari titik-titik yang diamati yaitu titik 1 dengan koordinat sumbu x sebesar 436638.00 dan sumbu z 9142150.00, titik 2 dengan koordinat sumbu x sebesar 436641.00 dan sumbu z 9142176.00, titik 3 dengan koordinat sumbu x sebesar 436647.00 dan sumbu z 9142204.00, titik 4 dengan koordinat sumbu x sebesar 436684.00 dan sumbu z 9142198.00, titik 5 dengan koordinat sumbu x sebesar 436748.65 dan sumbu z 9142178.72, titik 6 dengan koordinat sumbu x sebesar 436741.32 dan sumbu z 9142158.44, titik 7 dengan koordinat sumbu x sebesar 436713.75 dan sumbu z 9142165.77, titik 8 dengan koordinat sumbu x sebesar 436704.60 dan sumbu z 9142134.43, titik 9 dengan koordinat sumbu x sebesar 436699.42 dan sumbu z 9142114.16, titik 10 dengan koordinat sumbu x sebesar 436671.57 dan sumbu z 9142121.53. 
  4. Dalam pemetaan ini digunakan softtware Map Source dan ArcGIS.
  5. Tujuan dimasukanya koordinat ke dalam Map Source agar data yang ada dalam GPS dapat diubah formatnya sesuai dengan format data pada ArcGIS.
  6. Kekurangan dari pemetaan dengan sistem GPS diantaranya data yang diperoleh kurang akurat.
  7. Untuk menambah keakuratan data dilakukan pengulangan lebih dari 4 kali terhadap titik yang ditentukan koordinatnya.



DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. “Pengertian GPS Cara Kerja GPS Dan Fungsi GPS”. http:// www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/.html. Diakses pada 30 Januari 2019, pukul 20.43 WIB.

Firmansyah, Aan. 2014. “Pengertian, Manfaat Dan Cara Kerja GPS”. http:// najwamedia.blogspot.com/2014/07/pengertian-manfaat-dan-cara-kerja-gps.html. Diakses pada 30 Januari 2019, pukul 20.52 WIB.

Hasanah, Nur, Al lilah. 2019. “Pengertian GPS”. https://www.nesabamedia.com/ pengertian-gps/.html. Diakses pada 30 Januari 2019, pukul 21.03 WIB.